673 Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Tangsel, BNPB Terus Lakukan Penanganan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 673 kepala keluarga menjadi korban terdampak banjir di Kota Tangerang Selatan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 07 Jul 2024, 10:35 WIB
Pengendara terjebak banjir yang menggenangi jalan Bayangkara Pusdiklat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (2/11/2021). Ada potensi hujan lebat dengan intensitas lebih dari 50 milimeter (mm) per hari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 673 kepala keluarga menjadi korban terdampak banjir di Kota Tangerang Selatan.

Sedikitnya, terdapat tujuh kelurahan yang terendam banjir, di antaranya Kelurahan Pamulang Barat, Kelurahan Rempoa, Kelurahan Keranggan, Kelurahan Jurangmangu Barat, Kelurahan Sawah, Kelurahan Jombang, dan Kelurahan Jelupang.

"Sebanyak 673 kepala keluarga terdampak banjir di Kota Tangerang Selatan pada Sabtu, 6 Juli malam," tutur Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (7/7/2024).

Dia pun mengungkapkan, banjir yang terjadi di wilayah Tangsel mencapai 80 sentimeter. Di mana, ini terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur sejak kemarin malam.

"Banjir yang merendam dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter ini terjadi akibat adanya hujan lebat dengan durasi yang cukup lama mengguyur wilayah setempat," ungkap Muhari.

Selain banjir yang merendam, tanah longsor juga terjadi di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu. Peristiwa itu mengakibatkan satu unit rumah terdampak dan dua lainnya berpotensi mengalami hal serupa.

Meski demikian, Muhari menegaskan, BPBD Kota Tangsel akan bereaksi cepat untuk menanggulangi dampak dari banjir maupun longsor.

"BPBD Kota Tangerang Selatan dengan segera bergerak menurunkan tim reaksi cepat guna melakukan evakuasi, kaji cepat, serta berkoordinasi dengan instansi terkait guna penanganan darurat banjir dan tanah longsor," jelas dia.

 


Antisipasi Banjir Susulan

Adapun hingga pagi ini, sambung Muhari, BPBD Kota Tangerang Selatan melaporkan banjir yang merendam telah berangsur surut. Namun begitu, tim masih bersiaga untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan.

“BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaannya akan potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor meskipun sedang berada pada periode kemarau. Jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam, warga dihimbau untuk evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman,” ungkapnya.

 


BMKG soal Potensi Hujan Lebat

Lebih lanjut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang untuk wilayah Kota Tangerang Selatan pada Minggu (7/7/2024).

Dalam sepekan ke depan pun masih terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di sejumlah wilayah Indonesia.

Fenomena itu disebabkan oleh dinamika atmosfer skala regional-global yang cukup signifikan. Di antaranya, termonitornya aktivitas fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Sebagian besar Papua.

“Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada tanggal 5 - 11 Juli 2024. Wilayah yang dimaksud yaitu, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Papua,” Muhari menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya