Liputan6.com, Cilacap - Ulama zuhud asal Rembang yang merupakan santri kinasih Mbah Moen, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menerangkan perihal doa yang tidak disukai Allah SWT.
Ternyata, di balik doa ini merupakan ibadah yang utama dan mulia, akan tetapi ada doa yang ternyata Allah tidak menyukainya.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini penting diketahui, sebab jikalau hal ini terjadi, maka mustahil doa kita dikabulkan oleh Allah SWT dan bernilai pahala yang akan mendapatkan balasan dari-Nya.
Perihal doa yang tidak disukai Allah SWT ini disampaikan alumnus Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang dalam salah satu kesempatan tausiyahnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Doa yang Tidak Disukai Allah
Gus Baha menerangkan tipologi doa yang tidak disukai Allah SWT yakni berlebihan dalam berdoa. Berlebihan dalam berdoa dimaknai meminta sesuatu yang berlebihan seperti kelewat besar atau belum bisa mensyukuri pemberian Allah SWT yang terdahulu
“Allah tidak suka orang yang berlebihan dalam berdoa,” terang Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @Sudarnopranoto, Senin (01/07/2024).
“Berlebihan tadi, misalnya minta sesuatu yang terlalu besar atau permintaan yang kemarin saja tidak bisa mensyukuri sudah minta lagi,” sambungnya.
Gus Baha mencontohkan seseorang yang berdoa meminta jodoh. Setelah mendapatkan, ia pun tidak mensyukuri bahkan membayangkan istrinya merupakan seorang yang sholehah dan penurut.
“Misalnya seorang jomblo targetnya kan asal laku nikah, tapi setelah nikah membayangkan istrinya sholehah, tidak cerewet, itu kan berlebihan,” ujarnya.
“Hilang status jomblo saja belum kamu syukuri kok sudah minta yang macam-macam, jadi kan harusnya syukur dulu," imbuhnya.
Advertisement
Kiat Doa yang Disukai Allah
Menukil NU Online, di antara ulama yang menulis khusus tentang hal ini adalah Ibn Rajab al-Hanbali (w. 795 H). Beliau menulis kitab berjudul Asbab al-Maghfirah yang berisi panduan agar doa dan ampunan diterima Allah SWT. Pada salah satu bagian kitab tersebut, Ibn Rajab menganjurkan agar kita tidak pernah putus asa merayu dan berdoa kepada Tuhan. Beliau berkata:
ولو طالت المدة فإنه سبحانه يحب الملحين في الدعاء وجاء في الآثار: إن العبد إذا دعا ربه وهو يحبه قال يا جبريل لا تعجل بقضاء حاجة عبدي فإني أحب اسمع صوته. قال تعالى: واعوه خوفا وطعما إن رحمت الله قريب من المحسنين. فما دام العبد يلح في الدعاء، ويطمع في الإجابة غير قاطع الرجاء فهو قريب من الإجابة. ومن أدمن قرع الباب يوشك أن يفتح له. وفي صحيح الحاكم عن أنس مرفوعا: لا تعجزوا عن الدعاء فإنه لن يهلك مع الدعاء أحد
"(jangan pernah putus asa dalam berdoa) sekalipun waktu berdoa lama, karena sesungguhnya Allah SWT menyukai orang yang terus-menerus berdoa. Dalam hadis disebutkan, ‘Bila seorang hamba berdoa kepada Tuhannya dan Dia menyukainya, maka Allah SWT berkata: ‘Wahai Jibril jangan dikabulkan dulu permintaan hamba-Ku, sebab Aku masih ingin mendengar suaranya’’.
Allah berfirman, “Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik” (QS: al-A’raf ayat 56).
Selama seorang hamba terus-menerus berdoa dan tidak pernah putus asa berharap, niscaya doanya akan dikabulkan. Siapa yang mengetuk pintu rumah terus-menerus, niscaya pintu tersebut segera dibukakan.
Dalam hadis riwayat Hakim, dari Anas bin Malik, dijelaskan: “Janganlah kamu berputus asa untuk berdo’a, karena tidak ada seorang pun yang binasa dengan doanya”.” Allah SWT sangat suka terhadap hamban-Nya yang berdo’a. Terlebih lagi doa itu dihaturkan terus-menerus tanpa berhenti.
Meskipun doa kita belum dikabulkan, hal itu bukan berati Allah SWT tidak menyukai kita, tetapi bisa jadi Allah SWT sedang menguji kita dan ingin selalu mendengar keluhan hamba-Nya. Ibarat mengetuk pintu rumah orang, kalau pintunya terus menerus diketuk dan tetap berdiri di depan rumahnya, suatu saat dia pasti akan membukanya. Wallahu a’lam
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul