Liputan6.com, Jakarta Pandji Pragiwaksono akhirnya buka suara terkait ditunjuknya Marshel Widianto sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Meskipun sesama komika, Pandji Pragiwaksono ternyata tak setuju atas keputusan tersebut.
Pandji Pragiwaksono pun menyorot masa lalu Marshel Widianto yang sempat jadi saksi kasus konten pornografi. Bahkan, Pandji juga turut mengungkit hal-hal lainnya perihal keterlibatan Marshel Widianto dengan barang-barang haram yang pernah ia akui beberapa waktu lalu.
Advertisement
Atas hal-hal tersebut, Pandji Pragiwaksono secara tersirat mengungkapkan keberatannya terhadap keputusan Partai Politik yang mengusung Marshel sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan. Pandji pun berandai-andai misalnya ia menjadi orang yang memiliki kaitan dengan parpol.
"Kalau gue jadi orang yang dekat sama Gerindra, misalnya gue jadi buzzer-nya, gue akan bilang, 'Ngapain lo milih orang yang dulunya antar jemput l**te untuk jadi Wakil Wali Kota Tangsel?" ceplos Pandji Pragiwaksoni, menyimak kanal YouTube Deddy Corbuzier, dikutip Rabu (3/7/2024).
Pandji Ungkit Marshel Pernah Jadi Kurir Narkoba
Lebih lanjut, Pandji Pragiwaksono mengungkit kembali masa lalu Marshel Widianto yang beberapa waktu lalu sempat diakui olehnya secara langsung dan terang-terangan. Masa lalu tersebut mencakup kurir narkoba serta menjadi pelanggan konten pornografi.
"Dulunya bandar sabu dan habis itu suka beli bo**p. Maksud gue, 'Boleh, memang enggak ada orang lain?'" celetuk Pandji Pragiwaksono menyambung.
Advertisement
Pandji Sebut Marshel Hanya Modal Popularitas
Pandji bahkan secara terang-terangan mengatakan bahwa Marshel Widianto masih belum punya kemampuan di bidang politik. Ia juga menyatakan bahwa dipilihnya Marshel hanya bermodalkan popularitas.
"Populer doang. Kalau gue jadi wakil wali kota lain, tersinggung gue," ucap Pandji.
Pandji Isyaratkan Dirinya Lebih Paham Politik
Tak sampai di situ, tampaknya Pandji tak terima dengan keberadaan Marshel di dunia politik lantaran dirinyalah yang lebih paham tentang seluk beluk politik dan tata negara maupun dunia pemerintahan.
"Gue sekolah, gue ngelewatin proses. Gue belajar tata kota, gue belajar humaniora, belajar sosial, untuk kemudian gue bisa menjabat jadi wakil wali kota. Tiba-tiba, ada Marshel Widianto. Ngapain?" celoteh Pandji.
Advertisement