Jepang Catat Rekor Baru, Kecepatan Internet Tembus 402 Terabit per Second

Para peneliti di Jepang berhasil memecahkan rekor baru dalam hal kecepatan internet, tercatat kecepatannya tembus 402 Terabit per second atau 1,6 juta kali lebih cepat dibandingkan kecepatan internet di Amerika Serikat.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Jul 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi pengguna internet. Credit: John Schnobrich/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok peneliti di Jepang telah berhasil memecahkan rekor dalam hal kecepatan internet di dunia. Terobosan ini dipelopori oleh para peneliti di bawah Photonic Network Laboratory dari National Institute of Information and Communication Technology (NICT) Jepang.

Mengutip Tech Times, Rabu (2/7/2024), tim peneliti Jepang ini menggunakan kabel fiber optik yang tersedia secara komersial dan konektivitasnya mencapai tingkat transmisi data 402 terabit per detik (Tbps).

Kecepatan ini sekitar 1,6 juta kali lebih cepat daripada kecepatan broadband rata-rata di Amerika Serikat. Sekadar informasi, pada Mei 2024, kecepatan internet rata-rata di Amerika Serikat adalah 248,27 Mbps untuk kecepatan unduh dan 34,23 Mbps untuk unggah.

Tingkat data 402 Tbps yang dicapai peneliti Jepang sangatlah cepat. Kecepatan ini memungkinan pengunduhan sekitar 12.500 film dalam satu detik dan lebih dari tiga kali lipat untuk mengunduh semua pustaka film di Netflix.

"Teknologi yang baru dikembangkan ini diharapkan bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk memperluas kapasitas komunikasi dan infrastruktur komunikasi optik karena tingginya permintaan layanan internet di masa depan," kata NICT.

Untuk mencapai kecepatan  internet tersebut, para peneliti membangun sistem menggunakan semua pita transmisi fiber optik standar dan menerapkan berbagai teknologi amplifikasi.

Menurut NICT, metode baru ini digunakan untuk mengakses pita panjang gelombang yang sebelumnya tak dipakai. Hal ini kemungkinan bisa menjadi penting untuk jaringan telekomunikasi di masa depan.

 

 


Bisa Bantu Penuhi Kebutuhan Kecepatan Internet di Masa Depan

Ilustrasi pengguna internet (anthillonline.com)

NICT menyoroti bahwa teknologi inovatif ini diharapkan bisa signifikan meningkatkan kapasitas komunikasi infrastruktur optik dan memenuhi peningkatan permintaan untuk layanan data di masa depan.

Sekadar informasi, meningkatnya permintaan untuk internet dan layanan data memang meningkatkan kebutuhan akan bandwidth transmisi optik. Teknologi multi-band wavelength division multiplexing (WDM) mendapatkan perhatian dari peneliti untuk dikembangkan lebih lanjut.

Teknologi ini memperluas bandwidth transmisi fiber optik dengan menggunakan spektrum baru. Penggunaan transmisi baru di teknologi fiber yang sudah ada bisa meningkatkan kapasitas transmisi.

Pendekatan ini menawarkan solusi jangka pendek yang menjanjikan, untuk meningkatkan masa waktu sistem fiber yang ada tanpa meningkatkan biaya pemasangan infrastruktur fiber baru.


Pengalaman Internet di Indonesia

Sementara itu di Indonesia, perusahaan analitik Opensignal merilis laporan pengalaman jaringan seluler di Indonesia per Juni 2024. Opensignal mengkaji pengalaman dari lima operator seluler utama di Indonesia yakni Indosat, XL, Smartfren, Telkomsel, dan Tri.

Pengkajian dilakukan 90 hari mulai 1 Februari 2024 dan berakhir pada 30 April 2024. Opensignal juga menyertakan pengukuran 5G untuk menentukan skor keseluruhan di tiap kategori.

Keandalan

Mengutip laporan Opensignal, Minggu (23/6/2024), Tri menjadi pemenang dalam hal pengalaman keandalan di Indonesia. Pengalaman keandalan mengukur kemampuan pengguna untuk terhubung dan berhasil menyelesaikan tugas-tugas dasar di jaringan operator tersebut.

Tri, operator yang kini di bawah naungan Indosat Ooredoo Hutchison ini meraih skor 863 poin dari skala maksimal 1000 poin dalam hal keandalan jaringan. Selain Tri, Indosat ada di urutan kedua dengan sembilan poin di belakang Tri.

Kecepatan

Telkomsel di sisi lain mempertahankan prestasinya di bidang kecepatan jaringan. Telkomsel didaulat menjadi pemenang tunggal dari pengalaman kecepatan unduh dan pengalaman kecepatan unggah.

Skor masing-masing adalah 25,5 Mbps (unduh) dan 10 Mbps (unggah). Pengguna Opensignal di jaringan Indosat dan Tri merasakan peningkatan dalam kecepatan unduhan rata-rata yakni 1 Mbps.

Meski begitu, semua jaringan seluler Indonesia mengalami penurunan dalam hal pengalaman internet kecepatan unggah, dibandingkan pada laporan sebelumnya.


Pengalaman video dan game

Tri tiga kali berturut-turut andal dalam pengalaman video dan pengalaman game dari operator pesaingnya. Pada laporan sebelumnya, Telkomsel dan XL meraih penghargaan pengalaman video dan pengalaman game.

Kali ini, Tri mengungguli pemenang sebelumnya di kedua kategori. Bukan hanya itu, Tri mempertahankan pengalaman terbaik di aplikasi suara. Dengan begitu, Tri menjadi pemenang tunggal dari tiga pengalaman Opensignal yakni Pengalaman Video, Game, dan Aplikasi Suara.

Namun, pengguna Opensignal di jaringan Telkomsel mendapat pengalaman video seluler dan gaming terbaik di pulau Jawa, karena Telkomsel memenangkan sebagian besar penghargaan pengalaman video dan game di seluruh provinsi di Jawa.

Pengalaman Cakupan

Telkomsel memimpin untuk Pengalaman Cakupan, pasalnya operator ini jadi satu-satunya pemenang penghargaan Pengalaman Cakupan dengan 8,59 poin pada skala 10 poin, memenangkannya selama tiga kali berturut-turut.

Telkomsel unggul jauh diatas Indosat dan Tri yang menempati posisi kedua dengan skor yang sama di 4,91 poin.

Kualitas KonsistenIndosat tetap tak terkalahkan dalam Kualitas Konsisten, dalam hal ini Indosat membawa pulang penghargaan Kualitas Konsisten untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, menjadi satu-satunya pemenang penghargaan ini di Indonesia sejak Opensignal memperkenalkannya dalam laporan Pengalaman Jaringan Seluler.

Indosat mengalahkan Tri dengan selisih dua poin persentase. Kecuali Smartfren, semua operator Indonesia telah mengalami peningkatan skor Kualitas Konsisten sejak laporan sebelumnya.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya