Jangan Buru-Buru Marah, Ini 3 Langkah Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Berbohong

Berbohong di dalam hubungan dapat menimbulkan banyak permasalahan ke depannya yang dapat mengganggu stabilitas hubungan. Ketahui 3 langkah tepat saat menghadapi pasangan yang ketahuan berbohong.

oleh Fariza Noviani Abidin diperbarui 30 Jun 2024, 21:00 WIB
Ilustrasi menghadapi pasangan yang ketahuan berbohong. (Photo by Taras Chernus on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Kepercayaan adalah pondasi utama dalam sebuah hubungan. Ketika pasangan ketahuan berbohong, rasa sakit, kecewa, dan marah pastilah melanda. Namun, jangan biarkan emosi menguasai diri.

Dihadapkan dengan situasi ini, penting untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru mengambil keputusan. Luangkan waktu untuk memproses emosi yang bergejolak, dan ingatlah bahwa komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci untuk menyelesaikan masalah ini.

Berikut adalah tiga cara menghadapi pasangan yang berbohong menurut Psychology Today.

1. Menahan Diri dan Merenungkan Situasi

Menemukan pasangan berbohong mungkin bagaikan tersambar petir di siang bolong. Rasa sakit, kebingungan, dan kemarahan bercampur aduk, mendorong Anda untuk segera mengkonfrontasinya.

Namun, tahan nafas sejenak. Reaksi impulsif hanya akan memperburuk keadaan.

Luangkan waktu untuk merenungkan situasi ini dengan tenang. Tanyakan pada diri Anda, apa yang membuat Anda yakin pasangan berbohong?

Apakah ada bukti yang kuat, atau hanya firasat? Pikirkan jenis kebohongannya dan dampaknya pada hubungan Anda. Apakah ini kebohongan kecil atau indikasi masalah pengkhianatan yang lebih besar?

Memahami konteks dan tingkat keparahan kebohongan juga akan membantu Anda menanganinya dengan lebih bijak. Hal ini dapat memperjelas situasi dan membantu Anda mengutarakan kekhawatiran dengan lebih terstruktur saat berbicara dengan pasangan.

Ingatlah, tujuan Anda bukan untuk menuduh, melainkan untuk memahami dan menyelesaikan akar permasalahan. 


2. Hadapi Pasangan dengan Percaya Diri

Setelah siap, langkah selanjutnya adalah mengadakan percakapan yang terbuka dan jujur dengan pasangan. Pilihlah waktu dan tempat yang tenang dan bebas gangguan, di mana Anda berdua dapat fokus tanpa terburu-buru.

Awali percakapan dengan sikap percaya diri, ungkapkan perasaan Anda dengan tenang dan hindari nada menyalahkan atau menuduh.

Gunakanlah pernyataan yang mengomunikasikan bagaimana tindakan mereka memengaruhi Anda. Contohnya, "Saya merasa terluka dan dikhianati karena Anda tidak jujur kepada saya."

Bersiaplah untuk berbagai reaksi, seperti penyangkalan, sikap defensif, atau bahkan kemarahan. Tetaplah tenang dan fokuslah pada kebutuhan Anda akan kejujuran dan keterbukaan.

Dengarkan dengan seksama tanggapan mereka, dan perhatikan tanda-tanda ketulusan atau kebohongan lebih lanjut. Perhatikan bahasa tubuh dan nada suara mereka, karena hal ini dapat mengungkapkan lebih banyak daripada kata-kata saja.


3. Tentukan Masa Depan Hubungan dengan Tegas

Setelah percakapan yang terbuka dan jujur, luangkan waktu untuk merenungkan apa yang telah dibahas dan pikirkan masa depan hubungan. Keputusan ini harus didasarkan pada beberapa faktor, seperti:

  1. Tingkat keseriusan kebohongan: Seberapa besar dampak kebohongan tersebut pada Anda dan hubungan Anda?
  2. Tanggapan pasangan: Apakah mereka menunjukkan penyesalan yang tulus, bertanggung jawab atas tindakannya, dan berkomitmen untuk membangun kembali kepercayaan?
  3. Kesejahteraan emosional Anda: Apakah Anda merasa aman dan dihargai dalam hubungan ini? Apakah Anda merasa dapat mempercayai pasangan Anda lagi?

Jika pasangan menunjukkan penyesalan yang tulus, bertanggung jawab atas tindakannya, dan berkomitmen untuk membangun kembali kepercayaan, Anda mungkin bisa pertimbangkan untuk memberi hubungan tersebut kesempatan lagi. 

Namun, jika pasangan Anda terus berbohong, menolak untuk bertanggung jawab, atau tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan, mungkin saatnya untuk mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan.

Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya