Liputan6.com, Jakarta - Puasa Senin Kamis merupakan amalan sunah yang dianjurkan bagi umat Islam, meskipun berbeda dengan puasa wajib Ramadan. Amalan ini tetap memiliki keutamaan dan mendatangkan pahala, meskipun tidak mengerjakannya juga tidak menjadi masalah.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menyebutkan bahwa puasa Senin Kamis termasuk dalam puasa sunah yang disepakati para ulama. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sering memperbanyak puasa pada Senin dan Kamis, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anhu.
Advertisement
Dalam bahasa Arab, Senin disebut isnain yang berarti dua, karena merupakan hari kedua dari penciptaan seluruh makhluk selain bumi. Sedangkan Kamis disebut Khamis yang berarti lima, karena merupakan hari kelima dari penciptaan seluruh makhluk selain bumi.
Puasa Senin Kamis memiliki keutamaan istimewa karena menjadi amalan yang dilakukan secara rutin oleh Rasulullah SAW. Amalan ini dapat dilakukan kapan saja di hari itu, kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa seperti 1 Syawal, 10 Dzulhijjah, dan 11-13 Dzulhijjah.
Cara melaksanakan puasa Senin Kamis sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari atau waktu magrib. Penting untuk menjaga niat yang ikhlas dan mencegah hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Puasa Senin Kamis menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam melaksanakan amalan sunah yang penuh berkah dan keutamaan.
Berikut niat puasa Senin Kamis yang perlu dibaca sebelum berpuasa:
Niat puasa Senin Kamis
Niat Puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillahi ta’ala.
Artinya,
“Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Alla ta’ala”.
Niat Puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil khamisi lillahi ta’ala.
Artinya,
“Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta’ala”.
Advertisement
Doa buka puasa Senin Kamis
Doa buka puasa Senin Kamis sama seperti doa buka puasa pada umumnya.
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya,
"Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Keutamaan puasa Senin Kamis
1. Hari Dibukakan Pintu Surga
Dengan melakukan ibadah puasa sunnah di hari Senin dan Kamis, Allah SWT akan membuka pintu surga-Nya. Rasulullah pernah bersabda,
Artinya: “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan.” (Hadist Riwayat Muslim Nomor 4652).
2. Senin dan Kamis Hari Disampaikannya Amalan Manusia
Hari penyetoran amal manusia dilakukan pada hari Senin dan Kamis. Adapun hadist yang menjelaskan terkait hal ini melalui sabda Rasulullah, sebagai berikut:
“Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap Senin dan Kamis. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa” (Hadist Riwayat Tirmidzi).
Itu mengapa dianjurkan untuk umat muslim berlomba-lomba melakukan kebajikan dan amalan agar dapat disetor dalam kondisi berpuasa.
Advertisement
3. Senin adalah Hari Kelahiran dan Wafat Rasulullah
Senin merupakan hari lahir sekaligus wafatnya Rasulullah. Sejarawan Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam kitab Rahiq al-Makhtum menjelaskan, Nabi Muhammad SAW lahir tanggal 9 Rabiul Awal tepat di hari Senin. Nabi Muhammad SAW pun wafat pada hari Senin, 12 Rabiul Awal.
Perihal ini juga dijelaskan melalui satu hadist berikut:
“Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab ‘Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (Hadist Riwayat Muslim: 1162).
4. Puasa yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Nabi Muhammad SAW selalu menganjurkan agar umat muslim melaksanakan puasa Senin Kamis. Tak hanya itu, Rasulullah SAW juga serta melakukan amalan sunnah satu ini. Hal ini dijelaskan melalui hadist riwayat Tirmidzi dan Ahmad, yang disampaikan langsung oleh Siti ‘Aisyah radhiyallu ‘anha, berkata:
“Nabi shallallahu alaihi wasallam selalu menjaga puasa Senin dan Kamis,” (Hadist Riwayat Tirmidzi dan Ahmad).
Advertisement