Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo telah memberikan kontribusi kepada negara sebesar Rp 2,68 triliun pada kuartal I 2024.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengatakan nilai ini diharapkan tumbuh hingga 4 kali lipat hingga akhir 2024. Total setelah melakukan merger, sejak 2021 Pelindo telah berkontribusi kepada negara sebesar Rp 20,9 triliun. Kontribusi ini berasal dari berbagai sektor pendapatan negara.
Advertisement
"Komposisinya itu adalah dari dividen, PPh, PNBP, Konsesi, PBB, dan PPN,” kata Arif dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (3/7/2024).
Arif menambahkan, Pelindo masuk dalam jajaran 10 besar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam sisi dividen. Meskipun begitu, dari sisi pendapatan, Arif memperkirakan Pelindo berada pada posisi 12 atau 13 dari perusahaan BUMN lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Arif menjelaskan rencana kerja perseroan pada 2025. Perseroan menargetkan pada 2025 bisa menjadi integrator ekosistem pelabuhan kelas dunia.
Arif menuturkan hal ini dapat dicapai dengan beberapa hal yaitu dengan rencana ekspansi secara regional dan internasional. Kemudian dengan peningkatan pemanfaatan teknologi informasi, dan penguatan dukungan konektivitas dan ekosistem logistik.
"Ini bagaimana agar Pelindo Port dan logistik bisa terhubung dengan baik yang pada akhirnya memberikan dampak positif bagi ekosistem,” pungkasnya.
Pelindo Mulai Komersialisasi Pelabuhan Benoa, Cuan Berapa?
Sebelumnya, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) akan mulai mengelola, mengembangkan dan komersialisasi di Pelabuhan Benoa Bali sebagai pusat pariwisata maritim unggulan.
Kolaborasi dilakukan dengan Pelindo Regional 3, untuk mengelola dan mengembangkan area Pengembangan I sebagai bagian dari upaya mewujudkan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).
Direktur Utama Pelindo Solusi Logistik Joko Noerhudha mengatakan, SPSL berupaya menciptakan ekosistem bisnis pariwisata yang mengintegrasikan berbagai pihak, dengan memanfaatkan potensi pariwisata maritim dan marina yang dimiliki Bali, khususnya di BMTH.
"Kami akan mulai melakukan pengelolaan, pengembangan, dan komersialisasi BMTH untuk menarik para investor agar berinvestasi. Pengelolaan area Pengembangan I akan menjadikan BMTH sebagai destinasi pilihan utama wisatawan domestik maupun internasional," kata Joko Noerhudha, dalam keterangannya Selasa (7/5/2024).
Joko menjelaskan, BMTH merupakan salah satu proyek strategis nasional yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden, yang memiliki potensi sebagai hub pariwisata dan gerbang industri, serta dapat menjadi salah satu wadah kolaborasi para pelaku usaha.
"Kolaborasi ini diharapkan memberikan multiplier effect guna mendukung pengembangan ekonomi wisata di Kawasan Bali," ujarnya.
Oleh karena itu, SPSL fokus pada pengelolaan dan pengembangan area Pengembangan I BMTH, yang mencakup zona entertainment, lifestyle, marina, dan Taman Segara Kerthi yang diproyeksikan sebagai pusat pariwisata maritim. Pengembangan juga dilakukan di pelabuhan marina yang berskala internasional.
“Pengembangan BMTH sebagai pusat pariwisata maritim unggulan dan menjadikannya pelabuhan hijau, perlu sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak. Dengan demikian, potensi BMTH dapat dimanfaatkan optimal guna memajukan perekonomian dan pariwisata Bali,” pungkasnya.
Advertisement
52 Kapal Pesiar Bakal Bersandar di Pelabuhan Benoa pada 2024, Angkut 89.400 Wisatawan
Sebelumnya, sebanyak 52 kapal pesiar akan berlabuh di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada tahun ini. Angka jumlah kapal pesiar yang berlabuh tersebut sudah mendaftar pada PT Pelindo Cabang Pelabuhan Benoa.
“Jumlah itu melonjak dibandingkan realisasi 2023 mencapai 48 kapal pesiar,” kata Manager Hukum dan Hubungan Masyarakat (Humas) Pelindo Regional III Karlinda Sari di Denpasar, dikutip dari Antara, Jumat (5/1/2024).
Jumlah wisatawan mancanegara yang diangkut kapal pesiar pada 2024 itu mencapai sekitar 89.400 orang.
Sedangkan jumlah wisatawan asing yang dibawa 48 kapal pesiar pada 2023 itu mencapai sekitar 77.864 orang.
Untuk kapal pesiar yang sudah sandar selama awal 2024 ini ada tiga yakni Norwegian Jewel, Celebrity Millenium dan Oceania Regatta.
Tak hanya menurunkan turis mancanegara, Pelabuhan Benoa juga sudah menaikkan (embarkasi) penumpang wisatawan mancanegara yang menumpang kapal pesiar Celebrity Millenium, dalam jumlah yang besar mengawali 2024.
Berdasarkan data Pelindo Regional III, sebanyak 2.081 wisatawan asing turun dari kapal pesiar sepanjang 294 meter itu dan ada sekitar 2.300 orang wisatawan mancanegara yang naik melalui Pelabuhan Benoa.
Tampung 5 Kapal Pesiar
Pihaknya optimistis Pelabuhan Benoa menjadi salah satu pintu masuk wisata kapal pesiar baik yang turun maupun yang naik melalui pelabuhan itu.
Realisasi itu seiring dengan pengembangan Pelabuhan Benoa Bali sebagai Pusat Pariwisata Maritim (Bali Maritime Tourism Hub/BMTH) yang saat ini terus digenjot.
Ada pun beberapa infrastruktur dasar sudah rampung di antaranya perpanjangan dermaga yang saat ini sudah mencapai 500 meter dari awalnya 350 meter sehingga mampu menampung dua kapal pesiar parkir dalam waktu bersamaan.
Ke depan, Bali Maritime Tourism Hub dapat menampung empat hingga lima kapal pesiar dalam waktu yang bersamaan, menunggu relokasi terminal migas yang rencananya direlokasi di sebelah utara Pelabuhan Benoa.
Berdasarkan data Pelindo Regional III, total biaya yang dikucurkan untuk proyek Bali Maritime Tourism Hub itu yakni Rp 1,2 triliun yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk infrastruktur di laut dan pengerjaan infrastruktur di darat menelan anggaran mencapai Rp2,2 triliun dari kantong Pelindo.
Advertisement