GMFI Raih Laba Bersih USD 2,4 Juta pada Kuartal I 2024

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia optimistis terhadap pencapaian pendapatan pada 2024.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Jun 2024, 22:14 WIB
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia mencatat laba naik 45,34 persen pada kuartal I 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia  meraih laba bersih pada kuartal I 2024 sebesar USD 2,4 juta atau setara Rp 39,2 miliar (asumsi kurs Rp 16.342 per dolar AS). Nilai tersebut naik sebesar 45,34 persen dibandingkan dengan kuartal I 2023. 

Perseroan juga berhasil mencatatkan pendapatan USD 95,69 juta, Angka ini lebih tinggi dibandingkan target GMFI yang sebesar USD 93,69 juta. Direktur Utama Garuda Maintenance Facility Aero Asia, Andi Fahrurrozi mengatakan kontribusi terbesar pendapatan berasal dari segmen airframe.

"GMFI turut mencatatkan EBITDA positif yang ditunjukkan pada mayoritas segmen,” kata Andi dalam konferensi pers, Jumat (28/6/2024). 

Andi menambahkan, GMF AeroAsia memiliki proyeksi yang optimistis pada 2024, yaitu pencapaian pendapatan yang diharapkan dapat melampaui target RKAP GMFI sebesar USD 389,15 juta.

"Ini mencerminkan keyakinan perusahaan berkontribusi pada industri penerbangan secara keseluruhan,” jelasnya.

Andi menuturkan, perseroan masih mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk modernisasi pesawat Hercules C-130H. Sebelumnya, pada 2023, GMFI dipercaya untuk memelihara pesawat Boeing Business Jet dari Kementerian Sekretariat Negara yang dilanjutkan pada 2024.

GMFI juga melanjutkan ekspansi pada sektor pertahanan dengan penambahan kapabilitas untuk merawat helicopter Bell 412, dan untuk proyek pertamanya telah melalui uji fungsi dan uji terbang pada awal Mei lalu, setelah menjalani paket pemeliharaan PI 5 years/5000 hours oleh GMFI.

Pada awal 2024, GMFI pun melakukan penandatanganan kerja sama untuk pengembangan kapabilitas modernisasi helikopter Super Puma dengan Airbus Helicopter. GMFI juga bertugas merawat pesawat 737NG milik Kepolisian Republik Indonesia.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 28 Juni 2024, harga saham GMFI naik 6 persen ke posisi Rp 53 per saham. Harga saham GMFI dibuka naik empat poin ke posisi Rp 54 per saham. Harga saham GMFI berada di level tertinggi Rp 54 dan terendah Rp 53 per saham. Total frekuensi perdagangan 27 kali dengan volume perdagangan 805 saham. Nilai transaksi Rp 4,3 juta.

 


Dampak Pelemahan Rupiah

Pesawat terparkir di depan bengkel pesawat atau hanggar terbesar di dunia milik PT Garuda Maintenance Facility di area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9). Pembangunan hanggar ini menelan biaya puluhan juta dolar AS.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia mengungkapkan perseroan tidak terlalu terdampak oleh pelemahan kurs mata uang Rupiah terhadap dolar AS.

Direktur Utama Garuda Maintenance Facility Aero Asia, Andi Fahrurrozi mengatakan, melemahnya Rupiah atas harga komponen pesawat memberatkan kepada industri penerbangan sebagai end user, tetapi tidak berdampak secara langsung untuk sektor maintenance.

"Kepada sektor maintenance pesawat tak secara langsung berdampak besar karena rate maintenance kami sesuai dengan harga kurs dollar," kata Andi dalam konferensi pers, Jumat (28/6/2024). 

Andi menambahkan, GMF AeroAsia dalam menentukan harga menggunakan patokan dolar AS, tetapi dalam transaksinya menggunakan Rupiah. Hal ini karena market  GMF AeroAsia banyak berasal dari luar negeri. Maka dari itu, Andi menyebut perseroan dapat menyeimbangkan dampak pelemahan Rupiah.

Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan tahun 2023 berhasil mencapai USD 373,2 juta, menandai pertumbuhan yang signifikan sebesar 56.9% dari tahun sebelumnya. GMFI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih dari USD 3,6 juta pada 2022 menjadi USD 20,2 juta pada 2023.

 


Kontributor Terbesar

Teknisi melakukan maintenance pesawat di Hanggar 4 GMF Aero Asia di area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9). Hanggar ini menjadi hanggar perawatan pesawat berbadan kecil terbesar di dunia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari segi arus kas, aktivitas operasi menjadi kontributor utama, dengan pekerjaan operasional yang terus menunjukkan peningkatan melalui berbagai proyek yang saat ini masih berjalan.

Pada 2023, segmen bisnis perawatan mesin pesawat menjadi kontributor terbesar pada pendapatan operasional, dengan total pendapatan sebesar USD 102 juta, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya senilai USD 24,3 juta.

Peningkatan ini sejalan dengan aktivitas reaktivasi engine Garuda Indonesia. Disusul dengan segmen pemeliharaan airframe yang mencatatkan pendapatan sebesar USD 83,7 juta, dan layanan komponen dengan total pendapatan USD 82,2 juta.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 28 Juni 2024, harga saham GMFI naik 6 persen ke posisi Rp 53 per saham. Harga saham GMFI dibuka naik empat poin ke posisi Rp 54 per saham. Harga saham GMFI berada di level tertinggi Rp 54 dan terendah Rp 53 per saham. Total frekuensi perdagangan 27 kali dengan volume perdagangan 805 saham. Nilai transaksi Rp 4,3 juta.

 


GMFI Catat Kinerja Positif 2023, Untung USD 20,2 Juta

Teknisi melakukan perawatan pesawat di hanggar terbesar di dunia milik PT Garuda Maintenance Facility di area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9). Pembangunan hanggar ini menelan biaya puluhan juta dolar AS.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bidang perawatan pesawat udara, telah merilis pencapaian laporan keuangan tahun buku 2023.

Pendapatan tahun 2023 berhasil mencapai USD 373,2 juta, menandai pertumbuhan yang signifikan sebesar 56.9% dari tahun sebelumnya. GMFI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih dari USD 3,6 juta pada 2022 menjadi USD 20,2 juta pada tahun 2023.

"Kami bersyukur atas capaian laba bersih yang baik ini, yang merupakan hasil dari upaya restrukturisasi yang kami terapkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan kami dalam membawa Perseroan menuju perbaikan yang mendekati kondisi sebelum pandemi global," kata Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi Selasa (2/4/2024).

Dari segi arus kas, aktivitas operasi menjadi kontributor utama, dengan pekerjaan operasional yang terus menunjukkan peningkatan melalui berbagai proyek yang saat ini masih berjalan.

Pada tahun 2023, segmen bisnis perawatan mesin pesawat menjadi kontributor terbesar pada pendapatan operasional, dengan total pendapatan sebesar USD 102 juta, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya senilai USD 24,3 juta.

Peningkatan ini sejalan dengan aktivitas reaktivasi engine Garuda Indonesia. Disusul dengan segmen pemeliharaan airframe yang mencatatkan pendapatan sebesar USD 83,7 juta, dan layanan komponen dengan total pendapatan USD 82,2 juta.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya