Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Geopolitik Research Center (GRC) merilis hasil survei terkini untuk Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jember 2024.
Hasilnya, elektabilitas Mantan Bupati Jember periode 2016-2021 dr Faida unggul di angka 39,4%, disusul petahana Bupati Jember Hendy Siswanto di angka 20,8%.
Advertisement
Menurut Direktur Eksekutif GRC Alfian Septiansya, selain Faida dan Hendy, ada tokoh berpotensi lain yang masuk radar survei GRC. Namun, kata dia, tingkat elektabilitas tokoh-tokoh tersebut masih di bawah Faida dan Hendy.
"Tingkat elektabilitas tokoh lainnya seperti Gus Firjaun 15,2% dan Muhammad Fawait dengan 10,7%, dan Karimullah Dahrujiadi 9,1%, dan tidak memilih 4,8%," ujar Alfian melalui keterangan tertulis, Jumat (5/7/2024).
Dia mengatakan, Faida bahkan tercatat mengantongi angka keterpilihan hingga 44,2%, jika disimulasikan hanya empat nama pada Pilkada Jember 2024. Kemudian, lanjut Alfian, ada Hendy Siswanto menyusul di urutan kedua dengan 23,1%.
"Gus Firjaun meraih 14,6%, Muhammad Fawait 9,9%, dan tidak memilih 8,2%," ucap dia.
Menurut Alfian, berdasarkan hasil survei, Faida unggul karena hingga sejauh ini paling banyak disukai oleh warga. Dia menyebut, Faida sudah dikenal 88,7% warga, bahkan 84,7% menyukainya.
"Kemudian, nama Hendy Siswanto sebesar 51,4% suka dari yang tahu 82,2%, Gus Firjaun 67,4% yang tahu dan 49,8% yang suka, serta Muhammad Fawait sebanyak 37,4% tahu dan 32,9% yang menyukai," papar Alfian.
Dia menuturkan, survei GRC menunjukan, beberapa isu krusial mendasari pilihan calon pemilih pada 27 November 2024 mendatang. Ada pun, kata Alfian, isu tersebut meliputi kebutuhan pokok dan infrastruktur.
"Isu-isu krusial, berkaitan ekonomi 78,7 persen terkait harga pokok mahal. Keadaan ekonomi keluarga yang menurun 80,9 persen, lapangan kerja dan usaha yang minim 70,8 persen, kemudian infrasturktur persoalan yang harus segera diselesaikan 69,8 persen, ketersediaan pupuk subsidi 73,8 persen, selain itu juga pupuk bagi petambak," terang dia.
Pemilih Berdasarkan Rekam Jejak Bersih
Sejauh itu, lanjut Alfian, dari keseluruhan koresponden menjatuhkan pilihanya berdasarkan rekam jejak bersih dari korupsi, latar belakang figur, kedekatan, pengalaman, serta kapabilitas.
"Prefrensi pemilih, menentukan dari elemen profesional, kemudian partai politik dan tokoh muda atau milenial," imbuhnya.
Meski demikian, Alfian menekankan, hasil survei ini masih sangat dinamis karena koresponden cenderung bisa merubah pilihannya lantaran belum masuk masa kampanye dan tahapan Pilkada 2024.
"Masih dinamis, mengingat hari ini pemilih masih mengukur kandidat berdasarkan media sosial, belum masuk masa kampanye," jelas dia.
Advertisement
Survei yang Dilakukan
Survei ini melibatkan 1.400 koresponden yang tersebar di 31 kecamatan di Jember, Jawa Timur. Para koresponden berasal dari berbagai jenjang usia dan latar belakang profesi.
Survei digelar pada 22 Juni hingga 2 Juli 2024. Metode Penarikan sample mengunakan Metode Multistage Random Sampling dan hasil survei ini memiliki margin of error +/-2,62 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.