Desain Loreng Harimau Seragam Malaysia untuk Olimpiade Paris yang Dinilai Terlihat Murahan dan Tuai Cemooh Publik

Pakaian seragam atlet Malaysia untuk Olimpiade Paris bulan depan yang mencakup kaos atletik, kaos polo, dan kaus oblong itu dengan cepat menjadi sasaran cemoohan publik.

oleh Tanti YulianingsihTim Global diperbarui 29 Jun 2024, 07:05 WIB
Seragam atlet Malaysia di Olimpiade Paris dipamerkan dalam sebuah acara di Kuala Lumpur, 23 Juni 2024. Baju kontingen Malaysia itu mendapat kecaman para fans. (AFP)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seragam atlet Malaysia untuk Olimpiade Paris bulan depan tengah jadi sorotan. Pasalnya pakaian tersebut dicemooh para penggemar karena dinilai "jelek" dan "terlihat murahan".

Melansir VOA Indonesia, Sabtu (29/6/2024), kontroversi meletus ketika Dewan Olimpiade Malaysia (OCM) meluncurkan pakaian bertema emas dengan desain loreng harimau akhir pekan lalu. Dikatakan sebagai lambang "upaya Malaysia yang tiada henti mengejar medali emas".

Adapun pakaian tersebut mencakup kaos atletik, kaos polo, dan kaus oblong itu dengan cepat menjadi sasaran cemoohan publik.

Para pengkritik menunjuk bendera Malaysia pada pakaian itu yang berwarna emas. Bukan merah, biru, kuning, dan putih.

Menurut laporan lokal, seragam itu akan dipakai untuk bepergian, dan bukan untuk kompetisi.

Para pejabat Malaysia kemudian pada Jumat (28/6) sepakat untuk mendesain ulang beberapa seragam negaranya untuk Olimpiade Paris yang menuai cemoohan publik.

Ketua delegasi Malaysia Hamidin Mohamad Amin juga mengatakan mereka telah "memutuskan untuk memperbaiki desain itu."

"Setelah mempertimbangkan masukan dari semua pihak, baik Kementerian Pemuda dan Olahraga, Dewan Olahraga Nasional, dan para pecinta olahraga nasional, Dewan Olimpiade mengakui bahwa desain jaket resmi tersebut kurang diterima," ujar Amin.

Selain itu, Amin juga mengusulkan agar di masa depan diadakan lomba desain untuk perlengkapan Olimpiade secara terbuka. Dalam upaya meredam ketidakpuasan yang semakin besar.

Ini bukan pertama kalinya pakaian Olimpiade Malaysia menjadi sorotan publik. Pada tahun 2012, pakaian untuk Olimpiade London juga mendapat reaksi beragam, beberapa di antaranya mengkritik desain yang terinspirasi dari harimau.

Sekitar 10.500 atlet dari lebih dari 200 negara akan berkompetisi di Olimpiade Paris yang dimulai pada 26 Juli.


Kerja Sama dengan Yonex

CDM Olimpiade Paris Malaysia Datuk Hamidin Amin (kiri) bersama dengan presiden OCM Tan Sri Norza Zakaria dan Datuk Nicol David (kanan) pada upacara rilis pakaian Malaysia untuk Olimpiade Paris di TRX, KL, (OCM FB)

Menurut New Straits Times, Dewan Olimpiade Malaysia (OCM) saat ini sedang bekerja sama dengan Yonex dalam merancang segaram eksklusif baru untuk acara multi-olahraga internasional empat tahunan tersebut. Namun, hanya 25 atlet yang disebut akan memakai seragam berdesain baru.

Anggota tim lain, seperti pelatih, staf pendukung, dan ofisial akan tetap menggunakan busana kontroversial tersebut. Awalnya, Yonex mengajukan beberapa desain ke OCM. Panitia memilih satu desain yang secara teori terlihat menarik, namun saat dipakai ternyata "tidak sesuai harapan."

Seragam bertema emas dengan desain loreng harimau itu seharusnya mewakili harapan Malaysia untuk meraih medali emas di event yang terjadwal pada 26 Juli sampai 11 Agustus 2024 tersebut. Namun, masyarakat Malaysia tidak bisa menahan kritik, menyebut pakaian tersebut "jelek," "terlihat murahan," dan ketinggalan zaman dibandingkan desain sebelumnya.


Yonex Telah Bekerja Sama Sejak 2021

Upacara rilis pakaian Malaysia untuk Olimpiade Paris di TRX, KL, (OCM FB)

NST menyebut bahwa Yonex Sunrise telah menyediakan seragam resmi tim untuk OCM di semua ajang multi-olahraga yang dimulai dengan SEA Games ke-31 Vietnam 2021. Kerja sama ini kemudian berpuncak pada Paris Games dalam siklus Olimpiade empat tahunan, kata mereka.

"Kami berterima kasih pada Yonex Sunrise atas kolaborasi yang bermanfaat selama empat tahun terakhir. Mereka telah memperlengkapi para atlet dan ofisial kami di berbagai Multi-Sports Games selama dua siklus Olimpiade, dan kami menantikan Paris sebagai puncak kerja sama kami," kata Presiden Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) Tan Sri Norza.

Ia juga mengucapkan terima kasih pada para mantan atlet nasional, seperti Dato' Mirnawan Nawawi OLY, Goh Liu Ying OLY, Roslinda Samsu OLY, dan Ng Shu Wai OLY yang telah jadi bagian dalam perayaan Hari Olimpiade. Tan Sri mengatakan, OCM bertanggung jawab mempromosikan pentingnya olahraga dan aktivitas fisik sebagai alat yang terjangkau namun berdampak untuk menjaga kesejahteraan fisik dan mental. 


Komitmen Presiden OCM

Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)

Melansir NST, Presiden OCM Tan Sri Norza Zakaria mengakui kebingungan dan ketidakpuasan yang disebabkan oleh desain tersebut dan menyatakan penyesalannya atas kelalaian tersebut.

Dia meyakinkan masyarakat akan komitmen mereka untuk mengatasi masalah ini. Lalu mengatakan OCM akan berkolaborasi dengan Yonex untuk menyempurnakan desain pakaian tersebut, memastikan pakaian tersebut mewakili status dan harapan bangsa.

Ia juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai logo tersebut, yang menampilkan bendera Malaysia yang berkibar dan lima cincin Olimpiade, yang mematuhi pedoman Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Versi lima warna digunakan pada latar belakang putih, sedangkan versi monokrom atau satu warna digunakan untuk kontras pada latar belakang berwarna lainnya.

"Setelah mempertimbangkan masukan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (KBS), Dewan Olahraga Nasional (NSC), dan para pecinta olahraga, OCM mengakui bahwa desain jaket resmi tersebut tidak sesuai ekspektasi,” demikian bunyi pernyataan Norza.

"Tujuan awal di balik jaket bertema emas, dipadukan dengan warna hitam dan menampilkan logo OCM berwarna emas, adalah untuk melambangkan aspirasi kontingen Malaysia untuk mengamankan medali emas Olimpiade pertama bagi negaranya. Namun, desain tersebut tidak diterima dengan baik."

"Kami bertanggung jawab penuh atas pengawasan ini dan akan menyempurnakan desain yang ada agar dapat menggambarkan motif Harimau pada jaket dengan jelas dan menggunakan logo OCM berwarna, untuk menghormati status Jalur Gemilang."

"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pemangku kepentingan dan penggemar olahraga yang telah menyampaikan keprihatinannya dan memberikan masukan yang konstruktif terhadap acara peluncuran dan desain pakaian resmi kontingen Malaysia ke Paris 2024. Kami menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen untuk segera memperbaiki masalah tersebut."

Norza menjelaskan, Yonex telah menjadi sponsor pakaian resmi kontingen Malaysia sejak tahun 2014. Pola, desain, dan motif pakaian diperbarui setiap siklus sponsorship baru, biasanya dimulai dari Sea Games dan berakhir di Olimpiade.

Ia menambahkan, desain pakaian dinas kontingen Malaysia akan menjalani siklus baru, dimulai dari Sea Games Thailand 2025 hingga Olimpiade Los Angeles 2028.

Norz kemudian juga mendesak seluruh warga Malaysia untuk bersatu dan mendukung kontingen nasional, dengan menekankan tujuan bersama untuk membawa kebanggaan dan kesuksesan bagi negara.

“Kami berharap masyarakat Malaysia turut serta dan mendoakan keberhasilan kontingen Malaysia dengan penuh semangat dan persatuan, sebagaimana semangat mereka dalam memberikan pandangan tentang pakaian tersebut.”

Infografis Rekor dalam Olimpiade (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya