Liputan6.com, Jakarta PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo terus berkomitmen menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
"Hingga kuartal II 2024, total realisasi anggaran untuk program TJSL Jasindo mencapai lebih dari Rp 1.001.151.114," kata Brellian Gema, Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo. Bantuan tersebut diberikan bukan hanya dalam bentuk sembako untuk yang membutuhkan, namun juga berupa peralatan pendukung kegiatan usaha masyarakat.
Advertisement
Brellian menambahkan, ada setidaknya 20 program bantuan TJSL Jasindo yang dijalankan, termasuk:
- Bantuan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan di beberapa daerah.
- Bantuan peralatan batik cap kepada Griya Batik Nglanggeran Gunung Kidul.
- Bantuan benih padi kepada Gapoktan Tani Mulyo, Desa Kembangbilo.
- Mudik bersama.
- Beasiswa Inspirasi Jasindo 2024.
- Mobil Sehat Jasindo.
Pembangunan Berkelanjutan
"TJSL adalah komitmen Jasindo untuk berperan dalam pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya," jelas Brellian.
Menurut Brellian, pada tahun 2024, Asuransi Jasindo menaikkan alokasi anggaran TJSL sekitar 100% dari anggaran tahun sebelumnya.
"Hal ini selaras dengan jumlah program yang semakin meningkat. Kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan keseimbangan antara Profit, People, Planet (3P)," pungkasnya.
Jasindo Ungkap Strategi Penyehatan Keuangan
PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencatatkan kinerja yang positif di sepanjang 2023 hingga 2024. Kinerja positif ini, ditopang dari upaya transformasi yang dilakukan manajemen Jasindo sejak tahun lalu, atau pada saat Jasindo genap berusia 50 tahun (periode emas).
Direktur Utama Asuransi Jasindo Andy Samuel mengatakan, tahun 2022 menjadi tonggak penting bagi Jasindo guna memulai rangkaian inisitiatif strategis perusahaan dalam rangka membenahi serta menciptakan bisnis asuransi yang berkelanjutan. Di mana, inisiatif strategis tersebut diimplementasikan melalui enam (6) inisiatif utama yang disertakan pada Rencana Penyehatan Keuangan (RPK).
“Selain melakukan restrukturisasi Asuransi Kredit dan menegaskan kembali prinsip Good Corporate Governance (GCG), Jasindo juga telah berhasil mendongkrak Risk Based Capital (RBC) di atas 120% yang menjadi ketentuan di industri asuransi,” kata Andy melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa 4 Juni 2024.
Andy melanjutkan, sebagai komitmen dalam menjaga keberlanjutan implementasi 6 inisiatif utama yang telah dilakukan, pada tahun 2022 manajemen menyusun kembali strategi bisnis yang diwujudkan dalam remodelling business dengan sentralisasi proses akseptasi, klaim, dan keuangan ke kantor pusat atau Head Office.
Selanjutnya di tahun 2023, perusahaan menegaskan upaya sentralisasi tersebut dengan merealisasikan perubahan struktur organisasi, sehingga Representative Office tidak lagi memiliki fungsi teknik dan keuangan.
Advertisement
Kantor Pelayanan
Upaya ini, kata Andy, dimaksudkan agar kantor-kantor pelayanan atau Representative Office Jasindo di daerah dapat berfokus pada penetrasi bisnis.
Yang mana, fokus utama penetrasinya diarahkan pada segmen korporasi, baik BUMN maupun Non BUMN melalui produk-produk yang menjadi core competence Perusahaan.
Berangkat dari strategi itu, Ia pun optimistis manajemen Jasindo mampu mewujudkan visi Perusahaan di dalam penyediaan jasa asuransi pilihan pelanggan melalui layanan bernilai tambah dan berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan bangsa.
“Apalagi saat ini Jasindo juga menjadi bagian holding perusahaan asuransi dan penjaminan BUMN, yakni IFG yang diketahui memiliki ekosistem yang besar. Dengan juga menerapkan risk management partnership yang prima, kami yakin dapat memahami kebutuhan proteksi tertanggung,” ungkap Andy.
Baca Juga