Masa Depan Perpustakaan Usai Pandemi dan Merebaknya AI

Pasca pandemi Covid-19, jumlah pengunjung dan peminjam buku fisik di perpustakaan menurun drastis. Sekarang penggunaan AI merebak di mana-mana, bagaimana masa depan perpustakaan?

oleh Switzy Sabandar diperbarui 03 Jul 2024, 20:31 WIB
Pustakawan Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Irkhamiyati. (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Pasca pandemi Covid-19, jumlah pengunjung dan peminjam buku fisik di perpustakaan menurun drastis. Semua orang dimanjakan dengan aktivitas serba online yang cenderung memudahkan, tetapi cukup memengaruhi penurunan jumlah pengunjung dan peminjam di perpustakaan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Irkhamiyati untuk berinovasi dengan melahirkan Puspa Seira (Pustakawan Menyapa, Semua Gembira).

Inovasi ini dilakukan Irkhamiyati dengan menggandeng para stakeholder, baik dari perseorangan atau lembaga yang berkaitan dengan perpustakaan. Tujuannya agar para stakeholder ikut terlibat dalam meningkatkan kunjungan pemustaka ke perpustakaan.

"Inovasi ini juga sebagai salah satu solusi mewujudkan fungsi perpustakaan sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan. Jika fungsi perpustakaan ini terwujud, maka fungsi lainnya sebagai tempat pendidikan, penelitian, ataupun research dan cultural juga akan terwujud," kata Kepala Perpustakaan Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) itu.

Melalui program Puspa Seira, Irkhamiyati menekankan pentingnya komunikasi bagi pelanggan di mana pustakawan harus lebih empati dalam memberikan pelayanan sepenuh hati. Dalam hal ini, Irkhamiyati mengadopsi konsep psikologi positif, yakni happiness atau kebahagiaan. Melalui konsep ini, diharapkan dapat terwujud kehidupan yang bahagia yang jika muaranya diaplikasikan ke perpustakaan maka akan mewujudkan 'Make everyone happy with the library'.

Puspa Seira Beri Layanan Melalui Berbagai Fasilitas

Dalam Puspa Seira, Unisa menyajikan kegiatan literasi informasi kepada pemustaka yang dibranding dengan Puspa (Pustawalan Menyapa). Kegiatan ini terjdwal dan berkelanjutan.

Irkhamiyati juga mengintegrasikan layanan yang ada menjadi berbagai fasilitas yang bisa dinikmati pengunjung, mulai dari Health Corner, Sport Corner, Kids Corner, hingga Fun Corner. Keberadaan Heath Corner dan Sport Corner sekaligus menunjang visi universitas sebagai universitas berwawasan kesehatan.

"Ketika civitas kampus mendukung dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka mereka menggunakan olah pikir. Dengan memanfaatkan Sport Corner, maka akan terjadi keseimbangan antara olah pikir dan olahraga. Kesehatan jasmani dan rohani pun terwujud," kata Ketua Umum Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhamamdiyah 'Aisyiyah (FPPTMA) itu.

Sementara itu untuk layanan Kids Corner dijadikan sebagai layanan inklusi sosial. Dengan demikian, Perpustakaan Unisa tak hanya memberi pelayanan pada civitas internal, tetapi juga eksternal.

Dari Kids Corner selanjutnya bersinergi dengan Fun Corner yang merupakan pojok layanan yang menyenangkan. Berbagai permainan tradisional hingga modern ada di sini, mulai dari dakon, rubik, hingga puzzle 1.000 keping. Tak jarang, para mahasiswa tertantang untuk menyelesaikan puzzle tersebut dengan berkelompok.

Perluas Jangkauan dengan Puspa Seira

Tak hanya fasilitas di perpusytakaan, Irkhamiyati juga membuat program dengan mengimplementasikan 'Sweet Hour in Our Library'. Pada jam-jam tertentu, pihaknya akan mendatangi pemustaka yang datang untuk memberikan berbagai suvenir, seperti cokelat Silverqueen, buku, dan sebagainya. Pemustaka hanya cukup mengunggah di media sosial dan menandai Perpustakaan Unisa, dengan demikian akan terjadi sinergi antara perpustakaan dan pemustaka yang dilayani.

Program lainnya adalah pendampingan mahasiswa dengan berbagai lomba, baik inisiasi perpustakaan atau atas permintaan dari biro kemahasiswaan. Pihaknya juga bersinergi dengan admisi atau pihak kampus melalui salah satu media sosial, yakni TikTok.

"Kami sering mengusulkan beberapa konten maupun pengambilan gambar di perpustakaan untuk TikTok, salah satunya konten dengan judul Ganteng-Ganteng Juga Butuh ke Perpustakaan," ujarnya.

Dengan konten tersebut, tak hanya menarik pengunjung perpustakaan, tetapi juga menarik masyarakat untuk menjadi mahasiswa Unisa.

Program lainnya yang dijalankan adalah hibah dan pendampingan ke berbagai perpustakaan sekolah Muhammadiyah. Program ini dilakukan dengan bersinergi bersama mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) untuk membantu dalam hibah buku dan pemberian komputer. Pemberian komputer juga sekaligus memberikan program automasi hingga komputer siap digunakan untuk pelayanan.

Irkhamiyati juga aktif dalam berbagai program lainnya untuk meningkatkan literasi masyarakat, termasuk mengadakan lomba poster hingga pameran buku. Dalam pameran buku, ia juga menghadirkan penerbit dan toko buku.

Pengunjung dan pengguna dipersilakan memilih judul buku yang diinginkan, kemudian pihak Perpustakaan Unisa yang akan melalukan pembayaran. Nantinya, dalam jangka waktu satu bulan, buku tersebut akan dikembalikan ke perpustakaan.

Tak berhenti di situ, ada juga kegiatan lain berupa Library Award yang diberikan kepada pemustaka. Penghargaan ini digelar secara periodik per semester atau digelar bersamaan dengan pemberian giveaway di berbagai ajang.

Sebagai Ketua Umum FPPTMA, Irkhamiyati juga menyapa berbagai stakeholder terkait pemberian hibah sumber dana dari eksternal instansi. Pada 2023, pihaknya memberikan hibah konstruksi repository, hibah website, hibah buku fisik, dan hibah ebook. Dengan demikian, perpustakaan tetap bisa memberi hibah untuk kemajuan perpustakaan lain, tetapi kas internal tetap terkendali.

Adapun untuk meningkatkan kompetensi pustakawan dan perpustakaan juga ada ajang yang dikemas dalam FPPTMA Award. Melalui ajang tersebut, pihaknya menyajikan lomba Riset Rerbaik, Esai Terbaik, Korwil

Terbaik, Website Terbaik, dan berbagai pernghargaan lainnya, termasuk Lifetime Achievement Excellence Award.

 


Dampak Positif bagi Internal dan Eksternal

Pustakawan Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Irkhamiyati. (Liputan6.com/ Dok Ist)

Berbagai ajang yang digelar tentu memberikan dampak bagi internal maupun eksternal. Dampak internal yakni meningkatkan jumlah kunjungan hingga 98 persen pasca pandemi. Adapun untuk peminjaman meningkat sekitar lima persen.

Dampak lebih luas adalah dengan memberikan bimbingan perpustakaan sekolah Muhammadiyah dan pendampingan akreditasi, termasuk pemberian hibah, pembentukan pengelola perpustakaan atau Himpusma (Himpunan Pengelola Perpustakaan Sekolah Muhammadiyah) di berbagai wilayah. Melalui berbagai upaya tersebut, pada 2024 jumlah perpustakaan pertama yang terakreditasi mencapai 52 persen. Dari jumlah tersebut, 85 persen di antaranya terakreditasi A.

Adapun terkait peningkatan prestasi perpustakaan FPPTMA pada 2023-2024 mencapai kenaikan 14 persen. Bentuk kenaikan prestasi tersebut, 19 persen di antaranya berkat dampak program inovasi Puspa Seira.

Puspa Seira dan Teknologi AI

Hadirnya Puspa Seira juga menjawab keresahan Irkhamiyati terkait minat baca anak yang masih membutuhkan perhatian khusus. Terlebih, saat ini kehidupan sangat terpengaruh dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat.

Hal ini tentu membutuhkan penanganan yang bijak. Pasalnya, kategori minat baca yang belum tinggi harus berhadapan dengan kemajuan teknologi yang sangat besar. Sikap bijak ini juga perlu ditunjukkan saat menghadapi kecerdasan buatan (AI).

Irkhamiyati mengatakan, AI memang memunculkan kekhawatiran karena segala hal bisa dilakukan dengan lebih mudah. Namun, hal ini harus disikapi dengan bijak, sehingga AI sebagai kemajuan teknologi bisa digunakan untuk mendukung semua kebutuhan melalui pemberdayaan.

"Tak bisa menutup kemungkinan, tetapi tetap harus bijak dalam memilih dan memanfaatkan AI," ujarnya.

Untuk itulah, Irkhamiyati menciptakan inovasi Puspa Seira sebagai upaya untuk menghadapi tantangan tersebut. Ini menjadi salah satu pencapaiannya selama menjadi pustakawan.

Perjalanan Irkhamiyati menjadi pustakawan pun dilalui atas ketidaksengajaan. Dahulu, ia memilih jurusan pustakawan tanpa mempertimbangkan apapun.

Namun, Irkhamiyati yang pada dasarnya gemar menulis dan membaca akhirnya semakin tertarik dengan dunia perpustakaan. Bahkan, ia kini menjadi pustakawan yang aktif di berbagai organisasi dan telah menerima berbagai penghargaan.

Irkhamiyati saat ini menjabat sebagai Ketua TBM Wira Pustaka sejak 2013, Ketua Pengajian Malam Sabtu Masjid Nurul Huda (Malsanuha) sejak 2021, Ketua FPPTMA sejak 2021, dan Kepala Perpustakaan Unisa Yogyakart. Sejak 2023, Irkhamiyati juga aktif di PD IPI DIY, IPI DIY, dan Ikatan Pustakawan Indonesia. Sementara sejak 2022, ia juga sudah aktif di Majelis Pustaka dan Informasi PWM DIY dan Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah DIY.

Pada 2011, Irkhamiyati meraih Juara III Pustakawan Berprestasi Nasional dari Dikti. Selanjutnya pada 2012, ia meraih penghargaan yang sama dari Perpusnas.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya