Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS

Hampir 190 upacara naturalisasi berlangsung pada minggu ini ketika AS merayakan ulang tahun ke-248.

oleh Tim Global diperbarui 05 Jul 2024, 19:42 WIB
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)

Liputan6.com, Washington D.C - Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, yang diperingati setiap tanggal 4 Juli, tahun ini memiliki arti khusus bagi ratusan warga negara AS yang baru diambil sumpahnya.

Hampir 190 upacara naturalisasi berlangsung pada minggu ini ketika AS merayakan ulang tahun ke-248.

Momen tersebut merupakan hari yang emosional ketika upacara naturalisasi berlangsung di Los Angeles dan New York City pada Selasa (2/7/2024).

Bagi sebagian orang, salah satu pendorong mereka untuk menjadi warga negara adalah agar dapat menggunakan hak pilih dalam pilpres tahun ini.

Upacara naturalisasi diikuti penduduk dari beberapa negara di seluruh dunia. Sebagian dari mereka menunggu hampir 20 tahun untuk menjadi warga negara AS, dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (5/7).

Salah seorang dari mereka yang mengikuti upacara itu adalah Elvira Gonzalez, kelahiran Meksiko, yang mengaku siap memberikan suaranya dalam pemilihan presiden pada November mendatang setelah resmi menjadi warga negara AS.

“Perekonomian kita sangat buruk. Saya merasa dua tahun terakhir ini, saya belum melihat ada perubahan. Segalanya tampak menjadi lebih buruk. Saya hanya ingin itu berubah,” ujarnya.

 


Momen Haru

Ilustrasi negara Amerika Serikat merayakan Memorial Day. Credits: pexels.com by Brett Sayles

Warga lainnya adalah Edgar Velasquez, yang bermigrasi dari El Salvador ketika ia masih muda dan termasuk di antara 71 orang yang dinaturalisasi dalam upacara di Kapal Perang Iowa yang bersejarah. Ia mengaku tidak bisa berkata-kata sepanjang upacara.

“Saya merasa seperti bebas. Meskipun saya bebas ketika sampai di sini. Tetapi sekarang saya merasa, oke, saya merasakan kebebasan,” katanya.

Di Perpustakaan Umum New York, kelompok lain juga mengucapkan Sumpah Kesetiaan kepada AS. Di antara yang diambil sumpahnya pada hari itu adalah Nisha Nambiar. Ia mengatakan dia masih ragu-ragu tetapi condong memilih Partai Demokrat dalam pilpres mendatang.

“Inflasi dan pengangguran. Menurut saya ini adalah dua bidang yang sangat penting secara internal. Jika melihat secara eksternal, semua konflik yang kita dengar, menurut saya, kita juga perlu memiliki pendirian yang kuat mengenai isu itu.”

Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya