Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan panjang terjadi di sejumlah pelabuhan saat musim libur Lebaran 2024 yakni di Merak dan Bakauheni. Seiring hal itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan sejumlah strategi.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Hubdar) Kementerian Perhubungan, Risyapudin Nursin mencatat, pada periode puncak arus mudik 6-7 April 2024 terdapat 32% atau 19.700 kendaraan yang datang ke pelabuhan (check in) dengan kondisi tanpa tiket pada hari kedatangan di Pelabuhan Merak. Kondisi itu membuat mereka akhirnya memaksa membeli tiket untuk 2-3 hari kedepan.
Advertisement
"Pada periode puncak arus balik tanggal 10-14 April 2024 terdapat perubahan customer behavior yang signifikan, dimana terdapat 1,8% (1.805 kendaraan) Pengguna Jasa datang ke pelabuhan (check in) dengan kondisi tanpa tiket pada hari kedatangan di Pelabuhan Bakauheni," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR di Jakarta, dikutip Kamis (4/7/2024).
Untuk memastikan kelancaran lalu lintas di pelabuhan ke depan, Nursin mengungkapkan untuk jangka pendek, pihaknya sosialisasi secara masif terkait tiket online dan pelaksanaan penertiban calo tiket.
Upaya jangka pendek lainnya adalah operasi Ketupat dimulai sejak H-9 untuk Optimalisasi pembatasan kendaraan barang, pemberlakuan ketentuan Pelabuhan Penyeberangan Khusus Kendaraan Penumpang, screening tiket secara masif, serta pematangan simulasi/skenario saat posko dan koordinasi massive antar Stakeholders terkait.
Kemudian untuk jangka menengah, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub melakukan pembangunan Bufferzone KM.97 seluas +10 Ha, relokasi Stasiun KA Merak untuk menambah kapasitas parkir dalam pelabuhan, serta pembangunan dedicated dermaga di Pelabuhan Bakauheni khusus kapal dari Pelabuhan Ciwandan.
Adapun untuk jangka panjang, adalah pembangunan fly over akses masuk & fly over akses keluar Pelabuhan Merak untuk kelancaran traffic masuk/keluar pelabuhan, dan penambahan 2 dermaga integrasi dengan Pelabuhan Indah Kiat pembangunan fly over penghubung Jalan Tol Trans Sumatera ke Dermaga Bakauheni khusus kendaraan logistik.
Penyebab Macet Panjang di Pelabuhan Merak saat Mudik Lebaran 2024
Sebelumnya, penyebab macet panjang saat puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri 2024, dibeberkan PT ASDP Indonesia Ferry. Angka pemudik tertinggi sepanjang sejarah perusahaan itu berdiri, jadi salah satu penyebab kemacetan panjang di Pelabuhan Merak.
Pada arus mudik Idul Fitri 2023, jumlah kendaraan yang menyeberang dalam satu hari, hanya 39.000 unit, tahun ini meningkat signifikan. Kemacetan yang terjadi sejak Sabtu, 6 April 2024, baru terurai pada Senin, 8 April 2024.
"Sabtu malam minggu yaitu yang tertinggi, jumlah kendaraannya sebesar 42.000 lebih dibandingkan tahun lalu yang sekitar 39 ribu. Dengan demikian, ini adalah time highest atau selama ASDP berdiri, satu hari menyeberangkan tertinggi di musim lebaran tahun ini," ujar Ira Puspadewi, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Selasa (9/4/2024).
Dari 42.000 unit kendaraan pemudik itu, nyaris 20.000 unit mobil datang di waktu bersamaan, sehingga mengular panjang keluar Pelabuhan Merak.
Kemudian saat puncak arus mudik Lebaran 2024, ada sekitar 19.700 kendaraan pemudik yang belum memiliki tiket dan menyebabkan kemacetan hingga keluar Pelabuhan Merak.
"Satu catatan bersama bagi ASDP dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasi penyebrangan angkutan lebaran ini adalah bahwa dari 42.000 kendaraan tadi, 32 persennya atau jumlah absolutenya 19.700 kendaraan itu datang di hari yang sama, baru mendapatkan tiket di hari yang sama," terangnya.
Advertisement
Tiket Habis?
Di tengah habisnya tiket penyeberangan hingga Senin, 9 April 2024, ternyata PT ASDP Indonesia Ferry cabang Merak telah menjual 42.000 tiket, dari jatah harian mereka, saat puncak arus mudik. Dimana, menurut Ira Puspadewi, tersedia di angka 25.000 tiket.
Ira Puspadewi beralasan mereka tidak mungkin menolak penumpang yang telah datang ke Pelabuhan Merak, sehingga pembelian tiket melalui Ferizy tetap dilayani.
"Memang kapasitasnya itu sekitar 25.000, tapi ketika ada peminat yang luar biasa banyak, ini mirip kayak di jalan tol yang enggak punya e-money, kalau tidak dilayani bakal berefek kepada belakangnya secara berantai panjang," jelasnya.
Jadi Lokasi Paling Horor saat Mudik, Menhub Bakal Evaluasi Pelabuhan Merak dan Tol Cipali
Sebelumnya, Kemenhub akan memetakan kembali tiga titik yang menjadi lokasi paling menantang pada pelaksanaan mudik lebaran tahun 2024 di tahun berikutnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menyebut tiga lokasi tersebut diantaranya arus mudik di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Pelabuhan Merak dan Ketapang.
"Kita memetakan tiga tempat yang akan terjadi suatu hal yang mesti di atensi yaitu Merak, Cipali dan Ketapang dan alhamdulillah Ketapang lancar tetapi di dua tempat di Merak dan juga di Cipali kita harus melakukan pengamatan lebih jauh agar kita bisa melaksanakan ini dengan baik pada tahun-tahun mendatang," kata Menhub dalam penutupan posko angkutan lebaran 2024, Jumat (19/4/2024).
Menhub mengakui bahwa mudik jalur darat memang tempat paling menantang. Pasalnya, sering terjadi kecelakaan. Misalnya, kecelakaan maut yang merenggut banyak korban jiwa terjadi di KM 58 di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada Senin (8/4/2024).Kemudian, Kecelakaan Bus Rosalia Indah terjadi di KM 370 ruas Tol Semarang-Batang di wilayah Kabupaten Kendal, Jateng, Kamis pagi (11/4/2024). Akibatnya sebanyak 7 orang meninggal dunia dan 17 orang lainnya mengalami luka-luka dan harus dirawat do IGD.
Disisi lain, Menhub mengatakan angka kecelakaan pada momen mudik lebaran tahun ini menurun sebesar 8 persen. Menurutnya hal itu merupakan suatu pencapaian yang patut diapresiasi.
"Angka kecelakaan menurun drastis. Saya katakan ini suatu keberhasilan, tidak lain dengan kepemimpinan presiden yang hari ke hari memantau. Hari ke hari kita di telpon komunikasi dua arah antara kita," ujar Menhub.
Advertisement
Pelabuhan Merak
Tak hanya di jalur darat, pada mudik tahun ini terjadi kemacetan panjang di Pelabuhan Merak. Kemacetan yang terjadi sejak Sabtu, 6 April 2024, baru terurai pada Senin, 8 April 2024.
Dari 42.000 unit kendaraan pemudik itu, nyaris 20.000 unit mobil datang di waktu bersamaan, sehingga mengular panjang keluar Pelabuhan Merak.
Lalu pada saat puncak arus mudik Lebaran 2024, ada sekitar 19.700 kendaraan pemudik yang belum memiliki tiket dan menyebabkan kemacetan hingga keluar Pelabuhan Merak.
Berkaca dari kejadian tersebut, Budi mengatakan untuk depannya Pemerintah akan melakukan pembenahan agar mudik lebaran di tahun selanjutnya bisa berjalan lebih baik.