Jepang Jadi Mitra Utama Indonesia Capai Netralitas Karbon Sektor Otomotif

Saat ini telah terjalin kerja sama antara Jepang dengan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia dalam penurunan emisi dan penguatan ekspor otomotif.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Jun 2024, 18:15 WIB
<p>Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika (kanan, depan) didampingi Plt. Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) R. Hendro Martono (kiri, depan) memaparkan perkembangan industri otomotif Indonesia. (Dok Kemenperin)</p>
Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika (kanan, depan) didampingi Plt. Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) R. Hendro Martono (kiri, depan) memaparkan perkembangan industri otomotif Indonesia. (Dok Kemenperin)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar The 5th Automotive Dialogue Indonesia-Japan di Jakarta. Dalam acara ini Kemenperin terus mendorong kerja sama dalam pengembangan industri otomotif dengan negara mitra potensial.

Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah antara Indonesia-Jepang dalam bidang elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar Carbon Neutrality (CN), termasuk bio-fuel.

“Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang telah menjadi partner strategis dalam kerja sama yang berkelanjutan dengan tujuan untuk mencapai netralitas karbon di industri otomotif,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam keterangan tertulis, Jumat (28/6/2024).

“Sebagai salah satu leader dalam industri otomotif di dunia, Jepang merupakan mitra utama dalam komitmen Indonesia terhadap pengembangan sektor otomotif, terutama dalam mencapai netralitas karbon,” tambah Putu.

Putu juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam penurunan emisi karbon. Indonesia berkomitmen pada multiple pathways approach dalam mengurangi emisi, yang mencakup promosi kendaraan elektrifikasi (xEV) termasuk Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV) serta Fuel-Cell, pengembangan kendaraan flexible-fuel yang adaptif menggunakaan bahan bakar nabati/BBN (biofuel) ataupun gas, serta peningkatan efisiensi bahan bakar.

Dalam kesempatan tersebut, R. Hendro Martono selaku Plt. Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) menjelaskan tentang tinjauan industri otomotif Indonesia serta strategi dan kebijakan pengembangan Electric Vehicle (EV) di Indonesia, yang antara lain mencakup peta jalan pengembangan EV, ekosistem EV, dan investasi untuk industri EV baru di Indonesia.

 


Co-Creation

Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika (kanan) bertukar cendera mata dengan Direktur Jenderal Sekretariat Menteri Kebijakan Perdagangan (Biro Industri Manufaktur), METI Jepang, Mr. Tanaka Kazushige (tengah) disaksikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi (kiri) pada The 5th Automotive Dialogue Indonesia-Japan. (Dok Kemenperin)

Sementara itu, Direktur Jenderal Sekretariat Menteri Kebijakan Perdagangan (Biro Industri Manufaktur), METI Jepang, Mr. Tanaka Kazushige yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa saat ini telah terjalin kerja sama antara Jepang dengan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia dalam penurunan emisi dan penguatan ekspor otomotif.

 

“Kunci dari hal tersebut adalah adanya co-creation,” ujarnya.

 

Tanaka juga mengatakan, untuk mencapai penurunan emisi diperlukan multi-pathways, antara lain dilakukan melalui penerapan bahan bakar bio-fuel.

“Bio-fuel juga menjadi perhatian yang besar bagi Jepang, dan beberapa perusahaan di Jepang juga mempunyai teknologi ini,” terangnya.

Lebih lanjut, Direktur Kebijakan Perdagangan Internasional Otomotif METI, Mr. Kikuchi Takanori mengusulkan arah untuk kolaborasi dalam industri otomotif Indonesia dan Jepang berdasarkan “Inisiatif Kolaborasi Industri Otomotif Generasi Berikutnya ASEAN-Jepang” yang disepakati pada KTT Peringatan 50 Tahun Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang pada tanggal 17 Desember 2023.

 

 


Kerja Sama Biodiesel

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula perwakilan asosiasi manufaktur otomotif Jepang. Sebagai perwakilan dari Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA), yakni Mr. Ueda Hajime dan Ms. Takako Kubo yang menyampaikan informasi mengenai inisiatif industri otomotif Jepang di Indonesia menuju netralitas karbon.

Kemudian, Mr. Kakihara Tomoaki menjelaskan tentang laporan proyek kerja sama mengenai bahan bakar biodiesel antara Indonesia dan Jepang. Sedangkan, Mr. Kumano Ryo sebagai perwakilan dari Deloitte Jepang menyampaikan Laporan Studi Kelayakan Pemanfaatan Bahan Bakar Bioetanol di Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya