Kliring Berjangka Indonesia Raih Peringkat idAA Outlook Stabil di Kinerja 2023

PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), anggota dari Holding BUMN Danareksa, telah berhasil mencatatkan kinerja yang positif sepanjang tahun 2023

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Jun 2024, 20:46 WIB
PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI)

Liputan6.com, Jakarta PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), anggota dari Holding BUMN Danareksa, telah berhasil mencatatkan kinerja yang positif sepanjang tahun 2023, yang kemudian dikukuhkan dengan meraih peringkat idAA dengan outlook stabil.

Peringkat ini menunjukkan bahwa PT Kliring Berjangka Indonesia berada dalam kondisi yang sehat dan stabil. Pengumuman ini disampaikan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2023 yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Juni 2024.

Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari komitmen perusahaan serta anak usahanya, PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI), untuk terus menjaga dan meningkatkan kinerja operasional.

"Pencapaian ini adalah prestasi bagi kami dan akan terus kami pertahankan. Sebagai lembaga kliring dan penjaminan komoditas yang mendapat mandat dari pemerintah, kami berkomitmen untuk memastikan kondisi perusahaan tetap prima dan berkontribusi dalam perkembangan ekosistem perdagangan berjangka, sistem resi gudang, dan pasar lelang komoditi," ujar Budi, Sabtu (29/6/2024).

Peringkat idAA yang diraih PT KBI merupakan penilaian stand-alone dan final rating, yang menegaskan bahwa PT KBI tidak memiliki hutang, sehingga mampu menjalankan bisnisnya secara mandiri dan berkelanjutan. Selain itu, PT KBI juga berhasil mendapatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan.

Sepanjang tahun 2023, PT KBI telah meningkatkan kinerja pelayanan melalui empat sistem utama yang beroperasi hampir 24 jam sehari.

Sistem tersebut meliputi SITNa dan Sistem Kliring Derivatif (SKD) untuk Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), IS-Ware Next Gen untuk mendukung Sistem Resi Gudang (SRG), dan Tin Market untuk Pasar Lelang Komoditi (PLK). Melalui sistem ini, PT KBI telah mencatatkan 7,6 juta kontrak berjangka dan 213 ribu kontrak derivatif di PBK, serta menerbitkan 483 Resi Gudang dengan total 61,5 juta kg bernilai Rp 971,9 triliun.

Pembiayaan Resi Gudang Capai Rp 626,7 Miliar

Pembiayaan Resi Gudang mencapai Rp 626,7 miliar dari berbagai lembaga. Transaksi timah murni batangan di PLK untuk luar negeri mencapai 46.284,98 ton dengan nilai $1,174 triliun, dan untuk transaksi dalam negeri sebesar 2.154 ton dengan nilai Rp 1,543 triliun.

Budi juga menyampaikan bahwa tahun 2023 merupakan periode peralihan dari pandemi, di mana dibutuhkan transformasi teknologi yang cepat dan operasional yang taktis untuk mengikuti pasar. Tantangan ini berhasil dihadapi dengan baik oleh PT KBI dan PT KPBI.

"Selanjutnya, PT KBI akan fokus pada peningkatan kinerja sistem untuk mendukung bisnis resi gudang dan pasar fisik komoditas, serta menjaga penguatan penetrasi lini bisnis yang sudah ada," tambahnya.

 


Anggota Pengurus Baru

PT Kliring Berjangka Indonesia. Dok PKBI

Dalam kesempatan yang sama, RUPS juga menyetujui susunan baru pengurus Dewan Komisaris dan Jajaran Direksi untuk tahun 2024. Susunan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan mendukung langkah transformasi PT KBI.

Susunan Komisaris dan Direksi PT KBI Tahun 2024:

Dewan Komisaris:

  • Komisaris Utama: Hernawan B. Sasongko
  • Komisaris Independen: Egy Massadiah
  • Komisaris Independen: Irman Sahroni Ahmad

Dewan Direksi

  • Direktur Utama: Budi Susanto
  • Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Adiyasa Suhadibroto
  • Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional: Saidu Solihin

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya