Gereja di Meksiko Jual Kavling Surga Rp1,6 Juta per Meter, Bisa Bayar Pakai Kartu Kredit

Disebutkan bahwa gereja di Meksiko itu menerima berbagai cara pembayaran, termasuk PayPal, Google Pay, Visa, Mastercard, dan American Express, serta paket pembayaran fleksibel lainnya, untuk pembeli kavling surga.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 04 Jul 2024, 09:30 WIB
Ilustrasi surga. (Liputan6.com/Pexels/Brett Sayles)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah gereja di Meksiko menjadi berita utama karena menjual sebidang tanah di surga. Iglesia del Final de los Tiempos, yang dikenal sebagai "Gereja Akhir Zaman", mengklaim bahwa pendetanya menerima "persetujuan ilahi" selama pertemuan pribadi dengan Tuhan pada 2017 lalu.

Mengutip dari laman News18, Kamis (4/7/2024), menurut pendeta tersebut, Anda dapat mendapatkan tanah di surga dengan biaya 100 dolar AS atau setara Rp1,6 juta per meter persegi. Kabar gereja yang menjual kavling surga itu kembali viral baru-baru ini karena diunggah ulang seorang warganet di X yang dulunya Twitter. 

Disebutkan bahwa pendeta gereja tersebut menjanjikan lokasi utama di dekat istana Tuhan dan jaminan tempat di surga. Foto-foto rumah suci di awan pun telah menyebar dengan cepat dan menjadi sensasi online.

Dijelaskan pula bahwa gereja juga menerima berbagai cara pembayaran, termasuk PayPal, Google Pay, Visa, Mastercard, dan American Express, serta paket pembayaran fleksibel lainnya. Video yang beredar di internet juga menunjukkan sebuah rumah mewah yang dikelilingi sinar keemasan bersama keluarga bahagia beranggotakan empat orang.

Disebutkan bahwa gereja telah menghasilkan jutaan dolar sejak 2017 dari penjualan tanah kavling di surga tersebut. Namun, banyak warganet yang melewatkan fakta bahwa video ini diunggah sebagai sebuah sindiran.

Awalnya, video diunggah di sebuah halaman Facebook karena untuk berbagi konten lucu. Sejak itu, video tersebut telah dibagikan di berbagai platform media sosial dan ditonton lebih dari seratus ribu orang. 


Warganet Anggap Sebagai Lelucon

ilustrasi surga, sumber : freepik.com

Entah apa yang dimaksud, tapi ada pula warganet yang menyindir soal pastor asal Nigeria. Di halaman X seorang penggunanya menulis, "Tolong siapa yang bisa meminjamkan saya 100 bus? Saya ingin mengamankan pinjaman surgawi saya."

"Wow! Itu murah membuat saya buru-buru membeli sebelum mulai mengembangkan dan mengeluarkan biaya," warganet menangapinya dengan bercanda.

Seorang warganet lain berkomentar, "Yang ini hanya akan menjadi penipuan real estate terbesar😂."

Warganet lain dengan bercanda berbagi, “Lelucon abad ini.”

"Lelucon yang besar," sambung warganet lain.

"Di atas sana bersama orang-orang yang menjual Bintang di galaksi Andromeda," yang lain menimpali.

"Siapa PWAN (lembaga penyalur real estate) untuk surga dan siapa yang mendapatkan uang dari rekening itu disalurkan?" yang lain bertanya-tanya. 

"Itu benar-benar konyol..," yang lain menambahkan.

"Para pendeta Nigeria akan segera belajar bekerja di sini (Meksiko)," sindir warganet yang lainnya. 


Surga dalam Konteks Agama Islam

KH. Ahmad Bahauddin / Gus Baha (Instagram)

Konsep surga dan neraka dikenal di banyak agama maupun kepercayaan, termasuk Islam. Mengutip dari kanal Islami Liputan6.com, 30 Juni 2024, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), ulama yang dikenal dengan ceramah-ceramahnya yang mendalam dan inspiratif, dalam salah satu ceramahnya mengupas tentang kemudahan masuk surga.

Dia mengatakan bahwa sebenarnya masuk surga itu tidaklah sulit. Namun yang menjadi tantangan utama yaitu mencapai status sebagai hamba Allah yang sejati.

Ia pun mengutip ayat Al-Qur'an yang berbunyi "Ya ayyuhan nafsul muthmainnah, irji’i ila rabbiki radhiyatam mardhiyyah". Ayat ini menekankan pentingnya status kehambaan sebagai syarat utama untuk masuk surga. Menurut Gus Baha, status kehambaan ini adalah prasyarat yang harus dipenuhi sebelum seseorang bisa menikmati kebahagiaan surga.

Gus Baha mengibaratkan hal ini dengan analogi visa dan paspor. Seperti halnya seseorang yang dapat menikmati fasilitas negara lain jika visa dan paspornya disahkan, demikian pula seseorang bisa masuk surga jika status kehambaannya diakui oleh Allah SWT.

 


Status Seorang Hamba

Gus Baha (TikTok)

"Kamu harus masuk status sebagai hambu dulu," kata Gus Baha, seperti dilansir di laman YouTube, kanal @vranara.

"Analoginya, jadi orang boleh nikmati fasilitas negara lain kalau visa paspornya disahkan. Orang boleh masuk surga kalau status kehambaannya disahkan oleh Allah subhanahu wa taala," terang Gus Baha.

Mendapatkan pengakuan dari Allah sebagai hamba-Nya adalah langkah pertama yang harus diupayakan oleh setiap Muslim. Gus Baha menjelaskan bahwa status kehambaan dimulai dari sujud secara fisik.

Anggota tubuh yang begitu terhormat seperti kepala harus ditundukkan kepada Allah Ta'ala. "Status kehambaan itu dimulai dari mana? Secara fisik kita sujud, anggota tubuh yang begitu terhormat namanya kepala, kita tundukkan kepada Allah Taala," tegas Gus Baha. 

Sujud adalah simbol ketaatan total kepada Sang Pencipta, menandakan bahwa seseorang benar-benar mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah. Tak hanya sujud secara fisik, Gus Baha juga menekankan pentingnya tunduk secara hati dan akal.

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya