Liputan6.com, Nusa Dua Universitas Indonesia (UI) menjadi tuan rumah konferensi Times Higher Education (THE) Digital Universities Asia 2024. Konferensi tersebut digelar pada 1 sampai 3 Juli 2024 di Nusa Dua, Bali.
Konferensi THE Digital Universities Asia 2024 menghadirkan lebih dari 400 peserta yang berasal dari berbagai institusi pendidikan dan industri digital di 25 negara. Selain itu, juga tersedia booth informasi yang diisi oleh universitas-universitas di Asia dan start-up di antaranya, Coursera, Turnitin, Inspera, Asia Technology University Network (ATU), Singapore Education Network, Sala dan Speechsquare yang menampilkan produk inovasi teknologi terkini di bidang pendidikan.
Advertisement
Konferensi yang digagas UI itu dibuka oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Prof. Dr. rer nat Abdul Haris, Selasa (2/7/2024). Ia membeberkan, terdapat beberapa tantangan bagi pendidikan tinggi di Indonesia.
"Sebagai negara dengan sistem pendidikan yang terbesar ketiga di Asia dan keempat di dunia, pendidikan tinggi di Indonesia memiliki tantangan mulai dari revolusi industri 4.0, revolusi industri 5.0, dan pandemi covid-19," bebernya.
Prof. Haris mengungkapkan, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan digitalisasi pendidikan tinggi, di antaranya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Massive Online Open Courses (MOOCS).
"Kebijakan ini sudah dirasakan oleh 80% mayoritas mahasiswa di Indonesia," ungkapnya.
Perlu Keterlibatan SDM
Prof. Haris mengingatkan, keberhasilan penerapan digitalisasi di pendidikan tinggi bukan hanya soal teknologi tapi memerlukan keterlibatan sumber daya manusia.
“Cara berpikir teknologi yang mengabaikan humanisme, bisa membuat proses berpikir menjadi terabaikan, dalam menerapkan digitalisasi di pendidikan tinggi, manusia harus menjadi inovator bukan sekedar pengguna," ujarnya.
“Etika dan sikap belajar positif dalam penggunaan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) sangat penting untuk meningkatkan interaksi dalam pendidikan," jelas Prof. Haris.
Dirinya menyebut, hal tersebut sejalan dengan prinsip yang disampaikan oleh UNESCO, bahwa teknologi tidak boleh bertentangan dengan etika.
Sementara itu Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro mengatakan, di dunia yang berubah dengan cepat saat ini, peran pendidikan tinggi mengalami transformasi besar. Ia menyebut, teknologi digital telah menjadi kekuatan pendorong di balik evolusi ini.
“Kolaborasi, networking, dan diplomasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi digitalisasi pendidikan," katanya.
Sebagai informasi, konferensi bergengsi tingkat internasional ini merupakan kedua kalinya UI menjadi tuan rumah. Pasalnya, di tahun 2022 lalu, UI juga menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan QS Higher Ed Summit: Asia Pacific 2022 yang berlangsung pada 8-10 November 2022 di Intercontinental Hotel, Jakarta.
(*)
Advertisement