Liputan6.com, Blitar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, masih terus mencari satu korban tanah longsor yang belum ditemukan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
"Kami menurunkan full tim URC (unit reaksi cepat) dengan peralatan lengkap dan melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor (TNI, Polri dan SAR) terkait dengan pencarian korban yang diduga masih tertimbun material longsor. Hasil pencarian hari ini masih nihil," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto di Blitar, Rabu 3 Juli 2024.
Advertisement
Satu warga yang diduga masih tertimbun tanah longsor tersebut bernama Gunawan, warga Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Ia merupakan pemilik kandang ayam. Kandang itu juga hancur terkena tanah longsor.
Dalam insiden yang terjadi pada Minggu (30/6) tersebut, empat orang menjadi korban. Dua korban ditemukan meninggal dunia, satu luka dan satu orang lagi masih dalam pencarian petugas. Dua yang meninggal diidentifikasi sebagai Mugiono dan Jarianto, keduanya warga Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, sedangkan satu warga yang luka adalah Dwi Antoko, juga warga desa tersebut.
Pihaknya menjelaskan pencarian korban dilakukan dengan menggunakan delapan unit mesin air Alkon dan dua unit eskavator. Karena belum ditemukan, pencarian korban dihentikan dan dilanjutkan pada Kamis (4/7/2024).
Kepala Tim Pos SAR Trenggalek Yoni Fariza mengatakan pencarian dilakukan di sekitar titik yang diduga lokasi korban tertimbun tanah longsor.
Pihaknya mengakui terdapat beberapa kendala yang membuat petugas agak kesulitan melakukan pencarian yakni kedalaman material longsor serta akses. Bagian bawah lokasi longsor tersebut modelnya mengerucut sehingga bagian atas lebar sedangkan bagian bawah sempit.
Kontur Tanah Bercampur Air
"Bagian bawah mengerucut atas lebar. Semakin ke bawah semakin sempit, jadi olah gerak alat berat terbatas," ujar dia.
Selain itu, kontur tanah masih bercampur dengan air sehingga juga rawan longsor susulan. Kondisi ini berbahaya bagi tim yang mengevakuasi.
"Kendala material longsor lumayan. Kontur tanah masih mengandung air. Ini sangat berisiko bagi evakuator," kata dia.
Dirinya juga menambahkan, proses pencarian korban akan dilakukan selama tujuh hari. Namun, jika sebelum tujuh hari korban sudah ditemukan, pencarian secara otomatis dihentikan.
Advertisement