Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) melakukan pengelolaan dan pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau abu sisa proses pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Holtekamp di Jayapura, Papua. Sepanjang 2023 hingga Mei 2024, sebanyak 13.943 ton berhasil diolah menjadi bahan baku bangunan.
PLN mencatat FABA PLTU Holtekamp telah dimanfaatkan untuk membangun berbagai fasilitas umum di Jayapura. Antara lain, untuk stabilisasi lahan dan roadbase Papua Madani Boarding School Jayapura, Gereja GKI Kanaan Koya Barat, Gereja GKI Polimak, Masyarakat Kampung Koya Tengah RW 02, dan Bekang Kodam XVII Jayapura.
Advertisement
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Budiono menjelaskan, masyarakat di Jayapura mulai mengetahui manfaat FABA dan menggunakannya sebagai bahan campuran untuk bangunan. Ini diharapkan membuka lebih banyak peluang ekonomi baru di masyarakat.
"Kami terus mendorong upaya pemanfaatan FABA untuk diolah menjadi paving block batako, hingga bahan untuk stabilisasi lahan (road base) dengan bekerjasama dengan berbagai stakeholder. Kami juga membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan FABA menjadi produk bernilai tinggi," ungkap Budiono, Senin (1/7/2024)
Budiono menyampaikan, sebanyak 3.500 ton FABA yang berasal dari PLTU Holtekamp digunakan untuk lingkungan internal. Sementara untuk lingkungan eksternal seperti kelompok masyarakat dan instansi pemerintah FABA yang digunakan sebanyak 10.443 ton.
"Ke depannya, PLN akan berkolaborasi dengan beberapa stakeholder untuk memanfaatkan FABA PLTU Holtekamp. Yaitu dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua untuk pembuatan rumah ikan, Universitas Cenderawasih dan Dinas Pertanian untuk pembuatan pupuk serta berbagai stakeholder lainnya," urainya.
Manfaat FABA
Ketua Pusat Studi Teknik Sipil Universitas Cenderawasih, Petrus Bahtiar mengaku telah merasakan sendiri manfaat FABA yang dikelola PLN. Pihaknya menggunakan 5 ribu paving block berbahan abu bakar sisa batu bara untuk membangun fasilitas jalan umum di Perumahan Puri Waena Lestari, Waena, Kota Jayapura sebagai bentuk pengabdian civitas akademika Universitas Cenderawasih kepada masyarakat.
Petrus juga mengatakan, setelah dilakukan penelitian serta uji tekan kualitas paving block berbahan dasar FABA jauh lebih ringan dan murah jika dibandingkan dengan batu bata pada umumnya.
"FABA ini karena berasal dari abu sisa pembakaran terlihatnya seperti limbah yang tidak bisa diolah, namun ternyata potensi pengolahan untuk meningkatkan nilai ekonomis itu terbuka lebar yang bisa dikolaborasikan dengan berbagai pihak.," terangnya.
Pengurus Papua Madani Boarding School Jayapura, Qomary juga mengutarakan, FABA dapat digunakan untuk menstabilisasi lahan yang ada di wilayah sekolah. Titik-titik yang mengalami penurunan ketinggian bisa terbantu dan menjadi lebih kuat dengan adanya timbunan FABA yang dicampur dengan material lain.
Advertisement
Inovasi Sosial PLN NP Unit Paiton Manfaatkan FABA, Jadi Batako Rumah hingga Jalan buat Masyarakat
Sebelumnya, limbah bukan berarti begitu saja dibuang dan tak bermanfaat. Ini disadari PT PLN Nusantara Power yang mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Paiton yang berlokasi di Desa Bhinor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Perusahaan mengolah limbah fly ash bottom ash (FABA) atau debu hasil pembakaran batu bara pembangkit menjadi produk yang bisa berguna bagi masyarakat. FABA ini dapat memberikan nilai ekonomi di berbagai sektor. Mulai dari perumahan, infrastruktur, dan lainnya.
Saat ini, pemanfaatan FABA merupakan bagian PLN NP diyakini bisa memberi efek berantai (multiplier effect) positif bagi masyarakat dan pelaku bisnis.
Seperti diungkapkan Senior Manager PLN NP Unit Pembangkitan Paiton, Agus Prastyo Utomo. Dia menyebutkan berbagai manfaat dari FABA seperti sebagai bahan konstruksi. Ke depan, ini yang bisa memungkinkan secara keekonomian dimanfaatkan masyarakat.
Menurut Agus, FABA yang berasal dari Unit 1 dan Unit 2 serta Unit 9 PLTU yang dikelola PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Paiton itu selain digunakan mandiri, juga dialokasikan untuk pabrik semen, ready miz, pre-cast, dan ash yard untuk program tanggungjawab sosial perusahaan, pabrik, UMKM, dan industri lain. "FABA bisa dimanfaatakan menjadi paving, batako, pengecoran jalan desa, dan sebagainya," ujar Agus di kantornya, Jumat (1/12/2023).
Pemanfaatan FABA
Awalnya, pemanfaatan FABA adalah upaya perusahaan mencapai target dekarbonisasi (net zero emission) pada 2060 atau lebih cepat, pemanfaatan FABA telah menjadi sumber daya ekonomi sirkuler untuk dioptimalkan bagi kemaslahatan bersama.
FABA dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat, UMKM hingga instansi karena FABA sudah dikeluarkan dari kategori limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3).
Hal ini merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan pada tanggal 2 Februari 2021, yang menetapkan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) bukan lagi merupakan limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3).
Status ini diakui yang membuat FABA bisa dimanfaatkan."FABA bukanlah limbah B3 sehingga dapat diolah dan memberikan banyak manfaat," ujar Agus.
Gandeng Masyarakat
PLTU Paiton pun menggandeng masyarakat yang ingin memanfaatkan FABA menjadi produk bermanfaat. Di antaranya sebagai campuran dalam industri konstruksi dan infrastruktur.
Salah satu manfaat FABA dibuktikan dalam pengembangan rumah tahan gempa. PLTU Paiton bersinergi dengan beberapa perguruan tinggi, termasuk Institut Teknologi 10 Noveber Surabaya (ITS), menyosialisasikan penggunaan FABA untuk rumah tahan gempa.
PLN Nusantara menyiapkan sebuah rumah contoh tahan gempa berukuran 6X6 meter. Mulai dari dinding dan lantai terbuat dari FABA. Dinding rumah tersebut sangat kokoh. Lantai keramik putih dilapis coran berbahan FABA.
Rumah contoh tersebut, salah satunya dikembangkan Bumdes "Bakti Raharjo" di Desa Sumberejo, Kecamatan Paiton. "FABA-nya kami free, mereka menyediakan tenaga saja. Total FABA yang digunakan 28,7 ton," katanya.
Inovasi rumah tahan gempa yang berasal dari FABA PLTU Paiton memiliki potensi untuk merambah ke daerah-daerah lain. Hal ini juga membuka peluang bagi peningkatan kualitas hunian masyarakat secara berkelanjutan.
Advertisement