Liputan6.com, Jakarta - Merencanakan keuangan sejak dini selalu dianjurkan oleh semua perencana keuangan. Saat pertama kali mendapat gaji seharusnya sudah mulai menabung dan merencanakan keuangan untuk masa depan. Namun kadang keadaan tidak memungkinkan seperti pendapatan belum mencukupi.
Saat usia 40-an maka idealnya finansial sudah tertata baik. Namun sebagian orang juga belum mampu untuk fokus pada manajemen keuangan seperti yang direncanakan. Kompleksitas pengeluaran dapat menimbulkan masalah baru, seperti dana tidak cukup untuk memenuhi keperluan hingga terlilit utang dan tidak mampu membayarnya.
Advertisement
Ketika usia menjelang 40-an, manajemen keuangan menjadi semakin vital. Jika ingin finansial dapat terjaga hingga jangka panjang maka perlu melakukan financial checklist.
Faculty Head Sequis Quality Empowerment Yan Ardhianto, AWP, RFP, IPP memiliki sejumlah saran financial checklist pada usia 40-an:
Sudah Siapkan Dana Pensiun?
Pada usia 40-an, bukan lagi saat untuk Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa khawatir lifestyle tertinggal dari orang lain. Uang Anda bisa habis tergerus demi memenuhi keinginan menjadi seperti orang lain.
Hal bijak yang justru harus Anda lakukan adalah merencanakan pensiun. Menyiapkan dana pensiun dapat dilakukan dengan mengikuti program tabungan pensiun di bank, berinvestasi untuk mengoptimalkan dana pensiun, seperti investasi di obligasi, reksadana atau program dana pensiun atau DPLK pribadi dari lembaga keuangan bank atau dari perusahaan asuransi.
Kamu dapat memilih salah satu program atau melakukan diversifikasi dalam berbagai aset untuk mengurangi risiko fluktuasi pasar. Terutama jika melalui instrumen investasi.
Sequis bisa membantu kamu menyiapkan masa pensiun dengan Asuransi Retirement Life Plan yang memiliki manfaat pensiun 100% dari Uang Pertanggungan jika Tertanggung tetap hidup pada usia pensiun berdasarkan plan yang dipilih.
“Jika saat pensiun, kamu ingin tetap dapat hidup nyaman seperti masa sekarang, tidak cukup hanya mengandalkan sisa tabungan atau BPJS Tenaga Kerja," jelas dia dalam keterangan tertulis, Minggu (30/6/2024).
Saat usia produktif dan sudah memiliki pendapatan, sebaiknya kamu sudah mempersiapkan dana pensiun. Dapat dimulai dengan mengalokasikan 10% hingga 20% setiap bulan untuk tabungan pensiun.
"Naikkan terus persentasenya jika ada tambahan pendapatan, seperti mendapat bonus, kenaikan gaji, atau dari pendapatan lainnya,” jelas Yan Ardhianto.
Sudah berasuransi?
Memasuki usia 40-an, umumnya risiko kesehatan juga makin meningkat sehingga perlu menyiapkan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan sejak usia masih produktif dan masih sehat agar jika terkena risiko sakit, bisa segera mendapatkan pengobatan medis dan finansial keluarga juga tidak terganggu.
Siapkan Dana Darurat
Dana darurat fungsinya untuk persiapan jika harus dihadapkan pada situasi tidak terduga, seperti tagihan mendadak, kehilangan pekerjaan, atau perawatan medis mendesak.
Dana darurat akan terasa manfaatnya saat nanti Anda membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar tanpa perlu meminjam atau menggadaikan barang juga tidak perlu mencairkan dana investasi. Yan menyarankan untuk menyisihkan minimal 10% untuk dana darurat. Minimal dana darurat di tabungan sebesar 3-6 kali gaji yang dimiliki.
Cek Utang
Salah satu yang membuat banyak orang sulit meningkatkan kesejahteraan karena memiliki kebiasaan berutang konsumtif. Jika Anda bermaksud berutang, rumuskan cara mengembalikan uangnya. Misalnya, persediaan uang untuk mencicil selama waktu yang ditentukan, apakah suku bunga bersifat tetap atau fluktuatif, tingkat inflasi yang selalu meningkat.
Pesan Yan, jika memiliki utang, bayarlah sesuai tanggal tagihan agar tidak terkena denda. Jangan bayar utang dengan metode minimum payment, tetapi sesuai nominal tagihan atau lunasi jika memiliki kelebihan dana.
“Kita perlu mengelola utang untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga dan menjaga reputasi finansial di mata kreditur jika suatu hari membutuhkan fasilitas kredit dari lembaga keuangan. Hal ini karena status utang dapat di cek di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh OJK,” saran Yan.
Advertisement
Sudah Siapkan Dana Pendidikan Anak?
Jika Anda memiliki anak maka perlu membuat perencanaan dana pendidikan. Alokasikan 10% dari pendapatan dan tambah terus persentasenya karena biaya pendidikan bersifat fluktuatif.
Salah satu cara memenuhi dana pendidikan dapat memanfaatkan asuransi pendidikan karena ada manfaat asuransi jiwa bagi orang tua sebagai pencari nafkah. Salah satunya adalah asuransi pendidikan dwiguna (endowment).