Indofood Sukses Makmur Bakal Tebar Dividen 2023 Rp 267 per Saham

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan bayar dividen 2023 pada 26 Juli 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jun 2024, 19:08 WIB
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk membagikan dividen 2023 pada RUPST Perseroan, Jumat, 28 Juni 2024. (Foto: laman Indofood Sukses Makmur)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan membagikan dividen Rp 267 per saham. Dividen itu akan dibayarkan pada 26 Juli 2024.

Keputusan pembagian dividen tersebut telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada Jumat, 28 Juni 2024. Selain memutuskan bagi dividen, RUPST juga menyetujui laporan tahunan direksi mengenai kegiatan usaha dan kinerja keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.

Selain itu, pemegang saham juga menerima baik pengunduran diri seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya RUPST dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan jasa-jasa mereka terhadap Perseroan.

Kemudian mengangkat anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPST ini sampai dengan penutupan RUPST Perseroan pada 2027, dengan susunan sebagai berikut:

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama: Manuel Velez Pangilinan
  • Komisaris: Benny Setiawan Santoso
  • Komisaris: Christopher Huxley Young
  • Komisaris: Joseph Hon Pong Ng
  • Komisaris: John William Ryan
  • Komisaris Independen: Hans Kartikahadi
  • Komisaris Independen: Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
  • Komisaris Independen: Sulaiman Arif Arianto

Direksi:

  • Direktur Utama: Anthoni Salim
  • Direktur: Franciscus Welirang
  • Direktur: Axton Salim
  • Direktur: Thomas Tjhie
  • Direktur: Taufik Wiraatmadja
  • Direktur: Alamsyah
  • Direktur: Moleonoto
  • Direktur: Joedianto Soejonopoetro
  • Direktur: Hendra Widjaja
  • Direktur: Tan Suzi Indriani
  • Direktur: Tan Elly

Direktur Utama Indofood, Anthoni Salim menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada Indofood. “Kami akan terus berupaya untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan serta menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” ujar dia.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 28 Juni 2024, harga saham INDF naik 0,83 persen ke posisi Rp 6.075 per saham. Harga saham INDF dibuka turun 25 poin ke posisi Rp 6.000 per saham. Harga saham INDF berada di level tertinggi Rp 6.150 dan level terendah Rp 6.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.540 kali dengan volume perdagangan 105.396 saham. Nilai transaksi Rp 64,3 miliar.


Kinerja Kuartal I 2024

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat kinerja keuangan beragam sepanjang kuartal I 2024. Perseroan membukukan kenaikan penjualan, tetapi laba turun selama tiga bulan pertama 2024.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (2/5/2024), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat penjualan Rp 30,79 triliun hingga kuartal I 2024. Penjualan tumbuh 0,81 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,54 triliun.

Beban pokok penjualan turun 3,68 persen menjadi Rp 20,27 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 21,05 triliun. Dengan demikian, laba bruto naik 11,2 persen menjadi Rp 10,51 triliun hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,48 triliun.

Beban penjualan dan distribusi naik menjadi Rp 3,09 triliun selama kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,97 triliun. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 1,48 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,22 triliun.

Perseroan mencatat laba usaha naik 29,16 persen menjadi Rp 6,41 triliun dari periode kuartal I 2023 sebesar Rp 4,96 triliun. Mengutip keterangan tertulis Perseroan, marjin laba usaha meningkat menjadi 20,8 persen dari 16,3 persen pada tahun sebelumnya. Core profit yang mencerminkan kinerja operasional Perseroan tumbuh 10 persen menjadi Rp 3,2 triliun dari Rp 2,9 triliun pada periode sama tahun lalu.

Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,44 triliun, turun 36,36 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp 3,84 triliun. Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 279 dari periode kuartal I 2023 sebesar Rp 438.

Total ekuitas naik menjadi Rp 103,97 triliun hingga Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 100,46 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 94,34 triliun hingga kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 86,12 triliun.

 

 


Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Aset naik menjadi Rp 198,31 triliun hingga kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 186,58 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 36,47 triliun hingga Maret 2024 dari periode Desember 2023 Rp 28,57 triliun.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim menuturkan, seiring berlanjutnya berbagai tantangan global, Indofood mencatatkan kinerja operasional yang positif pada kuartal I 2024.

“Ke depannya, kami akan tetap sigap dalam menghadapi ketidakpastian, serta tetap menjaga posisi neraca yang kuat dan keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” ujar dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

 


Kinerja 2023

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (25/3/2024), PT Indofood Sukses Makmur Tbk mencatat penjualan naik menjadi Rp 111,70 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 110,8 triliun.

Beban pokok penjualan turun 1,5 persen menjadi Rp 75,65 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 76,85 triliun. Laba bruto Perseroan naik 6,11 persen menjadi Rp 36,05 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 33,97 triliun.

Perseroan membukukan kenaikan beban penjualan dan distribusi menjadi Rp 11,27 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 10,64 triliun. Beban umum dan administrasi naik dari Rp 4,64 triliun pada 2022 menjadi Rp 5,09 triliun. Perseroan mencatat laba usaha Rp 19,66 triliun pada 2023, turun tipis 0,1 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,69 triliun. Marjin laba usaha Perseroan 17,6 persen.  

Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional naik 8 persen menjadi Rp 9,78 triliun dari Rp 9,06 triliun. Perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 28,11 persen menjadi Rp 8,14 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 6,35 triliun.

Seiring kinerja tersebut, Perseroan mencatat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 928 pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 724.

Ekuitas Perseroan naik menjadi Rp 100,46 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 93,62 triliun. Total liabilitas Perseroan turun menjadi Rp 86,12 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 86,81 triliun. Aset Perseroan naik menjadi Rp 186,58 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 180,43 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 28,57 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 25,94 triliun.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya