Tok! Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Ditarget 5,6 Persen

Badan Anggaran DPR RI dan pemerintah menyetujui target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3-5,6 persen pada 2025

oleh Tira Santia diperbarui 04 Jul 2024, 16:07 WIB
Volume perdagangan juga diperkirakan meningkat dari 2,4 persen pada 2023 menjadi 3,5 persen pada 2024. Dengan prospek ekonomi yang membaik, kinerja ekspor pada tahun depan diharapkan dapat kembali menguat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Anggaran DPR RI dan pemerintah menyetujui target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3-5,6 persen pada 2025 dalam Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan RI, Menteri PPN/ Kepala Bappenas Ri, dan Gubernur Bank Indonesia, Kamis (4/7/2024).

Target tersebut tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025, dengan tema "Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan" pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025.

"Sasaran pembangunan RKP 2025 pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,3-5,6 persen," kata Panja RKP dan Prioritas Anggaran 2025 Andi Akmal Pasludin.

Kemudian, Badan Anggaran juga menetapkan penurunan tingkat kemiskinan dikisaran 7-8 persen. Angka tersebut naik dari sasaran sebelumnya yang diajukan pemerintah yakni 6-7 persen.

Selanjutnya, untuk Rasio Gini ditetapkan sebesar 0,379-0,382 dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,5-5 persen. Berikut ini rincian lengkap sasaran pembangunan RKP 2025:

  • Pertumbuhan Ekonomi 5,3-5,6 persen
  • Rasio Gini 0,379-0,382
  • Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,5-5,0 persen
  • Indeks Modal Manusia (IMM) 0,56
  • Tingkat Kemiskinan 7,0-8,0 persen
  • Penurunan Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca 38,6 persen
  • Nilai Tukar Petani (NTP) nilainya 115-120
  • Nilai Tukar Nelayan (NTN) nilainya 105-108

 


Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi?

Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (15/11/2022). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di antara negara G20. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dikutip dari OCBC.id, pertumbuhan ekonomi adalah kondisi di mana masyarakat suatu negara atau wilayah mengalami peningkatan pendapatan yang dapat disebabkan oleh kenaikan produksi barang dan jasa.

Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.

Selain itu, definisi lain dari pertumbuhan ekonomi adalah prosedur transfigurasi finansial yang identik dengan sumber daya alam, jumlah komoditas dan kondisi keuangan suatu negara.

Situasi yang mana bisa disebut sebagai pertumbuhan ekonomi adalah jumlah pengangguran tercatat lebih sedikit daripada pekerja dan berkurangnya masyarakat dalam garis kemiskinan.

Sehubungan dengan itu, salah satu manfaat yang dirasakan pemerintah ketika terjadi pertumbuhan ekonomi adalah pembangunan dan pemerataan infrastruktur masyarakat dapat dilaksanakan secara cepat karena pendapatan per kapita sudah melonjak.

Selain itu, bagi pengusaha, pertumbuhan ekonomi adalah langkah awal untuk merencanakan ekspansi bisnis dan pengembangan sumber daya secara berkelanjutan di masa depan.


Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?

Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menurut teori ini pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu jumlah penduduk, jumlah barang modal, luas tanah dan kekayaan alam serta teknologi yang digunakan.

Teori ini memberikan perhatiannya pada pengaruh pertambahan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya