Harga Kripto Hari Ini 3 Juli 2024: Solana Pimpin Kenaikan

Keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,3 triliun atau setara Rp 37.690 triliun, turun sekitar 0,52 persen dalam sehari terakhir.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 03 Jul 2024, 08:15 WIB
Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah. Bitcoin turun 1,29 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,53 persen sepekan. Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan sejumlah kripto teratas terpantau alami pergerakan yang seragam pada Rabu (3/7/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah. Bitcoin turun 1,29 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,53 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 61.547 atau setara Rp 1,01 miliar (asumsi kurs Rp 16.389 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut melemah. ETH turun 0,57 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 0,84 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 56 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,40 persen dan 0,35 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,48 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA naik 3,76 persen dalam 24 jam terakhir dan 6,71 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 6.848 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali pulih. SOL naik 5,16 persen dalam sehari dan 12,85 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,52 juta per koin. 

XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP naik 1,56 persen dalam 24 jam dan 1,88 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 7.934 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali perkasa. Dalam satu hari terakhir DOGE terbang 1,23 persen, tetapi masih melemah 0,75 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.046 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,3 triliun atau setara Rp 37.690 triliun, turun sekitar 0,52 persen dalam sehari terakhir.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Harga Bitcoin Terus Anjlok, Sampai Kapan?

Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)

Harga Bitcoin (BTC) terus mengalami pelemahan dalam sepekan terakhir. Harga aset kripto pertama di dunia ini terjun di bawah level USD 62.000 atau sekitar Rp 1,01 miliar. Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti penguatan dolar AS, arus keluar dari ETF Bitcoin spot, hingga minimnya penerbitan stablecoin.

Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan, tekanan jual Bitcoin terus meningkat akibat berbagai sentimen negatif, termasuk kekhawatiran terhadap suku bunga The Fed yang tinggi dan kekuatan dolar AS yang mengurangi daya tarik kripto.

The Fed mengisyaratkan akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari yang diharapkan, dengan kemungkinan hanya satu kali penurunan suku bunga tahun ini jika ekonomi AS sesuai dengan perkiraan.

"Meskipun siklus halving Bitcoin tahun 2024 berbeda dengan siklus sebelumnya, di mana harga mencapai rekor tertinggi baru sebelum, bukan setelah halving, banyak bukti menunjukkan bahwa kenaikan paling signifikan Bitcoin masih akan datang," kata Fyqieh dalam keterangan tertulis Minggu (30/6/2024).

Meskipun Bitcoin mengalami tekanan, altcoin, seperti memecoin dan token AI (artificial intelligence) justru menunjukkan penguatan dalam seminggu terakhir. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh investor yang mencari alternatif sementara di tengah ketidakpastian pasar Bitcoin, potensi pertumbuhan tinggi altcoin dan memecoin, dan pola teknis yang menandakan peluang rebound.

Fyqieh menjelaskan bahwa pergerakan ini menunjukkan pasar kripto yang sedang dalam fase konsolidasi. "Penurunan Bitcoin wajar terjadi dalam tren jangka panjang," tutur Fyqieh.

"Namun, memecoin dan token AI yang menguat menunjukkan minat investor terhadap alternatif lain di luar Bitcoin. Hal ini menunjukkan bahwa pasar kripto tidak hanya bergantung pada satu aset, dan investor mulai mencari peluang di aset lain."


Perhatikan Sentimen Jangka Pendek

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Lebih lanjut, Fyqieh menambahkan bahwa investor perlu memperhatikan beberapa sentimen penting dalam jangka pendek, seperti keputusan suku bunga The Fed, rilis data ekonomi AS, dan perkembangan regulasi kripto. Sentimen-sentimen ini dapat mempengaruhi arah pergerakan harga Bitcoin dan altcoin dalam beberapa minggu ke depan.

Secara keseluruhan, pasar kripto masih menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Investor perlu melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi dan mempertimbangkan strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko mereka.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di bawah USD 65.000 dan berada dalam tren turun selama dua minggu terakhir, namun masih dalam tren bullish jangka panjang. Level dukungan utama adalah USD 60.000 dan USD 58.000. Grafik menunjukkan pola Bullish Head & Shoulders, yang bisa memicu pemantulan harga.

Jika sentimen pasar tetap negatif dan kondisi ekonomi global tidak berubah signifikan, penurunan ini mungkin berlanjut dalam jangka pendek. Namun, indikator teknikal menunjukkan adanya level support yang kuat, yang bisa membantu harga Bitcoin stabil atau bahkan pulih dalam beberapa pekan mendatang.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya