Mengenal Penyakit Hepatitis A hingga E dan Peluang Kesembuhannya

Hepatitis merupakan kondisi ketika liver atau hati mengalami peradangan baik itu oleh virus, infeksi, bahkan juga dapat dipicu penggunaan alkohol, obat tertentu, maupun bahan kimia lain.

oleh Arie Nugraha diperbarui 29 Jun 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi peneliti penyebab Hepatitis Akut. (Sumber foto: Pexels.com).

Liputan6.com, Bandung - Hepatitis merupakan salah satu jenis penyakit yang saat ini mulai sangat mengkuatirkan, karena sudah banyak sekali orang yang terjangkit dengan penyakit hepatitis ini.

Di Indonesia sendiri, kasus dari terjangiktnya pasien dengan virus hepatitis sudah sangat banyak terjadi, dan tidak sedikit yang berujung pada suatu kesalahan yang fatal, salah satunya adalah kematian.

Dicuplik dari laman Halo Sehat, (27/6/2024), hepatitis sendiri, secara harafaiah merupakan peradangan pada organ hati manusia. Hepar berarti hati, sedangkan itis merupakan arti dari radang.

Radang hati ini memiliki penyebab utama berupa mikroorganisme, yang menyerang bagian hati, yaitu Virus Hepatitis, yang terdiri dari Virus Hepatitis A, Hepatitis B, dan juga Hepatitis C.

Hepatitis merupakan kondisi ketika liver atau hati mengalami peradangan baik itu itu oleh virus, infeksi, bahkan juga dapat dipicu penggunaan alkohol, obat tertentu, maupun bahan kimia lain. Selain hepatitis, nama lain dari penyakit ini adalah penyakit kuning.

Untuk hepatitis yang berada masih dalam kondisi awal, yakni penderitanya belum mengalami pengerasan hati, masih bisa ditolong dan bahkan dengan pengobatan yang sesuai berpotensi sembuh cukup besar.

Penderita hepatitis yang juga mendapatkan perawatan tepat serta menjalani terapi rutin maka sebenarnya dapat beraktivitas secara normal walau virus masih berada di dalam tubuh.

Dari hepatitis A hingga E, jenis hepatitis tersebut memiliki gejala dan keluhan yang bervariasi walau beberapa kondisi relatif sama. Namun perlu diingat, masing-masing hepatitis memberikan dampak yang berbeda berikut juga tingkat keparahannya.

 


Hepatitis A-E

Berikut penjelasan mulai dari hepatitis A hingga E yang perlu Anda tahu bisa sembuh atau tidak:

- Hepatitis A

Tipe hepatitis ini adalah yang paling gampang penyebarannya karena dapat melalui makanan dan air. Meski gejala hepatitis ini bisa dialami sampai 2 bulan lamanya, asalkan tingkat kekebalan tubuh penderita meningkat dan baik, kesembuhan total masih bisa terjadi pada penderita dan tak sampai pada hepatitis kronis.

- Hepatitis B

Pada umumnya penularan hepatitis jenis ini adalah melalui cairan tubuh, termasuk juga darah atau bahkan dari ibu ke anak bayinya karena proses persalinan. Untuk penderita hepatitis B orang dewasa, potensi sembuh total ada pada angka 95%, namun harus juga tetap mewaspadai risiko komplikasi yang 5%.

- Hepatitis C

Hepatitis ini juga menularkan melalui cairan seksual serta darah, namun risiko perkembangan menjadi hepatitis kronis sangat besar. Kurang lebih 50-80 persen penderita hepatitis C mampu menderita hepatitis C kronis sehingga sudah sampai di tahap terkena kanker, kerusakan hati, bahkan dapat meninggal. Kemungkinan untuk sembuh pun menjadi lebih kecil ketimbang dua jenis hepatitis lainnya.

- Hepatitis D

Orang yang menderita hepatitis B berkemungkinan sangat besar menderita hepatitis D dan apakah bisa sembuh total? Ketika hepatitis B terjadi bersamaan dengan serangan hepatitis D, kesembuhan pun pasti terjadi. Namun berbeda kasusnya bila seseorang sudah mengalami hepatitis B kronis cukup lama dan kemudian terkena hepatitis D, kerusakan hati bisa terjadi dan kemungkinan sembuh pun lebih kecil.

- Hepatitis E

Hepatitis E ini berkaitan erat dengan hepatitis A karena cara penularannya yang sama. Namun pada hepatitis E, risiko perkembangan hepatitis kronis sangat rendah karena kesembuhan total dapat dicapai oleh penderita hepatitis E hanya dalam waktu 1 minggu sampai 1,5 bulan.

 


Pencegahan Hepatitis

Agar terhindar dari hepatitis, baik itu hepatitis tipe A, B, C, D maupun hingga E, Anda perlu mengetahui cara mencegahnya dengan benar. Berikut ini tips singkat bagi Anda yang sekiranya bermanfaat dan mampu menjauhkan diri dari penyakit ini:

- Pada kasus hepatitis A dan E yang hampir sama proses penularannya, Anda sebaiknya mengetahui cara mencuci tangan yang benar dan rajin melakukannya terutama sebelum makan dan sesudah dari kamar mandi adalah lebih baik. Tak hanya itu, olahlah makanan hingga benar-benar matang dan konsumsilah makanan yang matang saja. Hindari pula berbagi pemakaian barang pribadi dan juga hindari makanan-makanan dengan tingkat higienis rendah.

- Pada kasus hepatitis B, C serta D yang biasanya penularan melalui cairan tubuh serta darah, maka Anda perlu menghindari penggunaan jarum suntik yang sama dengan orang lain, menjauhi obat terlarang, memastikan senantiasa bahwa proses transfusi darah yang hendak dijalani sudah diperiksa resmi, serta pakailah alat pengaman sewaktu berhubungan intim dengan pasangan yang diduga memiliki kondisi hepatitis.

- Perlindungan terhadap hepatitis A, B dan D bisa dilakukan melalui perolehan imunisasi.

Artinya kesembuhan penyakit ini tergantung dari jenis hepatitis itu sendiri, tingkat kekebalan tubuh penderitanya, serta perawatan yang dijalani.

Alangkah lebih baiknya mengonsultasikan segera dengan dokter bila tanda-tanda hepatitis mulai muncul dan Anda rasakan supaya tidak terlambat karena pada fase awal masih bisa disembuhkan total.

 


Apakah Hepatitis Menular?

Penyakit kuning alias hepatitis adalah salah satu jenis penyakit menular yang mampu meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati apabila peradangan dibiarkan atau tak ditangani secara tepat.

Karena terdapat beberapa jenis hepatitis, maka berikut ini adalah penjelasan cara penularan setiap tipe hepatitis yang perlu Anda kenali dengan baik.

1. Hepatitis A

Penyebaran virus hepatitis A sangat mudah karena hepatitis A sendiri merupakan tipe hepatitis yang biasanya terjadi pada orang-orang yang tinggal di pemukiman padat penduduk disertai dengan faktor ekonomi cukup rendah. Umumnya, pemukiman padat penduduk pun memiliki tingkat kebersihan dan sanitasi rendah pada air sehingga memang cukup memudahkan penularan virus.

Berikut ini adalah beberapa contoh proses penularan hepatitis A di mana perlu untuk Anda waspadai dengan baik:

- Minum air yang sudah terkontaminasi virus.

- Makan makanan yang terkontaminasi oleh feses seseorang yang sudah terkena infeksi dari virus hepatitis A karena tingkat rendahnya kebersihan di tempat tinggal cukup buruk. Hal ini biasanya terjadi saat mengonsumsi makanan yang penderita siapkan sementara tangannya belum ia cuci sesudah buang air besar.

- Melakukan hubungan intim dengan penderita hepatitis A.

- Makan makanan laut yang telah terkontaminasi, yakni tercemar oleh limbah.

2. Hepatitis B

Untuk tipe hepatitis B, virus hepatitis B atau HBV adalah penyebabnya sehingga organ liver pun mengalami infeksi serius. Saat hepatitis B sudah pada tahap kronis, maka hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan penderita di mana bila tak ditangani dengan cepat, komplikasi seperti gagal hati, kanker hati, dan juga sirosis hati dapat terjadi.

Begini proses penularan yang perlu kita ketahui:

- Melakukan hubungan seksual dengan penderita hepatitis B, khususnya kalau tak menggunakan alat pengaman.

- Dari ibu yang sedang hamil ke janinnya. Seorang wanita yang tengah mengandung dan terinfeksi virus penyebab hepatitis B mampu dengan mudah menyebarkannya ke janin.

- Melalui transfusi darah. Saat seorang pendonor darah yang sudah terinfeksi virus HBV mendonorkan darahnya dan darah tersebut diterima oleh resipien yang sehat, maka infeksi mudah menular.

3. Hepatitis C

Hepatitis C adalah jenis hepatitis yang infeksinya tanpa menimbulkan gejala tertentu dan tingkat berbahayanya tak seperti hepatitis B sebab banyak pula penderita gejala hepatitis C yang pada akhirnya sembuh bahkan tanpa ditangani secara khusus.

Berikut ini merupakan bentuk proses penularan hepatitis C wajib Anda ketahui.

- Melalui jarum suntik. Hal ini bisa terjadi secara umum pada pengguna obat-obatan terlarang serta pada tempat pembuatan tato dengan tingkat sterilisasi alat yang rendah.

- Pinjam-meminjam barang pribadi.

- Melalui transfusi darah karena virus hepatitis C perkembangannya akan jauh lebih mudah ketika berada di dalam darah.

- Melalui sentuhan, baik itu dalam bentuk pelukan atau saat bersalaman.

- Melalui makanan dan minuman, bahkan juga ASI.

4. Hepatitis D

Jenis hepatitis ini pada umumnya disebabkan oleh infeksi Delta Virus atau virus hepatitis D sehingga sebagai dampaknya, hati mengalami peradangan serius.

Infeksi hepatitis D dapat berada pada tahap kronis apabila sudah dialami penderita setengah tahun lamanya atau bahkan lebih dari itu.

Untuk proses penularannya, diketahui bahwa penyebaran virus hepatitis D ini yang utama adalah melalui darah maupun cairan tubuh lain.

Bahkan diketahui pula bahwa kurang lebih 5 persen penderita hepatitis B pun menderita juga hepatitis D menurut Rumah Sakit Anak di Philadelphia.

5. Hepatitis E

Karena jenis atau tipe hepatitis diketahui mulai dari A hingga E, maka kita pun perlu mengenal hepatitis E yang utamanya dipicu oleh virus HEV di mana menurut hasil laporan WHO, ada kasus infeksi hepatitis E sekitar 20 juta tiap tahunnya di dunia.

Bagaimana bentuk penularan dan penyebaran virus ini? Simak penjelasannya di bawah ini:

- Berada di daerah atau tempat yang tingkat infeksi hepatitis E cukup tinggi.

- Memiliki kontak dengan penderita infeksi hepatitis E.

- Melakukan hubungan intim tanpa alat pelindung dengan seseorang yang sudah terinfeksi.

- Tingkat kebersihan pribadi yang rendah, karena virus hepatitis E ini tergolong mirip seperti virus hepatitis A di mana dapat menularkan melalui konsumsi makanan atau air yang sudah terkontaminasi feses penderita hepatitis E.

 


Pencegahan Penularan Hepatitis

Sesudah mengenali setiap proses penularan pada tiap tipe penyakit kuning, perlu adanya pengetahuan tentang bagaimana mencegah atau mengatasi penularan ini.

Sangat bijak jika Anda tidak melakukan atau meminimalisir kegiatan seperti dibawah ini:

- Tidak berbagai pemakaian barang pribadi, seperti gunting kuku, handuk, sikat gigi, dan lainnya.

- Tidak melakukan hubungan intim dengan berganti-ganti pasangan, apalagi bila sudah tahu bahwa pasangan menderita penyakit kuning.

- Menjaga tingkat kebersihan diri sendiri dan lingkungan, seperti mencuci tangan yang bersih dan benar sesudah BAB.

- Mengonsumsi makanan yang bersih dan sudah dimasak secara matang.

- Menghindari wilayah yang tingkat penyebaran infeksi hepatitis cukup tinggi.

- Menjaga daya tahan tubuh tetap baik dan normal.

- Menemui dokter apabila menjumpai adanya tanda kulit mulai menguning atau melihat penampakan bagian putih mata sudah kuning. Jika disertai pula dengan nyeri perut kanan atas serta berat badan turun, konsultasikan dengan dokter.

Periksakan diri Anda segera setelah gejala penyakit kuning muncul adalah langkah paling baik dan bijak sebelum hepatitis makin parah dan berbahaya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya