Jokowi Ucapkan Selamat Tahun Baru Islam: Semoga Bawa Kedamaian

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan selamat tahun baru Islam 1446 Hijriah.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 07 Jul 2024, 16:35 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyalami jemaah salat id saat tiba di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (5/6/2019). Jokowi mengenakan setelan jas abu-abu, kemeja putih serta peci hitam. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan selamat tahun baru Islam 1446 Hijriah.

Dia mengajak masyarakat memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT.

"Memasuki Tahun Baru Islam 1446 H, mari kita tingkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT," kata Jokowi melalui akun Instagramnya @jokowi, Minggu (7/7/2024).

Dia berharap tahun baru ini dapat membawa kebahagiaan dan kesukseskan untuk semua masyarakat. Jokowi juga mendoakan agar setiap langkah diridhoi oleh Allah SWT.

"Semoga tahun ini membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kesuksesan bagi kita semua. Selamat Tahun Baru Islam, semoga setiap langkah kita diridhoi oleh-Nya," tutur Jokowi.

Sebelumnya, Ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen semasa hidupnya pernah membahas tentang keistimewaan Muharram. Menurut Mbah Moen, keistimewaan bulan pertama Hijriah ini jarang diketahui umat Islam.

Hal tersebut disampaikan Mbah Moen ketika membahas bulan-bulan yang dimuliakan dalam Islam atau disebut asyhurul hurum dalam salah satu ceramahnya, dinukil dari tayangan YouTube ppalanwarsarang.

"Ada empat (bulan yang dimuliakan). Sekarang jarang orang yang mengetahui hal ini. Yang diketahui hanya bulan Ramadhan. Allah berfirman, bulan itu ada dua belas, ya. Dalam 12 bulan kalau kamu ingin tahu, yang mulia itu ada empat. Minha arba'atun hurum," katanya, dikutip Sabtu (6/7/2024).

 


Empat Bulan yang Dimuliakan Allah

Mbah Moen mengatakan, empat bulan yang dimuliakan Allah itu adalah Muharram, Rajab, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah. Guru Gus Baha ini pun mengungkapkan alasannya mengapa Muharram dan tiga bulan lainnya yang ia sebut tergolong bulan mulia.

"Kenapa ada arba'atun hurum? Karena bulan yang bisa menjadikan dekat sama Allah itu ada dua, yaitu bulan Rajab dan bulan Muharam. Jadi rajab syahrullah wa al muharram syahrullah," tuturnya.

"Nah, yang dua itu yang menjadikan mulia. Dekat sama Allah itu enak. Yaitu bulan Selo (Dzulqo'dah) dan Besar (Dzulhijjah)," lanjut Mbah Moen.

Berdasarkan penjelasan Mbah Moen dapat diketahui bahwa keistimewaan Muharram adalah termasuk bulan yang dimuliakan Allah. Mbah Moen menyebut Muharram dan Rajab adalah bulannya Allah. Dua bulan ini yang bisa mendekatkan diri kepada Allah.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya