Lolos dari Jalur Neraka di Babak Gugur Euro 2024, Bek Timnas Inggris Pantang Anggap Remeh Lawan

Bek Timnas Inggris Marc Guehi mengklaim tidak ada sisi menguntungkan dalam undian setelah melihat bagan babak gugur Euro 2024. Dia menyebut semua rival memiliki kualitas serupa.

oleh Rossa Izza Amalia diperbarui 28 Jun 2024, 23:00 WIB
Bek Timnas Inggris, Marc Guehi. (OZAN KOSE / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Bek Timnas Inggris Marc Guehi mengklaim tidak ada sisi menguntungkan dalam undian setelah melihat bagan babak gugur Euro 2024. Dia menyebut semua rival memiliki kualitas serupa.

Inggris tidak dalam kelompok sama seperti Spanyol, Jerman, Prancis, Belgia, dan Portugal pada perebutan tiket final. Rintangan terbesar mereka dalam perjuangan menuju laga puncak adalah Belanda atau juara bertahan Italia. 

 

Walau di atas kertas menguntungkan, justru menyatakan hal sebaliknya. Dia menekankan bahwa tidak ada lawan yang mudah dalam kompetisi sebesar Piala Eropa 2024.

"Mengenai undian, saya pikir semua orang telah melihat adanya tim-tim berbahaya di kompetisi ini. Menurut saya tidak ada sisi positif dari undian. Setiap tim, setiap lawan yang Anda hadapi sangat sulit," katanya.

Pasukan Gareth Southgate akan menghadapi Slovakia pada pertandingan babak 16 besar. Timnas Inggris melaju ke fase gugur sebagai juara Grup C, meski tiga penampilan mereka sejauh ini kurang memuaskan. 

2 dari 3 halaman

Fokus pada Pertandingan Melawan Slovakia

Dua bintang Timnas Inggris: Jude Bellingham dan Phil Foden di Euro 2024. (Alberto PIZZOLI / AFP)

Slovakia, yang menempati peringkat 48 dunia, dianggap sebagai lawan yang lebih mudah. Tetapi Guéhi menolak anggapan ini. Dia meminta rekan-rekannya tetap tenang dan fokus menghadapi setiap tantangan yang ada.

"Kami belum melakukan analisis apapun terhadap mereka (Slovakia), tetapi kami semua menonton pertandingan dan kami tahu mereka adalah tim yang sangat bagus. Slovakia memiliki beberapa pemain yang sangat bagus. (Stanislav) Lobotka adalah salah satunya. Ada banyak pemain bagus," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Pembelaan Terhadap Southgate

Gareth Southgate. Pelatih berusia 51 tahun yang masih menjabat sebagai pelatih Timnas Inggris ini sukses membawa Three Lions menjadi runner-up di ajang Euro 2020 lalu. Sebelumnya, ia pernah membesut Middlesbrough pada 2006 hingga 2009 dan Inggris U-21 pada 2013 hingga 2016. (AFP/Pool/Frank Augstein)

Guehi juga membela Gareth Southgate dari kritik yang muncul akibat performa tim. Southgate, yang telah membawa Inggris ke semifinal Piala Dunia 2018, final Euro 2020, dan perempat final Piala Dunia 2022, mendapat sorotan setelah performa buruk di fase grup. Beberapa penggemar bahkan mencemooh dan melemparkan gelas bir ke arahnya.

“Dia luar biasa,” kata Guehi. "Saya pikir jika Anda melihat rekor, itu sudah membuktikannya. Semua orang mendukung manajer, itu sudah pasti. Kami memiliki grup yang sangat erat dan kompak. Kami hanya fokus pada pertandingan berikutnya dan saya pikir semua orang sangat menghargai manajernya, terutama saya,"

Guehi, yang kini telah mencatatkan 13 caps sejak debutnya melawan Swiss pada Maret 2022, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Southgate. “Dia memberi saya debut untuk Inggris, menunjukkan kepercayaan yang besar kepada saya, saya sangat bersyukur dan saya yakin anggota tim lainnya juga demikian,” pungkasnya.

Infografis Jadwal Euro 2024 Babak 16 Besar. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya