Proses Pengobatan Panjang, Anak dengan Kanker Rentan Alami Masalah Psikososial

Anak dengan kanker yang sehari-harinya terlibat dalam proses pengobatan yang panjang, bisa berdampak pada kondisi psikososial mereka.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 05 Jul 2024, 07:00 WIB
Dampak dari perawatan yang sering dialami anak dengan kanker. (Foto: Unsplash.com/Kelly Sikkema)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, Tyas Amalia Yahya mengatakan bahwa anak dengan kanker yang sehari-harinya terlibat dalam proses pengobatan yang panjang, bisa berdampak pada kondisi psikososial mereka.

"Anak dengan kanker yang kesehariannya berkaitan dengan rumah sakit, pulang ke rumah, perawatan yang panjang, sehingga itu bisa mempengaruhi kondisi psikososialnya," ujar Tyas dalam acara Wow Day: Dukungan Psikososial untuk Anak-anak Pejuang Kanker, Kunci Kualitas Hidup yang Lebih Baik, yang dilaksanakan pada Kamis, 4 Juli 2024, di Jakarta.

Tyas menambahkan apabila efek kemoterapi menyebabkan anak kehilangan rambutnya, ini dapat berdampak pada kepercayaan diri mereka.

"Jika efek kemoterapi menyebabkan anak menjadi kehilangan rambut misalnya, bisa membuat rasa percaya diri mereka menurun, terutama bagi anak perempuan," kata Tyas.

Kondisi ini juga bisa membuat mereka merasa kurang percaya diri untuk bermain dengan teman-teman lainnya. Ini jadi kondisi psikososial yang sering dialami oleh anak dengan kanker.

Lebih lanjut, Tyas menyebutkan masalah psikososial yang sering dialami anak dengan kanker:

  • Anak jadi murung
  • Lebih mudah marah
  • Mood yang tidak stabil
  • Tidak stabil secara psikologis dan sosial
  • Secara sosial, memiliki keterbatasan dalam ruang bermain

"Bagi Pita Kuning, ini memang menjadi perhatian kita bahwa sisi psikososial juga perlu di sentuh, bukan hanya dari sisi perawatan medis, tapi juga dari penguatan sisi psikososialnya, itu saling berkaitan."

 

 


Apa Itu Psikososial pada Anak?

Wow Day: Dukungan Psikososial untuk Anak-anak Pejuang Kanker, Kunci Kualitas Hidup yang Lebih Baik.

Psikososial mengacu pada aspek-aspek psikologis dan sosial yang mempengaruhi kesejahteraan anak. Dukungan psikososial untuk anak dengan kanker, bisa membantu mereka mengelola emosi dan menjaga kualitas hidup mereka.

"Ini membantu mereka mengelola stres, kecemasan, dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk menjaga kualitas hidup mereka," kata Tyas.

Memberikan dukungan psikososial, termasuk di dalamnya adalah pemenuhan hak untuk bermain dan belajar.

Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia berkolaborasi dengan KIBAR LP182, mengadakan acara Wow Day yang berisikan kegiatan interaktif dan menyenangkan, dalam upaya memberikan dukungan psikososial untuk anak dengan kanker.

"Kalau secara sosial, mereka jadi lebih terbatas untuk ruang bermainnya. Kita concern akan hal itu dan paham bahwa kita juga harus memenuhi kebutuhan bermain dan belajar mereka."

 

 


Dukungan Psikososial untuk Anak dengan Kanker Melalui Aktivitas Bermain Bersama

Wow Day: Dukungan Psikososial untuk Anak-anak Pejuang Kanker, Kunci Kualitas Hidup yang Lebih Baik. (Foto: Dokumen Yayasan Pita Kuning).

Acara Wow Day menyelenggarakan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk membawa kegembiraan dan semangat kepada anak-anak yang berjuang melawan kanker.

Salah satu kegiatan utama yang diadakan adalah pesta kemenangan dan rasa syukur, di mana 22 Anak Pita Kuning menuliskan cita-cita mereka sebagai bentuk meningkatkan emosi positif serta menambah inspirasi dan harapan.

Di dalamnya juga ada penampilan, hiburan, serta penerimaan kado sebagai penghargaan atas kekuatan yang dimiliki anak-anak atas perjuangan selama ini.

Selain itu, bagi orang tua dari anak-anak di Pita Kuning, juga mendapatkan sesi penguatan dan berbagi kisah dalam kelompok dukungan.

"Kami yakin bahwa setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan perawatan holistik yang tidak hanya meliputi aspek medis, tetapi juga psikososial," tambah Tyas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya