Sedot Lemak Bukan Solusi Instan untuk Menurunkan Berat Badan

Salah satu prosedur penghilangan lemak yang populer adalah sedot lemak sehingga banyak orang yang menjadikannya jalan pintas untuk kurus. Padahal, bukan seperti itu kenyataannya.

oleh Fariza Noviani Abidin diperbarui 27 Jun 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi operasi sedot lemak (pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang beranggapan bahwa sedot lemak adalah solusi ajaib untuk mendapatkan tubuh ideal secara instan. Kenyataannya, anggapan ini keliru.

Sedot lemak atau dalam bahasa medisnya adalah liposuction, memang dapat membantu menghilangkan lemak di area tubuh tertentu, namun bukan merupakan cara untuk menurunkan berat badan secara keseluruhan seperti disampaikan dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik, Qori Haly, dari Klinik DR. Indrajana.

"Liposuction bukan cara untuk menurunkan berat badan tapi untuk mengurangi lapisan lemak dalam yang memungkinkan penurunan massa lemak di tubuh, namun lemak permukaan tetap ada untuk mempertahankan permukaan kulit rata tidak bergelombang." jelas Qori.

Dengan begitu, seseorang yang sudah melakukan sedot lemak haruslah menjaga asupan kalori setelah tindakan tersebut karena diperlukan pemeliharaan dengan menjaga makanan dan aktivitas fisik.

Jika tidak dilakukan maka lapisan lemak yang sudah dikurangi tadi dapat kembali lagi dan membuat massa tubuh menjadi bertambah seperti sedia kala atau bahkan lebih.

Selain itu, terdapat pula jenis lemak yang tidak bisa dikurangi oleh sedot lemak atau liposuction, yaitu lemak visceral yang terdapat dirongga perut.

"Lemak visceral harus dilakukan (dihilangkan) dengan pengaturan intake kalori, aktivitas fisik, itu baru bisa berkurang. Bisa juga dengan operasi bariatrik," tutur Qori dalam  Media Briefing 'Body Contour Untuk Tingkatkan Kualitas Hidup' di Jakarta 27 Juni 2024.


Sedot Lemak dalam Prosedur Body Slimming

Sedot lemak atau liposuction dapat dilakukan sebagai bagian metode perawatan Body Slimming yang bertujuan untuk menghilangkan lemak di tubuh dan penurunan berat badan. Metode perawatan ini terbagi menjadi dua, yaitu non operasi dan operasi.

Prosedur non operasi dari Body Slimming, terdiri dari pengaturan kalori, aktivitas fisik, konseling dan terapi. Hal-hal ini bertujuan agar penurunan berat badan lebih bersifat permanen sehingga pasien tidak mengalami kenaikan berat badan kembali.

"Tapi Body Sllimming sendiri ada tempat untuk operasi, yaitu bedah bariatrik dan juga liposuction," ucap Qori. Bedah bariatrik adalah operasi pengecilan lambung dengan memotong lambung hingga 85 persen agar pasien lebih cepat merasa kenyang.

Prosedur Body Slimming disarankan untuk pasien dengan Indek Massa Tubuh (BMI) di atas 40 atau sudah termasuk kategori obesitas. 

"Apabila Indeks Massa Tubuh di atas 40 atau di atas 35 dengan penyakit pemberat/komorbid termasuk golongan ’Morbid Obese’ maka pilihannya adalah program Body Slimming."


Sedot Lemak dalam Prosedur Body Contouring

Selain Body Slimming, terdapat pula Body Contouring atau metode perawatan yang membantu membentuk tubuh dan mengatasi area tertentu di mana penurunan berat badan tidak efektif atau setelah penurunan berat badan yang signifikan menghasilkan kulit berlebih atau gelambir.

Prosedur ini disarankan untuk pasien dengan Indeks Massa Tubuh di bawah 35 atau yang masuk dalam kategori overweight. 

"Tindakan Body Contouring dapat berupa liposuction untuk mengurangi lapisan lemak bawah kulit, pengencangkan otot dan membuang kulit yang berlebih sehingga lebih kencang," ucap Qori.

Berbeda dari Body Slimming, prosedur ini bertujuan untuk pembentukan tubuh menjadi lebih harmonis dan ideal karena berfokus pada perbaikan postur tubuh dan gelambir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya