Jokowi Bakal Fasilitasi Investasi Family Office di Indonesia, Bagaimana Peluangnya?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat internal dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga untuk membahas potensi skema investasi family office.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Jul 2024, 15:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023. (Foto: Instagram @jokowi)

 

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat internal dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga untuk membahas potensi skema investasi family office. Pertemuan ini berlangsung di Istana Negara Jakarta.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno tiba di Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB.

"Kami diundang untuk membahas penguatan ekonomi dan keuangan, salah satunya adalah skema family office. Nanti akan kami laporkan," kata Sandiaga Uno di Istana Kepresidenan, dikutip dari ANTARA, Senin (1/7/2024).

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh juga turut hadir dalam rapat tersebut. Pejabat lain yang hadir termasuk Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.

Regulasi untuk Family Office di Bali

Sebelumnya, Sandiaga Uno telah menggodok regulasi untuk menarik potensi ekonomi dari family office yang akan dipusatkan di Bali.

"Kami akan menghitung target awal dan regulasi yang perlu dihadirkan," kata Sandiaga Uno usai menghadiri World Water Forum di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Mei lalu.

Family office adalah konsep di mana keluarga kaya mengelola investasi mereka di suatu wilayah sekaligus berwisata. Konsep ini telah diterapkan di berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Monako, London, Hong Kong, dan Dubai.

Sandiaga menilai Bali sangat siap untuk mengembangkan konsep ini karena memiliki ekosistem pariwisata yang matang. Selain itu, infrastruktur pendukung seperti perumahan dan jaringan ekonomi digital yang baik sangat penting.

 

2 dari 3 halaman

Bagaimana Potensi Family Office di Indonesia?

Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (15/11/2022). Berdasarkan data Kementerian Investasi, ekonomi AS per kuartal III adalah 1,8%, sementara ekonomi Korea Selatan adalah 3,1%. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Family office menawarkan peluang besar untuk mengelola kekayaan keluarga secara efisien sambil menikmati wisata di Bali.

Dengan regulasi yang tepat dan dukungan infrastruktur, Indonesia berpotensi menjadi tujuan utama untuk skema investasi ini, mengikuti jejak negara-negara lain yang telah sukses menerapkannya.

Pemerintah terus berupaya memperkuat ekonomi dan menarik lebih banyak investasi melalui inovasi dan kebijakan yang strategis, termasuk skema family office dan golden visa.

 

 

3 dari 3 halaman

Golden Visa untuk Investasi Hijau

Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 

Sandiaga percaya bahwa Indonesia dapat mewujudkan konsep family office ini dengan dukungan kebijakan golden visa, yang menarik investor dan wisatawan asing berkualitas. Investasi yang diarahkan akan fokus pada aktivitas ramah lingkungan atau investasi hijau.

"Length of stay mereka sangat panjang, dan mereka membawa pendanaan. Keberlanjutannya terasa dan ini cocok dengan konsep Golden Visa," jelasnya.

Dengan menghadirkan berbagai regulasi dan infrastruktur pendukung, diharapkan skema investasi family office di Indonesia dapat berjalan sukses dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya