Liputan6.com, Jakarta Setyono Djuandi Darmono yang merupakan pendiri Jababeka (yang sebelumnya juga menjabat Komisaris Utama) kembali memimpin perusahaan sebagai Direktur Utama untuk menunjukan komitmen dari Perseroan agar bisa segera menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi perusahaan dengan adanya tantangan ekonomi dan geopolitik.
Advertisement
Hal tersebut tertuang dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS/Rapat) Tahunan Tahun Buku 2023.
“Posisi keuangan Perseroan sangat sehat dimana jumlah ekuitas yang sebesar Rp 6,9 triliun jauh diatas total jumlah pinjaman Perseroan yang kurang lebih sebesar Rp 4,4 triliun," kata Darmono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (30/6/2024).
"Namun dengan melihat situasi ekonomi saat ini dan ke depan jumlah hutang tersebut masih membebani perusahaan jika tidak diimbangi oleh penjualan yang cukup dari land bank (nilai buku) sekitar Rp 7,6 triliun, padahal nilai pasar berkisar Rp 21,6 triliun," lanjut dia.
Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka dibutuhkan langkah strategis sebagai berikut:
- Modal dasar Perseroan perlu ditingkatkan untuk memberikan kesiapan bagi Perseroan jika di masa mendatang Perseroan akan melakukan rencana right issue sehingga modal dasar Perseroan telah mencukupi.
- Adapun tujuan rencana right issue di masa mendatang tersebut adalah untuk mengurangi jumlah hutang.Kinerja perusahaan perlu ditingkatkan melalui penjualan aset-aset yang tidak segera memberikan hasil (yield).
- Mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan dan melakukan efisiensi dengan pengendalian yang disentralisasi akan segera dilakukan agar tercipta suatu sinergi di Jababeka.
- Menjual entitas anak yang tidak sesuai harapan.
- Dengan demikian diharapkan Perseroan akan menjadi lebih sehat dan mampu memberikan dividen sesuai harapan serta meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Susunan Komisaris dan Direksi
Selain itu, Pemegang Saham menyetujui adanya perubahan susunan Pengurus Perseroan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama/Komisaris Independen : Drs. Suhardi Alius, MH
- Komisaris : Gan Michael
- Komisaris/Komisaris Independen : Basuri Tjahaja Purnama
Direksi
- Direktur Utama : Setyono Djuandi Darmono
- Wakil Direktur Utama : Budianto Liman
- Direktur : Tjahjadi Rahardja
- Direktur : Hyanto Wihadhi
Advertisement
Kota Jababeka jadi Magnet Ekspatriat Korea Berinvestasi dan Berbisnis
Sebelumnya, sekitar 10 tahun terakhir tren Korea telah menjadi fenomena yang sangat kuat di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Pengaruh budaya Korea telah merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari musik dan drama hingga fashion dan kuliner.
Kian maraknya tren Korea di Indonesia juga merambah ke Kota Jababeka Cikarang dan terwujud melalui sektor industri, bisnis dan pendidikan. Kota mandiri ini bahkan menjadi saksi dari integrasi budaya dan bisnis Korea yang semakin mendalam. Perusahaan-perusahaan Korea mulai berinvestasi di kota ini sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan serta memperkuat hubungan ekonomi antara Korea dan Indonesia.
Perkembangan Kota Jababeka Cikarang dari tahun ke tahun pun semakin masif. Berdiri di atas lahan seluas 5.600 hektare, salah satu proyek kota mandiri dari PT Jababeka Tbk yang hadir sejak tahun 1989 ini telah menjadi rumah dan tempat beraktivitas yang nyaman tidak hanya bagi masyarakat Indonesia melainkan juga warga negara asing.
Sebagai kota yang memadukan komplek hunian dengan kawasan industri, Kota Jababeka kini dihuni oleh lebih dari 2.000 perusahaan nasional dan multinasional dari 34 negara. Diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Australia, Jepang, China, Taiwan, Singapura, hingga Malaysia. Termasuk Korea yang juga punya basis komunitas kuat di Kota Jababeka.
“Kehadiran ekspatriat Korea di Kota Jababeka di Cikarang tidak hanya mencerminkan peluang investasi bisnis menjanjikan, tetapi juga menandai sebuah kolaborasi budaya yang kaya dan dinamis. Sebagai salah satu kota mandiri terkemuka di Indonesia, Kota Jababeka menjadi magnet bagi para pengusaha dan profesional Korea yang mencari peluang baru dan lingkungan bisnis yang menguntungkan,” ujar General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence, Ferry Thahir dikutip Jumat (28/6/2024).
Penguatan komunitas korea di Kota Jababeka juga semakin diperkuat oleh President University. Pada Jumat, 7 Juni 2024, President University menggelar acara Korean Day yang ditujukan untuk mempromosikan dan merayakan budaya Korea, terutama dalam konteks pendidikan dan pertukaran budaya.
Tarik Pelajar Korea
Di samping itu, acara ini turut bertujuan menarik lebih banyak mahasiswa dari Korea dan menunjukkan komitmen universitas terhadap keragaman dan inklusivitas, serta menonjolkan program konsentrasi K-Wave yang menarik bagi mahasiswa asing, khususnya dari Korea.
“Konsentrasi K-Wave di President University adalah program yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mendalam tentang gelombang budaya populer Korea, yang mencakup segala hal dari musik (K-Pop), drama televisi (K-Drama), film, hingga fashion dan teknologi,” jelas Rektor President University Handa S. Abidin.
“Program konsentrasi K-Wave akan dibuka pada tahun ajaran baru, dan tidak hanya fokus pada aspek hiburan dan budaya tapi juga mencakup pembelajaran tentang inovasi bisnis dan strategi global yang diterapkan oleh industri hiburan Korea.”
Shin Tae Yong, pelatih tim nasional sepak bola Indonesia yang turut hadir dalam acara Korean Day menyebut kolaborasi antara Korea dan Indonesia harus terus ditingkatkan.
“Tujuannya agar potensi generasi muda Indonesia terus unggul, tidak hanya dari sisi olahraga tetapi juga pendidikan. Kegiatan seperti Korean Day merupakan langkah penting dalam mempererat hubungan kedua negara dan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas bagi generasi muda,” katanya.
Advertisement