Erick Thohir Buka Data, Rasio Utang Indonesia Paling Kecil Dibanding Negara Maju

Erick Thohir mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang baik dari tahun ke tahun membuat Indonesia menjadi salah satu kekuatan besar di dunia.

oleh Arief Rahman H diperbarui 27 Jun 2024, 12:45 WIB
Rapat Kementerian BUMN dan Komisi VI DPR RI membahas pagu anggaran dan rencana kerja anggaran Kementerian BUMN tahun 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap rasio utang Indonesia lebih kecil dibandingkan negara-negara maju yang tergabung dalam G7. Menurutnya, ini menjadi modal kuat untuk peningkatan ekonomi nasional.

Erick Thohir mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang baik dari tahun ke tahun membuat Indonesia menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Torehan pertumbuhan ekonomi di atas 5 perse pada 2023 lalu, menjadikan Indonesia dalam bagian yang terbaik ditengah kondisi global.

"Penghasilan negara atau PDB menembus Rp 20.892 triliun dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen pada 2023 menunjukkan kekuatan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global," ucap Erick melalui akun Instagram @erickthohir, Kamis (27/6/2024).

Melihat tingkat pertumbuhan tadi, Erick turut menyoroti besaran rasio utang Indonesia dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang dicatatkan. Ternyata, rasio utang Indonesia hanya 38 persen dari PDB.

"Jika dibandingkan dengan negara besar di dunia, utang Indonesia baru mencapai 38 persen dari total PDB," kata dia.

 

 

Unggahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) erick Thohir di akun media sosial instagram mengenai rasio utang Indonesia lebih kecil dibandingkan negara-negara maju. 

"Persentase utang Indonesia jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan negara maju seperti Jepang, Italia, Amerika Serikat, Prancis dan Inggris berutang lebih 100 persen dari jumlah PDB yang dimiliki," imbuh Erick.

Rincian

Dalam unggahannya, dia merinci berdasarkan rasio utang yang tercatat selama 2023. Jepang menjadi negara dengan rasio utang tertinggi dengan 252 persen dari PDB-nya.

Diikuti Italia 137 persen, Amerika Serikat 122 persen, Perancis 110 persen, Inggris 100 persen, Kanada 67 persen, dan Jerman 64 persen dari PDB nya.

Erick turut menyandingkan rasio utang negara-negara itu dari tahun 2000 dan 2023. Tercatat anggota G7 itu seluruhnya mengalami peningkatan yang berkisar dari 5-154 persen dalam 23 tahun.

Sementara itu, Indonesia mengalami penurunan rasio utang dari 87 persen di 2000 dan menjadi 38 persen pada 2023.


Jaga Tren Pertumbuhan Ekonomi

Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Erick mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang dijaga dengan baik bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, hal itu yang berhasil dicatatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam 10 tahun kepemimpinannya.

"Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik pemerintah bisa terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja nyata Bapak Presiden Joko Widodo dalam 10 tahun masa kepemimpinan," sebut Erick.

Menurutnya, hal positif ini yang akan terus dijaga pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kedepannya. Bahkan, ada ambisi untuk meningkatkan besara PDB per kapita Indonesia hingga 2029 mendatang.

"Presiden Terpilih, Pak Prabowo Subianto, berkomitmen untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," katanya.

"Dengan visi yang kuat, beliau menargetkan untuk meningkatkan PDB per kapita Indonesia menjadi USD 10.000 pada tahun 2029, sebuah langkah besar yang akan mengangkat Indonesia ke posisi ke-17 dalam jajaran negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia, sejajar dengan anggota elit forum G20," pungkas Erick Thohir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya