Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali mengalami erupsi Selasa pagi (2/7/2024), pukul 08.37 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu kali ini teramati mencapai 3.000 meeter di atas puncak, atau sekitar 4.325 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 175 detik.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Laporan dari Gradita Trihadi dari pos pantau Gunung Ibu, berdasarkan periode pemantauan Selasa (2/7/2024), pukul 00.00-06.00 WIB menyebutkan, Gunung Ibu terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 200-400 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur.
Pada periode itu Gunung Ibu juga mengalami sebanyak 23 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-18 mm, dan lama gempa 20-53 detik, dan 5 kali Harmonik dengan amplitudo 2-12 mm, dan lama gempa 83-397 detik.
mengalami 112 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-6 mm, dan lama gempa 11-25 detik, dan 2 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 4-7 mm, S-P 3.3-3.5 detik dan lama gempa 21-28 detik, serta 5 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 5-8 mm, S-P 11-28 detik dan lama gempa 47-64 detik.
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 182 kali. Hingga hari ini, Selasa 2 Juli 2024, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Advertisement
