Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi kode akan ada kenaikan harga BBM Nonsubsidi mulai 1 Juli 2024. Harga BBM Nonsubsidi yang kemungkinan naik ini diantaranya Pertamax Cs.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menegaskan, di saat yang sama, pemerintah tak menaikkan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar.
Advertisement
Berita mengenai kode dari pemerintah akan adanya kenaikan harga BBM untuk nonsubsidi ini menjadi yang banyak dibaca. Berikut datanya per 1 Juli 2024:
1. Harga BBM Siap-Siap Naik Besok 1 Juli 2024, Khususnya Pertamax Cs
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi kode akan ada kenaikan harga BBM Nonsubsidi mulai 1 Juli 2024. Harga BBM Nonsubsidi yang kemungkinan naik ini diantaranya Pertamax Cs.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menegaskan, di saat yang sama, pemerintah tak menaikkan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar.
“Pertalite yang termasuk dalam Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) dan Solar belum mengalami penyesuaian. Namun, kemungkinan ada perubahan harga untuk jenis BBM nonsubsidi seperti Pertamax,” ujarnya dikutip dari ANTARA, Minggu (30/6/2024).
2. Harga BBM Diramal Naik Besok 1 Juli 2024, Ini Bahayanya
Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita, menilai isu kenaikan harga BBM akan menjadi kabar buruk bagi kalangan menengah bawah.
"Sebenarnya kenaikan harga BBM, terutama Pertalite, akan menjadi berita buruk buat kalangan menengah ke bawah di Indonesia," kata Ronny kepada Liputan6.com, Minggu (30/6/2024).Menurutnya, tentu cukup bisa dipahami rencana kenaikan tersebut. Penyebabnya adalah kegagalan pemerintah menjaga stabilitas rupiah di level yang moderat.
Level kurs saat ini sangat tidak bersahabat untuk perekonomian nasional, karena dipastikan akan menggerus kapasitas fiskal Pemerintah. Biaya subsidi BBM akan membengkak, karena sebagian kebutuhan BBM nasional berasal dari impor.
Advertisement
3. 10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Angka pengangguran di Indonesia saat ini terus mengalami penurunan. Bahkan, pemerintah mengklaim angka pengangguran sudah lebih rendah dari masa sebelum pandemi Covid-19. Salah satu penyebabnya mulai banyaknya perusahaan membuka lowongan kerja.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia telah turun menjadi 7,20 juta per Februari 2024.
Sebelumnya, pada Februari 2020 atau periode sebelum pandemi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia mencapai 4,94 persen, dan felah turun ke 4,82 persen di periode yang sama tahun ini.