Liputan6.com, Jakarta - Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) berziarah ke Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan pada Jumat (5/7/2024). Kegiatan diawali dengan doa bersama kemudian dilanjukan upacara dan diakhir tabur bunga di makam pahlawan marga simbolon.
Ketua Umum PSBI Effendi MS Simbolon mengatakan, ziarah ke makam pahlawan ini digelar secara serentak di 156 wilayah di Indonesia.
Advertisement
Di Makam Pahlawan Nasional Utama, Effendi menyebut setidaknya ada 13 pahlawan bermarga Simbolon yang gugur dalam perang di antaranya yakni Kolonel Infanteri (Purn) Maludin Simbolon dan Letkol Mangara Monang Simbolon.
"PSBI melaksanakan syukuran setiap tahun di tanggal 7 bulan 7. Jadi kita kebetulan tujuh turunan, jadi kita ambil angka tujuh. Dan tahun ini yang ke-17 tahun Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI). Salah satu rangkaiannya adalah kita ziarah ke makam pahlawan," kata Effendi Simbolon di lokasi, Jumat (5/7/2024).
"Kebetulan di Makam Pahlawan Nasional Utama ini juga bersemayam 13 dari jasad dari keluarga kami dan kebetulan ibu bapak saya juga di sini. Jadi kita anak pahlawan, anak kolong yang selalu bersyukur bahwa mereka dulu ikut andil dalam perjuangan menghadapi penjajahan saat itu," sambung dia
Effendi mengatakan, ziarah merupakan bagian dari rangkaian acara menjelang HUT PSBI ke-17 yang jatuh pada 7 Juli 2024. Puncak acara digelar di Grand Paragon Hotel, Jakarta Barat pada Minggu 7 Juli 2024.
"Jadi itu satu rangkaian proses dan puncaknya insyaallah lusa kita laksanakan, itu syukuran kita ada ibadah, ibadah raya dari Kristen, Katolik, dan Islam. Kebetulan tiga agama ada di kita dan kepercayaan. Dan kita melaksanakan acara seremonial dan juga acara adat Batak, acara manortor. Jadi kita undang Raja dari Tulang Limbong, Tulang Hula-Hula dari Tobing, dan Boru Simbolon kami dari Silalahi Raja," ucap dia.
300 Ribu Anggota PSBI
Effendi mengatakan, PSBI berdiri sejak 7 Juli 2007 lalu. Saat ini memiliki anggota kurang lebih 300 ribu jiwa didominasi perempuan dan anak muda.
"Jadi kalau lihat piramid nya ya memang tinggal 30 persen yang umur-umur seperti saya. Selebihnya umur muda dan kelompok yang terbesar adalah perempuan," ucap dia.
Effendi mengatakan, PSBI berbasis kekerabatan dan sangat akrab di dalam kehidupan sosial.
"Tidak membedakan perbedaan yang antara kami yang apakah latar belakang agama, apakah ekonomi, apakah politik bahkan. Jadi kita itu semua dalam guyub kekerabatan. Itulah kita," ujar di
"Kita syukuri tidak semua marga membesar, artinya membesar secara kuantitas. Ada juga mengecil-mengecil jadi hilang gitu," imbuh dia.
Selain ziarah, PSBI dalam menyambut HUT ke-17 juga mengadakan kegiatan seperti bakti sosial.
"Ada beasiswa, operasi-operasi kesehatan dan pendidikan," ujar dia.
Advertisement