Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus berupaya memberikan akses energi merata dan terjangkau untuk seluruh masyarakat di semua wilayah di Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan pemerataan energi nasional pada seluruh pelosok negeri, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Perkumpulan Armada Sewa (PAS) Indonesia Wiwit Sudarsono, meyakini pemerataan bukan hal mudah. Sebab harus ditunjang dengan kesiapan infrastruktur yang menjadi tantangan tersendiri termasuk soal kemampuan dari sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.
Advertisement
“Program BBM Satu Harga sangat membantu para anggota PAS Indonesia yang jauh dari Ibu Kota. PAS merasakan dampak kemudahan dalam mendapatkan BBM, tidak kesulitan,” ujar Wiwit dalam keterangan diterima, Sabtu (6/7/2024).
Meski ada dampak baik, namun Wiwit memcatat juga ada hal yang harus diperbaiki. Salah satunya soal antrian yang belum stabil. Dia juga mengungkapkan kendala, soalnya ada batas maksimal konsumsi BBM bagi armada sewa.
“Misalnya untuk travel Jakarta-Bali, pemerintah membatasi maksimal 100 liter per hari,” ungkap dia.
"Mendapatkan kuota 100 liter satu hari itu kurang, karena jarak tempuh itu terlalu jauh," keluh Wiwit.
Fungsi Pengawasan
Wiwit berharap, fungsi pengawasan terus dilakukan oleh pemerintah terkait distribusi BBM subsidi, memastikan hak penerima manfaat tidak diambil oleh oknum.
"Kelemahan aplikasi pun masih sangat terasa dampaknya, sehingga fungsi pengawasan dan ketegasan dari pemerintah sendiri," Wiwit menandasi.
Advertisement