Otsuka Terima Penghargaan dalam Penerapan Program Edukasi dan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja 2024

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada Otsuka yang telah menjadi inisiator program Bebas Tuberkulosis di tempat kerja sejak tahun 2022 sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 21 Sep 2024, 10:52 WIB
Program Bebas Tuberkulosis di tempat kerja jadi sorotan dalam puncak Rapat Koordinasi Pengawas Ketenagakerjaan. (IST)

Liputan6.com, Jakarta Penghargaan sebagai Perusahaan Terbaik dalam Penerapan Program Edukasi dan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja 2024 baru saja diraih PT Otsuka Indonesia dan PT Amerta Indah Otsuka yang merupakan anak perusahaan dari Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd. (Jepang).

Kali ini, penghargaan diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (KEMNAKER RI) dan Asosiasi Dinas Kesehatan Indonesia (ADINKES) pada acara puncak Rapat Koordinasi Pengawas Ketenagakerjaan di Jakarta dan Pertemuan Nasional Dinas Kesehatan di Palembang.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada Otsuka yang telah menjadi inisiator program Bebas Tuberkulosis di tempat kerja yang telah dilaksanakan sejak tahun 2022 sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 13, 2022 tentang Pencegahan Tuberkulosis di Tempat Kerja.

Mereka konsisten memberikan edukasi bahkan menggandeng lebih dari enam puluh perusahaan untuk bergabung dalam eliminasi Tuberkulosis tahun 2030 sebagai bentuk dukungan Otsuka kepada pemerintah yang berkelanjutan.

Sudarmadi Widodo, Human Capital & Corporate Communications Director Otsuka Group mengatakan, “Melalui program sustainability Otsuka yang salah satunya berfokus pada bidang kesehatan, kami telah menjalankan program yang komprehensif terkait bebas Tuberkulosis di tempat kerja sejak 2022."

"Dan salah satu tujuan jangka panjang kami yaitu tidak hanya fokus pada internal perusahaan namun juga mengajak perusahaan lain untuk diberikan sosialisasi terkait edukasi dalam pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis serta mengeliminasi stigma negatif terhadap pasien Tuberkulosis di tempat kerja,” tambahnya.

 

 


Negara dengan penyebaran penyakit Tuberkulosis tertinggi kedua

Program Bebas Tuberkulosis di tempat kerja jadi sorotan dalam puncak Rapat Koordinasi Pengawas Ketenagakerjaan. (IST)

Faktanya Indonesia tercatat sebagai negara dengan penyebaran penyakit Tuberkulosis tertinggi kedua di dunia yaitu sekitar 1.060.000 kasus Tuberkulosis dan lebih dari 144.000 orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya.

Penemuan kasus Tuberkulosis terbesar berasal dari usia produktif (25-54 tahun) dengan kontribusi sekitar 35% dari total penderita Tuberkulosis di Indonesia, sehingga peran dan kesadaran perusahaan-perusahaan di Indonesia harus ditingkatkan untuk turut serta dalam program pemberantasan Tuberkulosis.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen Otsuka yang telah menginisiasi program bebas Tuberkulosis di tempat kerja, Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Otsuka untuk dapat memberikan sharing praktik baik dalam program pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis ke berbagai perusahaan," ujar Drs. Muhamad Idham, M.K.K.K. sebagai Direktur Bina Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, Kementerian Ketenagakerjaan RI.

"Harapan kami yaitu semakin banyak perusahaan yang akan bergabung dalam program yang dimiliki oleh Otsuka, karena dengan cara inilah Kementerian ketenagakerjaan dapat terbantu untuk mendorong implementasi Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.13 tahun 2022,” sambungnya.

 

 


Peran Sektor Swasta hingga Apresiasi Pemerintah

Program Bebas Tuberkulosis di tempat kerja jadi sorotan dalam puncak Rapat Koordinasi Pengawas Ketenagakerjaan. (IST)

“Peran dari sektor swasta untuk menjadi mitra bagi Asosiasi Dinas Kesehatan tentu sangat penting dalam penanggulangan AIDS – Tuberkulosis – Malaria di Indonesia. Kami mengapresiasi kepada Otsuka yang menjalankan Program Free Tuberculosis at Workplaces untuk internal Otsuka dan bahkan mengajak dan memberikan berbagai support kepada perusahaan lainnya," ungkap dr. M. Subuh, MPPM sebagai Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan.

"Melalui penghargaan yang diberikan untuk Otsuka yang konsisten menjalankan program pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis di tempat kerja, kami berharap hal ini dapat memberikan inspirasi kepada perusahaan lainnya di seluruh Indonesia untuk dapat saling bekerja sama dalam eliminasi Tuberkulosis 2030,” sambungnya.

“Apresiasi dari pemerintah melalui berbagai penghargaan yang telah Otsuka terima semakin mendorong kami untuk menyukseskan eliminasi Tuberkulosis 2030 melalui program bebas Tuberkulosis di tempat kerja sebagai wujud komitmen Otsuka yang sesuai dengan filosofi perusahaan yaitu Otsuka People Creating New Products for Better Health Worldwide, dan terus mendorong terciptanya kerja sama dengan lebih banyak perusahaan serta institusi lainnya untuk memberikan sosialisasi pemberantasan Tuberkulosis secara berkelanjutan,” tutup Widodo.

 

 


Tentang Free TBC at Workplaces Program

“Free TBC at Workplaces” sudah berjalan sejak Juli 2022 oleh Otsuka Group di Indonesia yang telah melakukan tracing dan screening awal. Mereka yang terkonfirmasi positif TBC diberikan program pengobatan yang komprehensif. Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang paling sering menyerang paru-paru dan disebabkan oleh bakteri dan penyebarannya melalui udara ketika orang yang terinfeksi TBC batuk, bersin, atau meludah. TBC dapat dicegah dan disembuhkan.

Tentang PT Otsuka Indonesia

PT Otsuka Indonesia didirikan pada tahun 1974 sebagai perusahaan di bidang industri farmasi yang merupakan anak perusahaan dari Otsuka Pharmaceutical Co.,Ltd., Jepang yang memproduksi dan memasarkan produk-produk obat diantaranya Cairan Infus/Injeksi dan Obat Etikal, maupun Produk Nutrisi untuk keperluan Medis Khusus serta Produk-produk Alat Kesehatan.

Tentang PT Amerta Indah Otsuka

PT Amerta Indah Otsuka yang berdiri sejak 1997 merupakan anak perusahaan dari Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya