Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis konsultan gastrohepatologi anak Ade Rachmat Yudianto, memberikan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menangani hepatitis akut pada anak.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai virus, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, dan hepatitis akut adalah penyakit jangka pendek yang gejalanya muncul tiba-tiba dan sering kali hilang dalam beberapa waktu.
Advertisement
"Penanganan hepatitis akut ini yang paling penting adalah waspada terhadap gejala awal yang sering kali diabaikan," kata anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu dalam acara Seminar Media tentang ‘Hepatitis pada Anak’ yang diadakan secara online pada Selasa, 2 Juli 2024.
Berikut ini Ade memberikan penjelasan mengenai empat langkah penting yang dapat dilakukan untuk penanganan hepatitis akut pada anak.
- Waspada gejala awal. Di fase awal, gejala yang muncul yaitu seperti gejala flu. Ade menekankan untuk waspada pada gejala awal yang sering disepelakan ini seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan.
- Jangan panik. Jika muncul gejala yang menandakan hepatitis, Ade mengingatkan agar orangtua jangan panik. Segera bawa anak ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
- Jangan dibiarkan. Jangan menunggu muncul gejala lanjutan seperti kulit dan mata kuning, agar tidak terlambat.
- Segera bawa ke penyedia layanan kesehatan. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien hepatitis ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak.
Apa Ciri Ciri Anak Kena Hepatitis?
Ade menjelaskan ciri-ciri awal anak terkena hepatitis yaitu muncul gejala flu seperti meriang, mual, muntah, dan sakit perut.
"Gejala awal seperti itu terkadang disepelekan, oleh karena itu hati-hati meskipun mata anak tidak kuning seperti gejala hepatitis pada umumnya, tapi sebenarnya bisa berpotensi mengalami hepatitis," ujar Ade.
Jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda kuning (kulit dan bagian putih mata tampak kuning) Ade menyebutkan ini sudah masuk fase lanjutan.
"Kalau sudah masuk fase lanjutan, ada yang harus dipertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi, contohnya kemungkinan terburuk yaitu gagal hati," katanya.
Apabila gejala awal dan tanda kuning telah hilang, Ade mengatakan ini ciri-ciri yang memasuki fase penyembuhan.
"Hepatitis yang disebabkan oleh virus, biasanya bisa sembuh dengan sendirinya."
Pengobatan dan perawatan penyakit hepatitis akan bergantung pada penyebab hepatitis. Kebanyakan orang yang terkena hepatitis virus sering kali sembuh dengan sendirinya.
Advertisement
Bagaimana Cara untuk Mencegah Hepatitis?
Ade menyarankan orangtua untuk melakukan imunisasi hepatitis untuk upaya pencegahan hepatitis pada anak.
"Jadi kalau untuk pencegahan hepatitis, cegah penyebaran dan penularannya dengan melakukan imunisasi," kata Ade.
Lebih lanjut, Ade menyebutkan upaya pencegahan hepatitis dibagi menjadi dua bagian, yaitu saluran cerna dan saluran napas.
Pencegahan untuk saluran cerna meliputi:
- Rutin cuci tangan dengan sabun
- Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
- Tidak bergantian alat makan dengan orang lainHindari kontak dengan orang sakit
- Menjaga Kebersihan rumah dan lingkungan
Sementara untuk pencegahan saluran napas meliputi:
Baca Juga
- Kurangi mobilitas
- Gunakan masker jika bepergian
- Jaga jarak dengan orang lain
- Hindari keramaian atau kerumunan.