Liputan6.com, Jakarta - Jumlah penipuan dan pelanggaran di industri kripto ternyata terus meningkat. Untuk mengantisipasi itu, perlu berbagai cara sosialisasi, termasuk lewat iklan sosial.
Bitget, salah satu perusahaan penyedia perdagangan kripto menyoroti pentingnya edukasi ke para pemegang aset kripto. CEO Bitget, Gracy Chen menyampaikan kekhawatiran adanya tantangan penipuan ditengah perkembangan teknologi.
Advertisement
"Seiring dengan kemajuan teknologi, pasar mata uang kripto telah menghadapi beberapa masalah mendesak yang menguji banyak aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya. Salah satu alat utama untuk terlibat dengan publik dan meningkatkan kesadaran, termasuk di kalangan kelompok rentan, adalah dengan menggunakan iklan sosial," ucap Gracy Chen, mengutip YahooFinance, Sabtu (29/6/2024).
Salah satu yang disasar dalam sosialisasi itu adalah Vietnam. Mengingat, data Triple-A mencatat 21,2 persen populasi Vietnam memiliki mata uang kripto, nomor dua setelah UEA yang memiliki 34,4 persen.
Namun, tingkat kesadaran tentang risiko yang terkait dengan aset digital masih jauh lebih rendah dibandingkan pengetahuan umum tentang cryptocurrency di negara tersebut. Kesenjangan ini menyebabkan meningkatnya kerugian finansial akibat penipuan, terutama di kalangan kelompok rentan.
Pada 2023 saja, penipuan investasi terkait mata uang kripto mengakibatkan kerugian sekitar USD 3,94 miliar, meningkat secara signifikan sebesar 53 persen dari tahun sebelumnya.
"Data menunjukkan sebagian besar korban penipuan investasi berusia di atas 30 tahun. Ada sejumlah besar pengaduan yang datang dari individu berusia di atas 60 tahun, yang sangat rentan karena terbatasnya akses terhadap informasi yang tepat waktu dan jelas," seperti dikutip.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Asia Tenggara, Vietnam memiliki tren yang sama mengkhawatirkannya dengan negara-negara lain di kawasan ini, dalam hal pemerasan aset digital. Laporan 2023 yang dikeluarkan oleh Kantor Hak Asasi Manusia PBB menunjukkan wilayah ini dilanda penipuan investasi terkait kripto, penipuan hingga perjudian ilegal.
Bentuk Edukasi
Bitget akan meluncurkan proyek sosial di Vietnam yang bertujuan untuk mendidik masyarakat tentang cara menggunakan cryptocurrency dengan aman dan mencegah penipuan melalui poster dan spanduk yang menarik dan mudah dipahami.
Materi edukasi yang memberikan tips mendeteksi dan menghindari penipuan mata uang kripto ini akan dipajang di ruang publik seperti halte bus, kereta bawah tanah, dan papan reklame jalan.
"Format ini telah menunjukkan efektivitas yang tinggi di seluruh dunia, misalnya, selama pandemi COVID-19, ketika spanduk menjadi elemen utama dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya tindakan pencegahan," kata Gracy Chen.
Advertisement
Kerugian Akibat Penipuan dan Peretasan Kripto Sentuh Rp 851 Miliar Sepanjang Mei 2024
Sebelumnya, menurut laporan Immunefi terbaru, aset digital senilai USD 52,3 juta atau setara Rp 851,3 miliar (asumsi kurs Rp 16.255 per dolar AS) hilang akibat peretasan dan penipuan dalam 21 insiden spesifik sepanjang Mei 2024.
Laporan tersebut menyatakan kerugian ini 12% lebih rendah dari dari Mei 2023 senilai USD 59,3 juta atau setara Rp 963,9 miliar dan 28% lebih rendah dari kerugian April 2024.
Insiden peretasan dan penipuan pada Mei 2024 membuat kerugian kripto sepanjang 2024 menjadi USD 473,2 juta atau setara Rp 7,6 triliun. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan USD 595,4 juta atau setara Rp 9,67 triliun yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.
Seperti yang ditunjukkan oleh data laporan, ada dua proyek yang menonjol yaitu Gala Games, yang mengalami kerugian sebesar USD 21 juta, dan Sonnefinance dengan USD 20 juta, yang menyumbang hampir 80% dari total kerugian.
Selain itu, ada tiga insiden sepuluh besar lainnya di mana penyerang mengambil aset digital senilai USD 1 juta atau lebih. Dalam serangan yang tersisa, kerugian berkisar antara USD 540.000 dan USD 300.000.
Sama seperti pada April, peretas hanya berhasil melakukan serangan terhadap platform keuangan terdesentralisasi (defi). Platform keuangan terpusat tidak mengalami satu pun serangan besar.
Metode Serangan Paling Ampuh
Menguraikan serangan-serangan tersebut, laporan Immunefi menyoroti peretasan tetap menjadi metode serangan paling ampuh bagi penjahat dunia maya.
"Peretasan terus menjadi penyebab utama kerugian dibandingkan penipuan. Sebanyak USD 50,6 juta hilang karena peretasan di 14 insiden tertentu. 7 peristiwa penipuan terjadi di bulan Mei, dengan total USD 1,75 juga," kata laporan itu, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (5/6/2024).
Sementara itu, laporan tersebut juga mengungkapkan Immunefi, platform layanan keamanan, telah memfasilitasi pembayaran terbesar dalam sejarah perangkat lunak. Dalam salah satu pembayaran ini, Immunefi mengatakan pihaknya membantu pembayaran sebesar USD 10 juta untuk kerentanan yang ditemukan di Wormhole.
Advertisement