Liputan6.com, Makassar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 dijadwalkan akan berlangsung pada 27 November 2024. Salah satu bentuk kesuksesan Pilkada Serentak 2024 adalah partisipasi pemilu yang tinggi.
Untuk itu, Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian meminta kepada seluruh pihak, terutama Pemerintah Daerah (Pemda) agar meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2024.
Advertisement
“Karena makin banyak, semakin tinggi tingkat partisipasi pemilih, maka yang terpilih itu akan memiliki legitimasi atau dukungan rakyat yang kuat. Kalau partisipasinya rendah, dukungan rakyat akan lemah, pemerintahannya tidak akan kuat, kira-kira seperti itu,” ujarnya.
Di sisi lain, Tito menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat partisipasi pemilih yang tinggi. Ia menyebut, capaian itu istimewa lantaran sistem pemilihan di Indonesia dilakukan secara voluntary atau sukarela.
"Ini berbeda dengan negara lainnya di dunia yang menggunakan sistem pemilihan secara mandatory atau bersifat wajib," jelasnya.
Tito mengungkapkan, negara yang menganut sistem pemilihan secara mandatory akan memberikan sanksi kepada masyarakat yang enggan menggunakan hak pilih dan sanksi tersebut di antaranya berupa pemberlakuan denda.
“Indonesia adalah salah satu negara yang sukarela masyarakatnya memilih dengan tingkat partisipasi pemilih yang salah satu tertinggi di dunia, dibuktikan dalam pemilu yang kemarin hampir mencapai 80%,” ungkapnya.
Partisipasi Pemilih Tinggi
Tito mengatakan, tingginya partisipasi pemilih di Indonesia telah dibuktikan dalam Pilkada di masa pandemi Covid-19 Tahun 2020 lalu.
"Saat itu sebanyak 76% penduduk yang memiliki hak pilih tetap menyalurkan suaranya meski di tengah suasana pandemi, sementara pada Pemilu 2019 lalu, capaian partisipasi pemilih juga terbilang tinggi, yaitu pada angka 81,97%," katanya.
Untuk menjaga partisipasi pemilih tetap tinggi perlu peran dari seluruh pihak seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), peserta pemilu, hingga media massa. Selain itu, dibutuhkan peran aparat keamanan hingga tokoh masyarakat untuk mengajak masyarakat berperan aktif menggunakan hak pilih saat Pilkada.
Di sisi lain, Tito berharap Pilkada Serentak 2024 berlangsung jujur, aman, adil, dan lancar, karena pelaksanaan Pilkada kali ini tergolong bersejarah karena berlangsung secara serentak.
“Tentu ini akan membawa tantangan baru, bukan hanya bagi teman-teman aparat keamanan yang biasanya menggunakan sistem back-up dari wilayah yang tidak ada Pilkada ke daerah yang ada Pilkada, tapi juga pengalaman baru bagi penyelenggara, KPU, pengalaman baru bagi Bawaslu dan lain lain, termasuk bagi pemerintah,” ujarnya.
(*)
Advertisement