Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan konglomerat multinasional Jepang, Sony, bersiap meluncurkan pertukaran mata uang kripto. Sony bermaksud untuk mewujudkan hal ini dengan memulai kembali platform perdagangan kripto lain yang diakuisisi pada Agustus 2023.
Amber Japan, perusahaan induk dari pertukaran kripto Jepang WhaleFin, yang diakuisisi oleh Sony tahun lalu, telah mengubah namanya menjadi S.BLOX. Raksasa teknologi ini sedang bersiap untuk segera memulai layanan perdagangan aset digital.
Advertisement
Seperti diketahui, Anak usaha yang sepenuhnya dimiliki Sony, Quetta Web, mengakuisisi S.BLOX tahun lalu. Sebelumnya, entitas perdagangan aset digital adalah pertukaran kripto ini bernama DeCurret.
Perusahaan ini berganti nama menjadi Amber Japan setelah anak perusahaan Jepang dari Amber Group Singapura mengakuisisinya pada 2022. Jadi, Sony adalah pembeli kedua perusahaan tersebut sejak didirikan. Rincian kedua akuisisi tersebut masih dirahasiakan.
Dikutip dari cryptopotato, Selasa (2/7/2024), sejak diakuisisi, S.BLOX telah berfungsi sebagai anak perusahaan Sony, dan sekarang konglomerat tersebut ingin memperbarui layanan perdagangan kripto. Dalam pengumuman perubahan nama perusahaan, S.BLOX mengungkapkan bahwa mereka merilis versi bisnis yang lebih baik awal tahun ini.
Pembaruan layanan bursa akan disertai dengan dirilisnya aplikasi baru dan desain ulang layar antarmuka pengguna. Selain itu, S.BLOX bermaksud untuk memperluas bisnisnya untuk mendukung lebih banyak cryptocurrency dan fungsi.
“Ke depannya, sebagai anggota Grup Sony, kami akan berupaya menciptakan nilai tambah baru dalam layanan perdagangan mata uang kripto dengan berkolaborasi dengan beragam bisnis grup. Terima kasih telah menggunakan WhaleFin,” kata S.BLOX dalam keterangan tertulisnya.
18 Bulan
Dimulainya kembali layanan perdagangan kripto S.BLOX menandai upaya penuh Sony dalam dunia kripto. Raksasa multinasional ini sebelumnya telah mengambil langkah kecil di dunia kriptografi melalui akuisisi dan investasi. Namun, perkembangan terkini merupakan perkembangan yang besar.
CryptoPotato melaporkan tahun lalu bahwa anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Sony, Sony Network Communications, melakukan investasi USD 3,5 juta di raksasa teknologi Web3 Singapura Startale Labs selama putaran awal yang tidak memiliki investor lain dan memerlukan penempatan pribadi atas saham baru.
Pendiri dan CEO Startale Labs, Sota Watanabe, telah mengungkapkan bahwa direktur eksternal perusahaan akan memimpin pertukaran kripto Sony. Ia mengatakan, rencana tersebut telah dikerjakan selama kurang lebih 18 bulan dan kini sedang dalam tahap pelaksanaan.
Advertisement