Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali megalami erupsi dahsyat pada Rabu siang (3/7/2024), pukul 14.56 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 3.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.325 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 125 detik.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 185 kali. Hingga saat ini, Rabu 3 Juli 2024, pukul 13.00 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Berdasarkan pengamatan periode Rabu 3 Juli 2024, pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Ibu teramati jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 200-300 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat.
Gunung Ibu juga mengalami 3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-6 mm, dan lama gempa 25-45 detik, dan 3 kali Harmonik dengan amplitudo 5-7 mm, dan lama gempa 72-80 detik.
Mengalami 91 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-10 mm, dan lama gempa 6-12 detik, dan 8 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 6-12 mm, S-P 0.5-2 detik dan lama gempa 8-10 detik, serta 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 13-19 mm, S-P 10.5-22 detik dan lama gempa 54-165 detik.
Advertisement