Ikatan Batin Antara Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang, Khususnya pada 1.000 Hari Pertama Bayi

Selama masa 1.000 hari pertama tersebut, ikatan batin bisa mulai dibangun melalui rajin mengajak bayi berbicara dalam kandungan, memberi kasih sayang yang optimal dan pola pengasuhan yang tepat hingga anak lepas dari menyusui.

oleh Tim Health diperbarui 01 Jul 2024, 09:18 WIB
Ilustrasi ibu dan anak laki-lakinya. (Image by bristekjegor on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Penasihat Dharma Wanita Persatuan BKKBN dr Reni Hasto Wardoyo mengatakan, ikatan batin antara ibu dan anak dapat memengaruhi tumbuh kembang bayi.

"Ibu mungkin punya lebih banyak waktu mulai dari lahir sampai membesarkan anak, menjadikan ibu punya ikatan batin sejak dari kandungan sampai dia lahir,” kata Reni di Jakarta, Jumat (28/6), dilansir ANTARA.

Ikatan batin antara ibu dan anak, kata Reni, harus dioptimalkan khususnya dalam masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Selama masa 1.000 hari pertama tersebut, ikatan batin bisa mulai dibangun melalui rajin mengajak bayi berbicara dalam kandungan, memberi kasih sayang yang optimal dan pola pengasuhan yang tepat hingga anak lepas dari menyusui.

Melalui program pemberdayaan perempuan yang digalakkan di tiap kementerian dan lembaga, ia mengatakan bahwa peran seorang ibu telah didorong melalui sejumlah program yang dihadirkan dalam sektor-sektor kehidupan seperti ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan hingga kesehatan.

Diharapkan melalui program-program tersebut kesehatan dan kesejahteraan ibu-anak dapat semakin ditingkatkan. Terutama dalam memutus siklus terjadinya stunting pada anak yang kini menjadi salah satu program prioritas pemerintah.

“Makanya, kami mengajak para anggotanya untuk mendukung program percepatan penurunan stunting,” ucapnya.

 


Perkuat Ikatan Batin di Meja Makan

Adapun cara lain untuk memperkuat ikatan batin antara orangtua dan anak bisa dimulai di meja makan, seperti disampaikan Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo.

Duduk bersama di meja makan, kata Dokter Hasto, bisa menjadi waktu untuk berkomunikasi antar anggota keluarga. Menurutnya, saat ini banyak orangtua yang kehilangan cara mengikuti tumbuh kembang anak karena tidak menemukan cara berkomunikasi yang tepat.

Maka dari itu, ia menyarankan agar orang tua memulai kebiasaan tersebut dan memaksimalkan waktu serta kesempatan membangun kebersamaan di meja makan.

“Kemudian kita bisa bertemu dan berbagi rasa di situ. Dan manfaat yang ada di meja makan cukup besar, salah satunya bisa untuk curhat," kata Dokter Hasto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya