Hijaukan Labuan Bajo, 18 Duta Besar Tanam Pohon Tabebuya di Bukit Parapuar

Dalam kunjungan diplomatik selama tiga hari, Duta Besar dari berbagai negara menanam pohon di Parapuar, Labuan Bajo, sebagai bagian dari upaya penghijauan dan promosi pariwisata berkelanjutan. Kegiatan ini juga melibatkan meditasi, tarian tradisional, dan kuliner lokal.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 03 Jul 2024, 09:01 WIB
Salah satu delegasi Diplomatic Tour: Indonesia Gastrodiplomacy Series menanam pohon tabebuya di Bukit Parapuar, Labuan Bajo. (dok. BPOLBF)

Liputan6.com, Jakarta - Duta besar (dubes) dari berbagai negara di ASEAN, Afrika, Eropa, dan Amerika mengunjungi Labuan Bajo dalam rangkaian Diplomatic Tour: Indonesia Gastrodiplomacy Series. Kunjungan yang berlangsung selama tiga hari, dari 27 hingga 29 Juni 2024, diikuti oleh 43 peserta yang terdiri dari Duber dari 24 negara, perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), pendamping para Dubes, dan tamu undangan lainnya.

Selama kunjungan, para Dubes dan rombongan tamu lainnya mengunjungi beberapa pulau di di kawasan Taman Nasional Komodo. Mereka juga diajak jalan-jalan ke dua destinasi wisata baru yang terintegrasi dengan pariwisata Labuan Bajo, yaitu Parapuar dan Golo Mori.

Di Parapuar, 18 dari 24 Dubes yang hadir, bersama dengan rombongan tamu Kemlu, melaksanakan Green Action Parapuar dengan menanam 30 pohon Tabebuya Kuning (Handroanthus chrysotrichus). Pohon yang juga dikenal sebagai Pohon Terompet Emas itu berasal dari Persemaian Modern KLHK di Labuan Bajo.

"Tindakan ini menunjukkan komitmen kami yang kuat untuk mempromosikan pembangunan hijau dan regeneratif, serta untuk mendukung gerakan hijau global. Bahwa setiap langkah itu penting, every step matters," kata Frans Teguh, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Green Action merupakan bentuk komitmen BPOLBF untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kawasan sekaligus tindakan konkret dari konsep dan pendekatan pengembangan yang diusung di Parapuar, yakni konsep harmoni dengan alam 3ENC (Ethno, Eco, Edu, Culture, and Nature Conservation). Parapuar sangat terbuka untuk dijadikan lokus bagi stakeholder yang ingin melakukan aksi penghijauan atau Green Action. 


Alasan Menanam Pohon Tabebuya di Bukit Parapuar

Salah satu delegasi Diplomatic Tour: Indonesia Gastrodiplomacy Series menanam pohon tabebuya di Bukit Parapuar, Labuan Bajo. (dok. BPOLBF)

Sebelum acara tersebut, Parapuar juga menjadi lokasi penghijauan untuk kegiatan Floratama Executive Learning Center (8 Maret 2024), Peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (25 April 2024), dan Komodo Travel Mart Edisi V (8 Juni 2024). Jenis pohon yang ditanam berbeda-beda.

Kali ini, pohon tabebuya kuning dipilih karena merupakan tanaman yang bisa hidup di lingkungan tropis dan iklim kering. Tabebuya bernilai estetika karena warna bunganya yang menarik dan lebat saat musim berbunga, serta daunnya tidak mudah rontok, dan akarnya cenderung tidak merusak bangunan atau tembok.

Pohon Tabebuya juga bermanfaat untuk penghijauan dan pelindung dari polusi, sehingga tidak heran jika Tabebuya banyak ditanam di pinggir jalan kota besar dan taman karena mampu menangkal polusi udara ataupun menyerap udara yang tercemar. Setelah penanaman, rombongan delegasi diajak ke Dapur Tara Flores yang terletak di Melo, Liang Ndara Labuan Bajo, sebagai bagian rangkaian gastrodiplomacy, sebelum beranjak ke Golo Mori untuk melakukan site visit sekaligus melihat potensi investasi.


Promosikan Investasi Hijau di Bukit Parapuar Labuan Bajo

Peserta rombongan delegasi Diplomatic Tour: Indonesia Gastrodiplomacy Series melaksanakan meditasi bersama di Bukit Parapuar, Labuan Bajo. (dok. BPOLBF)

Frans, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa Labuan Bajo Flores dan Nusa Tenggara Timur terkenal dengan keindahan alam dan budayanya yang luar biasa. Labuan Bajo Flores terus berkembang sebagai destinasi 'top of mind' tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia, ujarnya.

Sebagai bagian dari strategi pariwisata nasional untuk mendorong Bali Beyond Tourism Destination, BPOLBF berperan dalam mengembangkan dan mempromosikan Destinasi Super Prioritas dan Berkelanjutan di Parapuar, serta mengintegrasikan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan di 11 Kawasan Koordinatif termasuk Flores, Alor, Lembata, dan Bima.

Ia juga secara khusus mempromosikan Parapuar sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan yang terbuka untuk penanaman investasi asing. Dana yang terkumpul selanjutnya untuk membangun Green House, Forest Restaurant, Boutique Premium Resort, Cliff Eco Restaurant, Cultural Centre, Worship Hill Centre, Forest Hiking/Jogging/Running Centre, Outbound Area, Eco Child Friendly Playground, Traditional Cultural Village, Natural Reserve Park Centre, Mini Zoo, Botanic Garden, Eco MICE, Healing Forest, Premium Eco-Glamping, dan Eco Meditation/Yoga dengan model pengembangan Ethno, Eco, Edu, Cultural, dan Natural Conservation (3ECNC) sebagai pedoman masa depan.

"Saya mengundang semua peserta untuk berinvestasi dan menjadi bagian dari perjalanan dalam mempromosikan pariwisata hijau dan berkelanjutan untuk dunia yang lebih baik. Mari kita bersama-sama mendorong percepatan aksi iklim dalam pariwisata dengan meneguhkan komitmen untuk mengurangi emisi dalam pariwisata setidaknya 50 persen pada tahun 2050," ungkap Frans.


Investor Lokal Mulai Tanam Modal di Bukit Parapuar

Picnic Over the Hill di Bukit Parapuar, Labuan Bajo. (dok. BPOLBF)

Salah satu yang antusias terkait Green Action Parapuar adalah Duta Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan. Ia menyatakan bahwa Parapuar sangat unik dan istimewa dengan adanya kegiatan Green Action sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Ia juga berencana mempromosikan destinasi Parapuar dan Labuan Bajo Flores kepada masyarakat Turki.

"Saya pikir ini akan menjadi salah satu proyek terkemuka di dunia untuk menunjukkan bahwa orang peduli tentang lingkungan tempat mereka tinggal. Saya menanam pohon di sini yang berarti saya memiliki koneksi dengan Parapuar. Harapannya tahun depan saya bisa kembali lagi ke sini untuk melihat pohon yang saya tanam hari ini bertumbuh dengan baik," ucap Talip.

Sebelumnya, Eiger Indonesia dan BPOLBF sudah menandatangani kesepakatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Sewa Lahan Parapuar, pada Rabu, 5 Juni 2024. Bertempat di Swissotel Pantai Indah Kapuk Jakarta, penandatanganan PKS dilakukan oleh Plt Direktur Utama BPOLBF Fransiskus Xaverius Teguh sebagai pihak pertama dan Direktur PT. Eigerindo Multi Produk Industri, Imanuel N. Wirajaya, sebagai Pihak Kedua.

Masa berlaku PKS adalah selama 15 tahun sejak tanggal penandatanganan, yakni hingga 5 Juni 2039, dan dapat diperpanjang apabila disepakati kedua belah pihak secara tertulis berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Eiger disebutkan sedang mengembangkan Eiger Coffee dalam menghadirkan pengalaman ngopi yang berbeda. Di lokasi yang sama di dalam kawasan Taman Parapuar juga akan dibangun Eiger Adventure Store.

 

Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Likupang, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya