IHSG Berpeluang Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 4 Juli 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 6.945,6.843 dan level resistance 7.219-7.256 pada perdagangan Kamis, 4 Juli 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jul 2024, 07:31 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Kamis (4/7/2024). Jika menguat, IHSG akan menguji 7.251-7.310. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Kamis (4/7/2024). Jika menguat, IHSG akan menguji 7.251-7.310.

IHSG naik 1,01 persen ke posisi 7.196 dan disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Rabu, 3 Juli 2024. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini posisi IHSG diperkirakan sudah berada pada akhir wave (iii) dari wave (i) dari wave 1 dari wave (3) sehingga IHSG akan rawan koreksi membentuk wave (iv) ke rentang area 7.061-7.113.

“Adapun area penguatan IHSG selanjutnya diperkirakan akan menguji 7.251-7.310,” ujar Herditya.

Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.945,6.843 dan level resistance 7.219-7.256.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.125-7.220 pada perdagangan Kamis pekan ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Rekomendasi Teknikal

Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) - Buy on Weakness

Saham ACES terkoreksi 1,79% ke 825 dan disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan, tetapi koreksinya masih tertahan oleh Moving Average (MA) 200.

Herditya menuturkan, saat ini, diperkirakan posisi ACES berada di akhir wave [b] dari wave B, sehingga koreksi ACES akan relatif terbatas.

Buy on Weakness: 795-815

Target Price: 860, 920

Stoploss: below 775

 

2.PT Mayora Indah Tbk (MYOR) - Spec Buy

Saham MYOR menguat 3,81% ke 2.450 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.

"Selama masih mampu berada di atas 2.320 sebagai stoplossnya, posisi MYOR diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [a] dari wave B," ujar Herditya.

Spec Buy: 2.380-2.450

Target Price: 2.540, 2.630

Stoploss: below 2.320

 

3.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Buy on Weakness

Saham PTBA menguat 0,40% ke 2.500 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya mengatakan, saat ini, posisi PTBA diperkirakan berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [i] sehingga PTBA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 2.450-2.500

Target Price: 2.560, 2.680

Stoploss: below 2.400

 

4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness

Saham UNTR menguat 4,93% ke 23.400 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, tetapi penguatan UNTR masih tertahan oleh MA60. "Saat ini, posisi UNTR diperkirakan berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [i], sehingga UNTR masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata Herditya.

Buy on Weakness: 22.575-23.075

Target Price: 23.850, 24.475

Stoploss: below 21.900

 

 

 


Apa yang Dimaksud dengan IHSG?

Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia dominan lesu. Sedangkan bursa saham Eropa semuanya melemah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.

Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:

Mengukur sentimen pasar

Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan

Benchmark bagi portofolio aktif

Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta

Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset

Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

 


Apa Fungsi IHSG?

Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:

1.Menunjukkan Pergerakan Pasar

Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.

Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal. 

2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek

IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan. 

3.Menunjukkan Estimasi Profit

IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.

4.Menjadi Produk Investasi Pasif

Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya