Begini Antusias Warga yang Sambut Gubernur Kalsel dan Acil Odah di Turdes Hari Keempat

Sejak pagi, masyarakat sudah berkumpul di depan Puskesmas Barabai. Bukan hanya orang dewasa saja, tapi para pelajar dari SD, SMP, hingga SMA pun ikut menyambut hangat kedatangan pemimpin Kalsel itu.

oleh stella maris diperbarui 05 Jul 2024, 14:25 WIB
Program turun ke desa (Tudes) Menembus Batas ke-10 Menuju Indonesia Emas Germas Cinta Banua di hari keempat dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada Kamis (4/7)/Istimewa.

Liputan6.com, Hulu Sungai Tengah Warga Desa Awang Besar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan sangat antusias menyambut kedatangan rombongan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor dan Ketua Tim Penggerak PKK Kalsel, Raudatul Jannah (Acil Odah), pada Kamis (4/7), dalam rangka menjalankan program turun ke desa (Tudes) Menembus Batas ke-10 Menuju Indonesia Emas Germas Cinta Banua.

Sejak pagi, masyarakat sudah berkumpul di depan Puskesmas Barabai. Bukan hanya orang dewasa saja, tapi para pelajar dari SD, SMP, hingga SMA pun ikut menyambut hangat kedatangan pemimpin Kalsel itu. Anak-anak berseragam merah putih misalnya, sambil membawa bendera kebangsaan, melambaikan tangan ke udara dan menebar senyum sumringah, mereka membuat rangkaian kalimat sambutan di atas kertas putih yang bertuliskan, Selamat Datang Paman Birin dan Acil Odah di Desa Awang Besar.

Program turun ke desa (Tudes) Menembus Batas ke-10 Menuju Indonesia Emas Germas Cinta Banua di hari keempat dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada Kamis (4/7)/Istimewa.

Tentu saja, gayung bersambut. Dalam Turdes hari keempat ini, Gubernur Sahbirin dan Acil Odah menyempatkan diri untuk menyapa warga Barabai. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan sejumlah kegiatan, seperti penanaman pohon, pemantauan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan seperti cek gula darah, kolesterol dan asam urat, peninjauan sunatan massal dan pelayanan Dukcapil aktivitas IKD.

Bahkan Gubernur Sahbirin dan Acil Odah juga ikut melakukan pemeriksaan tensi darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat. Usai melakukan pemeriksaan kesehatan, juga dilakukan penyerahan bantuan kursi roda, bendera merah putih, PMT balita dan ibu hamil, bantuan Gemar Makan Ikan, paket sembako dari Tim Penggerak PKK, 272 baju lapangan penyuluh pertanian, bantuan Dinas Pertanian HST seniai Rp9,4 miliar. 

Program turun ke desa (Tudes) Menembus Batas ke-10 Menuju Indonesia Emas Germas Cinta Banua di hari keempat dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada Kamis (4/7)/Istimewa.

Tak hanya itu saja, juga ada bantuan tumbuh kembang anak sebanyak 25 paket, bantuan Bumdes ketahanan ekonomi keluarga Desa Durian Gantang Labuan Amas Rp100 juta, bantuan siaga bencana 26 paket, bantuan paket sunatan massal, bantuan Pemprov Kalsel tanaman karet 350 hektare Rp1,3 miliar lebih untuk kelompok mekar tani desa kaban, bantuan paket cegah stunting dan Bantuan anak sekolah.


Apresiasi Sunatan Massal

Program turun ke desa (Tudes) Menembus Batas ke-10 Menuju Indonesia Emas Germas Cinta Banua di hari keempat dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada Kamis (4/7)/Istimewa.

Selama ini, Pemprov Kalsel juga mendukung kegiatan rutin yang biasa dilakukan Dinas Kesehatan Kalsel, yaitu sunatan massal. Dalam Turdes di HST, Acil Odah mengatakan kalau kegiatan sunatan massal tersebut sasarannya adalah anak lelaki dengan usia sekitar 7-11 tahun.

"Sasaran kami di HST ini adalah 100 orang. Ini daerah terbanyak pada kegiatan Turdes ke-10,” kata Acil Odah yang juga menjalankan tugasnya sebagai Kadinkes Kalsel.

 

Program turun ke desa (Tudes) Menembus Batas ke-10 Menuju Indonesia Emas Germas Cinta Banua di hari keempat dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada Kamis (4/7)/Istimewa.

Dia menjelaskan kalau kegiatan sunatan massal merupakan kegiatan rutin Dinas Kesehatan Kalsel, dalam mendukung masyarakat yang membutuhkan atau kurang mampu. Maka dari itu, kata Acil Odah, pada kegiatan turdes ini mengikutsertakan kegiatan sunatan massal. 

"Apalagi sunatan menjadi tuntutan agama, sekaligus juga merupakan upaya kami dalam menjaga kesehatan. Oleh karena itu, diharapkan mereka yang dikhitan hari ini mendapat berkah dan sehatnya," ujarnya.

Program turun ke desa (Tudes) Menembus Batas ke-10 Menuju Indonesia Emas Germas Cinta Banua di hari keempat dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada Kamis (4/7)/Istimewa.

Selain itu, jika dilihat segi kesehatan, banyak manfaat dari sunatan seperti membuang anggota tubuh yang menjadi tempat persembunyian kotoran, virus dan bau tak sedap. Dengan kata lain, bagi laki-laki, sunat berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat proses pembersihan fisik sebagai salah satu syarat sahnya ibadah.

"Jadi, kepada anak-anakku, buang rasa takut untuk dikhitan. Inilah saatnya buat kalian untuk lebih percaya diri. Karena sudah disunat, kalian harus bangga, itu artinya bahwa kalian tambah dewasa, bukan anak kecil lagi," ujar Acil Odah. 

Sebelum bertolak ke tujuan selanjutnya, yaitu ke Puskesmas Batu Mandi Kabupaten Balangan, Gubernur Sahbirin juga menjelaskan seputar Indonesia Emas 2024 dan apa yang harus disiapkan menyambut momentum tersebut.

"Kami ingin generasi muda di Banua dapat berdaya saing dan berkualitas, untuk menuju Indonesia Emas 2024," katanya. 

 

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya