Produsen Sari Roti Bakal Buyback Saham, Segini Nilainya

PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) atau produsen Sari Roti akan membatasi harga pembelian saham atau buyback saham maksimal Rp 1.700 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jun 2024, 12:50 WIB
PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) atau produsen Sari Roti akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham pada 6 Agustus 2024-5 Agustus 2025.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) atau produsen Sari Roti akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham pada 6 Agustus 2024-5 Agustus 2025.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/6/2024), PT Nippon Indosari Tbk akan buyback saham maksimal Rp 149,60 miliar dan jumlah saham maksimal 88 juta saham. Perseroan menyatakan, pelaksanaan pembelian kembali saham tidak mengakibatkan penurunan pendapatan dan tidak memberikan dampak atas biaya pembiayaan Perseroan.

Perseroan memakai dana internal yang berasal dari kegiatan operasional untuk buyback saham. Selain itu, Perseroan membatasi harga pembelian saham maksimal Rp 1.700 per saham.

Adapun Perseroan akan buyback saham untuk menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif. Pembelian kembali atas saham Perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang. Hal ini seiring saham tresuri yang dijual pada masa yang akan datang dengan nilai optimal.

“Pembelian kembali akan dilaksanakan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia, dan untuk itu Perseroan akan menggunakan jasa dari perantara pedagang efek. Perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai perusahaan efek yang akan melakukan transaksi pembelian kembali saham,” tulis Direktur PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, Arlina Sofia dalam keterbukaan informasi BEI.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat, 28 Juni 2024, harga saham ROTI naik 1,52 persen ke posisi Rp 1.000 per saham. Harga saham ROTI berada di level tertinggi Rp 1.005 dan terendah Rp 990 per saham. Total frekuensi perdagangan 532 kali dengan volume perdagangan 5.553 saham. Nilai transaksi Rp 554 juta.


PT Nippon Indosari Tbk Corpindo Tbk Bergerak di Bidang Apa?

Sari Roti. (Foto: sariroti.com)

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk adalah produsen roti massal pertama dan terbesar di Indonesia dengan merek Sari Roti, Sari Kue, dan Sari Choco. Saat ini, Perseroan operasikan 14 pabrik berlokasi strategis di Indonesia.

Perseroan berkomitmen untuk menerapkan standar      Sistem Manajemen Keamanan Pangan dan Sistem Manajemen Mutu. Dengan mengembangkan jaringan kanal modern dan tradisional untuk mendistribusikan beragam produk yang halal, berkualitas tinggi dan terjangkau bagi seluruh Keluarga Indonesia.


Kinerja Keuangan Kuartal I 2024

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sebelumnya, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen roti Sari Roti dan Sari Kue membukukan pertumbuhan kinerja keuangan positif sepanjang kuartal I 2024. Hal tersebut didukung dari kontribusi penjualan di wilayah barat dan timur.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (28/4/2024), PT Nippon Indosari  Corpindo Tbk (ROTI) mencatat pendapatan Rp 951,27 miliar pada kuartal I 2024. Pendapatan naik tipis 1,09 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 940,96 miliar.

Mengutip keterangan resmi Perseroan, penjualan tersebut tumbuh 1,1 persen meski banyak hari puasa jatuh pada kuartal I 2024 dibandingkan kuartal I 2023.

"Sebagaimana diketahui tren musiman konsumsi produk roti cenderung menurun saat Ramadan dan baru meningkat lagi setelah Idul Fitri yang tahun ini bertepatan pada minggu kedua April,” tulis Perseroan.

Selain itu, pencapaian penjualan juga tidak lepas dari kontribusi dari wilayah Barat  dan timur yang meraih Rp 445,5 miliar penjualan bersih atau tumbuh 8 persen YoY.

Perseroan menyatakan, penerapan strategi pengembangan usaha yang dilakukan oleh Perseroan melalui penamnahan kapasitas pabrik dan perluasan distribusi khususnya di luar Jawa telah berhasil meningkatkan kontribusi penjualan dari wilayah barat dan timur yang telah mencakup 46,8 persen.

Sedangkan wilayah tengah yang bertumpu di Jawa masih menjadi kontributor terbesar dengan penjualan bersih pada kuartal I 2024 sebesar Rp 505,8 miliar.

Seiring pertumbuhan pendapatan, Perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 73,78 miliar hingga Maret 2024. Laba tersebut tumbuh 50,01 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 49,14 miliar.

Selain itu, upaya peningkatan produktivitas dan strategi efisiensi operasional secara menyeluruh yang tercermin pada marjin laba kotor dan marjin EBITDA yang membaik pada kisaran 54,4 persen dan 16,2 persen.

 

 


Laba Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Laba bruto tercatat Rp 517,11 miliar hingga kuartal I 2024, tumbuh 3,93 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 497,54 miliar.

Perseroan mencatat beban usaha turun menjadi Rp 437,20 miliar pada kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 450,05 miliar.

Penghasilan operasi lainnya naik dari Rp 23,82 miliar pada kuartal I 2023 menjadi Rp 25,15 miliar pada kuartal I 2024. Beban operasi lainnya naik menjadi Rp 1,62 miliar pada kuartal I 2024 dari kuartal I 2023 sebesar Rp 1,26 miliar.

Perseroan mencatat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 12,94 pada kuartal I 2024 dari periode sama tahun lalu Rp 8,62.

Total ekuitas naik jadi Rp 2,46 triliun hingga kuartal I 2024 dari akhir Desember 2023 sebesar Rp 2,39 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 1,44 triliun selama kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 1,55 triliun.

Aset Perseroan turun menjadi Rp3,91 triliun hingga kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 3,94 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 492,07 miliar hingga Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 537,95 miliar.

“Kami tetap optimis dengan potensi pertumbuhan permintaan roti dan kue ke depannya, terutama selepas liburan Idul Fitri kemarin, masyarakat telah kembali meningkatkan aktifitasnya sehingga diharapkan mampu mendorong penjualan di kuartal II 2024 dan ke depannya,” ujar Direktur Nippon Indosari Corpindo, Arlina Sofia.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya