Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada pembukaan perdagangan Kamis, (27/6/2024). Bursa saham Asia merosot di tengah yen Jepang melemah ke level terendah dalam 38 tahun pada Rabu pekan ini ke posisi 160,82 per dolar AS, berdasarkan data FactSet.
Mengutip laman CNBC, yen terakhir kali menembus level 160 terhadap dolar AS dua bulan lalu, sehingga mendorong pemerintah Jepang untuk mendukungnya dalam intervensi mata uang pertama di Jepang sejak 2022.
Advertisement
Pertumbuhan penjualan ritel di Jepang tahun ke tahun pada Mei 2024 mencapai 3 persen lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 2 persen, menurut jajak pendapat ekonom Reuters. Dibandingkan dengan revisi pertumbuhan sebesar 2 persen pada April 2024. Investor di Asia juga akan menantikan laba industri China pada Mei yang akan dirilis pada Kamis pekan ini.
Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 0,93 persen. Indeks Topix merosot 0,36 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Kospi di Korea Selatan terpangkas 1 persen, sedangkan indeks Kosdaq naik 0,24 persen pada awal sesi perdagangan.
Indeks ASX 200 dibuka melemah 1,47 persen, dibandingkan penutupan terakhir di 7.783. Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 17.947, lebih rendah dari penutupan terakhir di 18.089,93.
Di wall street, indeks Dow Jones naik 0,04 persen. Indeks S&P 500 menguat 0,16 persen dan indeks Nasdaq mendaki 0,49 persen. Indeks Nasdaq menguat didorong saham Amazon yang sentuh rekor melompat 3,9 persen.
Harga saham Amazon sentuh level tertinggi dan meraih kapitalisasi pasar USD 2 triliun untuk pertama kali. Amazon bergabung dengan Nvidia, Apple, Alphabet dan Microsot yang catat kapitalisasi pasar di atas USD 2 triliun.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 26 Juni 2024
Sebelumnya, sebagian besar bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, 26 Juni 2024 didorong saham semikonduktor. Hal ini setelah saham Nvidia menguat di wall street.
Mengutip CNBC, tingkat inflasi Australia menguat untuk bulan ketiga berturut-turut. Inflasi utama Australia pada Mei mencapai 4 persen dibandingkan 3,6 persen yang tercatat pada April. Tingkat inflasi inti juga mencapai 4 persen lebih tinggi dari perkiraan 3,8 persen, berdasarkan jajak pendapat ekonom Reuters.
Adapun inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memacu Bank Sentral Australia menaikkan suku bunga. Gubernur Bank Sentral Australia Michelle Bullock mengungkapkan bank sentral membahas kenaikan suku bunga pada pertemuan terakhirnya.
Di sisi lain, output pabrik Singapura pada Mei naik 2,9 persen, mengalahkan ekspektasi dari jajak pendapat para ekonom Reuters, yang prediksi tingkat pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 2 persen.
Indeks ASX 200 melemah 0,71 persen yang didorong saham perdagangan ritel ke posisi 7.783. Indeks saham acuan di Australia yang berada di zona negatif di Asia.
Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 1,26 persen ke posisi 39.667,07, dan cetak level tertinggi sejak 9 April 2024. Indeks Topix mendaki 0,56 persen, dan meraih level tertinggi sejak 22 Maret.
Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 0,64 persen ke posisi 2.792,05. Indeks Kosdaq mendatar, dan ditutup menguat ke posisi 842,12.
Saham semikonduktor dan terkait mendaki setelah saham Nvidia ditutup menguat 6,76 persen. Saham Advantes melonjak lebih dari 7 persen. Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Company, SKY Hynix dan MediaTek masing-masing naik 1,59 persen, 5,33 persen dan 1,44 persen. Saham Sahmsung Electronics melompat 0,62 persen.
Indeks Hang Seng di Hong Kong naik pada jam terakhir perdagangannya. Indeks CSI 300 melambung 0,65 persen ke posisi 3.480,26 dari level terendah dalam hampir empat bulan.
Advertisement
Kapitalisasi Pasar Saham Amazon Sentuh USD 2 Triliun
Sebelumnya, harga saham Amazon menguat 3,9 persen ke posisi USD 193,61 pada perdagangan Rabu, 26 Juni 2024. Penguatan harga saham Amazon mendorong kapitalisasi perusahaan melewati USD 2,01 triliun atau sekitar Rp 33.048 triliun (asumsi kurs dolar AS untuk rupiah di kisaran 16.441) untuk pertama kalinya.
Mengutip CNBC, Kamis (27/6/2024), Amazon bergabung dengan Nvidia, Apple, Alphabet, dan Microsoft yang mencatatkan kapitalisasi pasar bernilai USD 2 triliun atau lebih. Adapun investor telah investasi pada saham teknologi baru-baru ini seiring euforia seputar kecerdasan buatan telah mencapai puncaknya.
Di sisi lain, Nvidia yang membuat prosesor grafis untuk server yang mendukung model AS besar telah menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dengan kapitalisasi pasar melonjak dari USD 2 triliun menjadi USD 3 triliun hanya dalam waktu tiga bulan.
Saham Amazon telah melonjak 27,5 persen sepanjang 2024. Sedangkan indeks Nasdaq naik sekitar 18 persen dibandingkan periode yang sama.
Pada April 2024, perusahaan itu melaporkan laba kuartal I 2024 yang menunjukkan bisnis Amazon Web Services (AWS) terus pulih dari perlambatan baru-baru ini yang disebabkan oleh bisnis yang memangkas pengeluaran cloud.
Butuh Waktu 4 Tahun
Para eksekutif Amazon juga berbicara mengenai bagaimana AWS dapat memperoleh manfaat dari lonjakan permintaan layanan AI.
Investor juga menyambut baik inisiatif pemotongan biaya yang dilakukan perusahaan baru-baru ini yang mendorong pertumbuhan laba Amazon dalam beberapa kuartal terakhir. CEO Amazon Andy Jassy telah berupaya bertahun-tahun untuk mengendalikan pengeluaran perusahaan, termasuk Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang meluas berdampak pada lebih dari 27.000 karyawan Amazon.
Amazon membutuhkan waktu lebih dari empat tahun untuk mencatat kapitalisasi pasar melampaui USD 2 triliun. Kapitalisasi pasar Amazon mencapai USD 1 triliun pada 2020, kedua kalinya dalam sejarah setelah mencapai benchmark untuk pertama kalinya pada 2018.
Advertisement