Liputan6.com, Jakarta - Mimpi manusia untuk mendiami Mars bukan lagi hal yang mustahil. Salah satu kunci untuk mewujudkannya adalah dengan membawa kehidupan tanaman ke Planet Merah tersebut.
Baru-baru ini para ilmuwan berhasil menemukan lumut yang dapat bertahan dalam ekosistem yang ekstrem. Spesies lumut yang dimaksud adalah Syntrichia caninervis yang tubuh subur di wilayah Tibet dan Antartika.
Melansir laman New Scientist pada Kamis (04/07/2024), peneliti Institut Ekologi dan Geografi Xinjiang di Urumqi, Tiongkok, menemukan bahwa lumut dapat beregenerasi setelah disimpan pada suhu -80 derajat Celsius selama lima tahun atau dalam nitrogen cair pada suhu -196 derajat Celsius selama sebulan.
Baca Juga
Advertisement
Peneliti juga memberi paparan radiasi gamma dan menemukan pada tingkat 500 unit Gray (Gy) lumut masih bisa beregenerasi. Sementara pada dosis di atas 8000 Gy, lumut baru mengalami kerusakan parah.
Perlu diketahui, tumbuhan tidak dapat bertahan dalam radiasi di atas 500Gy. Sedangkan 50Gy cukup untuk menyebabkan kejang-kejang dan kematian pada manusia.
Dengan menggabungkan semuanya, ilmuwan menempatkan lumut tersebut dalam simulasi kondisi Mars. Termasuk atmosfer yang terdiri dari 95 persen karbon dioksida, suhu yang berfluktuasi dari -60 derajat Celsius hingga 20 derajat Celsius, radiasi UV tingkat tinggi, dan tekanan atmosfer rendah.
Mampu Beregenerasi
Setelah seminggu berada di dalam simulator, lumut tersebut mampu beregenerasi sepenuhnya setelah 30 hari. Namun, salah satu faktor lingkungan yang tidak ditangani oleh tim adalah dampak perklorat, bahan kimia beracun dan korosif yang diperkirakan tersebar luas di tanah Mars.
Selain itu, dalam publikasi The Innovation, ada pendapat lain dari ahli yang mempertanyakan kepentingan membawa lumut Syntrichia caninervis. Menurut Sharon Robinson dari Universitas Wollongong, Australia meski tanaman tersebut dapat bertahan hidup, masih belum jelas mengapa kita ingin membawa lumut tersebut ke Mars.
Alternatifnya, lumut bisa menjadi rumah bagi tardigrade, spesies hewan yang sama kuatnya dan biasa disebut beruang air.
Potensi Lumut Tubuh di Mars
Dikutip dari laman Space ada Kamis (04/07/2024), beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa spesies lumut, seperti Syntrichia caninervis, dapat menghasilkan makanannya sendiri melalui fotosintesis. Tanaman ini menggunakan sinar matahari, air, dan karbon dioksida.
Hal ini penting karena sumber daya di Mars masih terbatas. Lumut dapat membantu menyuburkan tanah Mars dengan menambahkan nitrogen dan bahan organik lainnya.
Hal ini dapat membuka jalan bagi pertumbuhan tanaman lain di masa depan. Meskipun lumut menunjukkan potensi yang besar, masih banyak tantangan yang harus diatasi sebelum dapat ditanam di Mars.
Salah satu tantangannya adalah menciptakan habitat yang sesuai. Lumut membutuhkan air, sinar matahari, dan suhu yang tepat untuk tumbuh.
Para ilmuwan masih mencari cara untuk menyediakan kondisi ini di Mars.
(Tifani)
Advertisement