Metro Sepekan: Sempat Dapat Perlawanan, Ratusan Lapak PKL di Puncak Bogor Dibongkar Satpol PP

Penertiban pedagang kaki lima (PKL) oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan Gunung Mas Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diwarnai perlawanan dari pedagang.

oleh Devira PrastiwiPramita TristiawatiAchmad SudarnoAdy Anugrahadi diperbarui 01 Jul 2024, 08:00 WIB
Penertiban pedagang kaki lima (PKL) oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan Gunung Mas Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, diwarnai perlawanan dari pedagang. (Achmad Sudarno).

Liputan6.com, Jakarta - Penertiban pedagang kaki lima (PKL) oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan Gunung Mas Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diwarnai perlawanan dari pedagang.

Petugas yang hendak meratakan ratusan bangunan PKL menggunakan alat berat, Senin pagi, 24 Juni 2024, dihalangi para pedagang. Bahkan, beberapa petugas tampak mendorong pemilik lapak yang enggan ditertibkan.

Penertiban PKL sebagai instruksi Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu agar ratusan pedagang di kawasan Puncak mengisi kios yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Bogor, yakni Rest Area Gunung Mas. Asmawa Tosepu juga hadir memimpin kegiatan penertiban tersebut.

Sementara itu, polisi mengungkap kasus dugaan penipuan bermodus like video YouTube. Diduga ada keterlibatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kamboja.

Hal itu terungkap dari keterangan EO (47) dan SM (29). Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan dalam kasus ini.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan otak kejahatan diduga adalah seseorang berinisial D. Dialah yang memerintahkan tersangka EO untuk mencari rekening.

Berita lain yang terpopuler dalam sepekan terakhir dalam sub kanal Megapolitan, News Liputan6.com adalah terkait polisi tengah menyelidiki kasus pembakaran sound system dan panggung oleh penonton saat gelaran konser Lentera Festival di Area Lapangan Sepak Bola Pasar Kemis, Tangerang, Minggu malam, 23 Juni 2024.

Sebab, selain amukan massa yang menyebabkan pembakaran panggung dan sound system, diduga juga ada penjarahan pagar pembatas penonton dalam kejadian tersebut.

Menurut Kapolsek Pasar Kemis AKP Ucu Nuryandi, kejadian tersebut, berawal saat pukul 19.00 WIB, penonton melihat tidak ada panitia di area panggung dan panggung masih terlihat gelap. Padahal, berdasarkan rundown acara di Tangerang itu, konser di mulai sekitar pukul 20.00 WIB.

Berikut deretan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com dalam sepekan terakhir:

2 dari 4 halaman

1. Sempat Dapat Perlawanan, Ratusan Lapak PKL di Puncak Bogor Dibongkar Satpol PP

Setidaknya terdapat 503 lapak PKL yang ditertibkan untuk segera pindah ke Rest Area Gunung Mas. (merdeka.com/Arie Basuki)

Penertiban pedagang kaki lima (PKL) oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan Gunung Mas Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, diwarnai perlawanan dari pedagang.

Petugas yang hendak meratakan ratusan bangunan PKL menggunakan alat berat, Senin pagi, 24 Juni 2024, dihalangi para pedagang. Bahkan, beberapa petugas tampak mendorong pemilik lapak yang enggan ditertibkan.

Penertiban PKL sebagai instruksi Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu agar ratusan pedagang di kawasan Puncak mengisi kios yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Bogor, yakni Rest Area Gunung Mas. Asmawa Tosepu juga hadir memimpin kegiatan penertiban tersebut.

Penertiban juga bertujuan untuk meminimalisir kemacetan dan mencegah sampah liar menumpuk di sembarang tempat sehingga memicu banjir serta pencemaran lingkungan.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Kasus Penipuan Modus Like YouTube, Begini Awal Mula Perkenalan Para Tersangka

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, Firli telah hadir memenuhi panggilan sebagai tersangka. Pemeriksaan dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00. (Ady Anugrahadi).

Polisi mengungkap kasus dugaan penipuan bermodus like video YouTube. Diduga ada keterlibatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kamboja.

Hal itu terungkap dari keterangan EO (47) dan SM (29). Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan dalam kasus ini.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan otak kejahatan diduga adalah seseorang berinisial D. Dialah yang memerintahkan tersangka EO untuk mencari rekening.

"Berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka EO dan hasil forensik, tersangka D merupakan WNI yang tinggal di Kamboja. Terkait otak dari rangkaian penipuan sedang didalami apakah tersangka D atau ada keterlibatan pihak lainnya. D sedang dicari," kata Ade dalam keterangan tertulis, Kamis, 27 Juni 2024.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Polisi Buru Panitia Konser Musik di Tangerang yang Berujung Pembakaran Panggung

Konser Lentera Festival di Lapangan Kebeng, Pasar Kemis, Tangerang, Banten berakhir ricuh. (Twitter atau X @BeritaBorneo1)

Polisi tengah menyelidiki kasus pembakaran sound system dan panggung oleh penonton saat gelaran konser Lentera Festival di Area Lapangan Sepak Bola Pasar Kemis, Tangerang, Minggu malam, 23 Juni 2024.

Sebab, selain amukan massa yang menyebabkan pembakaran panggung dan sound system, diduga juga ada penjarahan pagar pembatas penonton dalam kejadian tersebut.

Kejadian tersebut, berawal saat pukul 19.00 WIB, penonton melihat tidak ada panitia di area panggung dan panggung masih terlihat gelap. Padahal, berdasarkan rundown acara di Tangerang itu, konser dimulai sekitar pukul 20.00 WIB.

"Lalu, penonton yang curiga mulai teriak, mana artisnya dan kapan mulai," kata Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi, Senin, 24 Juni 2024.

 

Selengkapnya...

Infografis Konser Musik Pilihan 2023 di Indonesia.  (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya